Sweet 25 | Bagian 21

1.6K 130 9
                                    

Now Playing | Roxette - Listen to Your Heart

What ever you wanna do. That should come from the bottom of your heart.

- Anonim -

——

Bagian 21 | Petuah Daddy

***


Akhirnya, setelah dua hari mendekam di kamar Tata keluar juga. Sebenarnya masih enggan untuk keluar, tapi, rasa lapar menggerogoti perutnya dengan sangat kuat. Dua hari terakhir Tata hanya memakan snack-snack yang ada di mini pantrynya saja. Itupun hanya snack seperti, ciki dan keripik-keripikan. Bukan snack seperti snack bar ataupun wafer dan roti-rotian yang mengenyangkan. Sungguh, Tata sangat rindu pada nasi. Ingatkan, meski memiliki darah bule dan pernah lama tinggal di luar negeri Tata tetap lahir di Indonesia. Nasi tetap makanan pokoknya. Tanpa nasi, hidupnya terasa hampa. Mungkin, seperti istilah, sayur tanpa garam.

Ting!

Pintu lift terbuka. Tata keluar dan berjalan menuju meja makan. Demi Tuhan, ia benar-benar merasa seperti selebriti papan atas saat semua orang yang ada di meja makan memusatkan atensi kepadanya. Seperti slogan Miss Indonesia, semua mata tertuju padamu. Harusnya, tadi ia mengenakan kacamata hitam dan menggerai rambutnya.

"Ekhem!"

Dehemanan dari Tata membuat semua orang tersadar dan kembali ke dunia nyata. Padahal sebenarnya, tujuan Tata berdehem bukan itu. Tapi, untuk menghilangkan rasa kikuk yang dideritanya.

"Ya, Tuhan! Anak gadis Mommy!" Anne langsung bereaksi heboh saat Tata menarik kursi di depannya.

Tata diam saja. Ia terlalu malas untuk menanggapi kehebohan Mommy-nya.

"Are you okay?" Tanya Marco membuka percakapan.

"Karena bilang i'm okay itu percuma. So, i'm not okay. But, today i'm better," balas Tata.

"Syukurlah." Marco beranjak dari duduknya kemudian mengusap kepala putrinya halus.

"Makan, Kak!" Anne memberikan piring berisi nasi dan lauk pauk pada Tata.

"Thank you, Mom."

Selanjutnya hanya ada suara dentingan sedok dan garpu yang beradu dengan piring. Mereka makan dengan tenang. Mengikuti peraturan yang sudah ada.

"Gimana?" Tanya Marco pada Tata setelah menyesap tegukan terakhir kopinya.

Tata meraih gelas berisi air putih di depannya lalu meneguknya hingga isinya tersisa setengah sebelum kemudian menjawab, "hidup harus tetap berjalan mau bagaimanapun keadaannya, Dad."

"Apa yang akan kamu lakukan?" Tanya Marco lagi.

"Tetap. Aku akan tetap melanjutkan Colorè," jawab Tata dengan tegas.

"Kamu akan tetap meneruskan renovasi ruang bawah tanah?" Anne ikut menimpali.

"Eeem ... Yes! Kalau di butik masih ada saham Reveninna, aku nggak enak," jawab Tata.

Sweet 25Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang