NOW PLAYING | Raisa - Kali Kedua
Bukan kebetulan. Tapi, memang takdir yang kembali mempertemukan kita.
——
Bagian 0 | Prolog
***
Dekorasi serba putih dengan highlight biru keunguan dari sorot lampu gantung yang berbaris simetris, chandelier yang memberikan kesan hangat, vas berleher tinggi yang berisi bunga mawar berwarna baby pink dan putih, serta aroma calming dari lilin aromaterapi yang menyala disetiap meja benar-benar membuat ballroom hotel bintang 5 yang disulap dengan mempesona untuk acara resepsi pernikahan ini terasa hangat dan penuh cinta.
Banyak tamu yang sudah datang karena acaranya memang sudah dimulai.
Tak berselang lama, datanglah
seorang gadis dengan dress berwarna putih—sesuai dengan tema yang sudah ditentukan untuk dresscodenya."Aduh! Ini pada kemana sih? Jangan bilang belum pada dateng." Gerutu gadis tersebut.
Jangan protes kenapa pada telat datang, padahal sahabat sendiri yang nikah. Ini tempat resepsinya jauh banget dude! Di Puncak, belum lagi kalau kena macet. Oh iya, ingat! Ini resepsi, garis bawahi resepsi.
Kepalanya menoleh ke kanan dan kiri, mencari batang hidung teman-temannya. Berharap kelihatan, namun sialnya belum. Disini, sangat kentara kalau dirinya jomlo, sudah datang sendiri tanpa gandengan. Teman pun, tak ada yang kelihatan.
"Tata!"
Tepukan dibahu membuat gadis yang dipanggil Tata menoleh kebelakang. Dilihatnya sepasang sejoli yang tengah bergandengan tangan --namun Sang Lelaki sedang berusaha melepas tautan mereka.
"Sial!" Umpat gadis yang dipanggil Tata dalam hati.
'Kenapa sih harus bertemu dengan laki-laki sialan itu lagi,' gerutunya dalam hati.
Gadis yang dipanggil Tata tadi hanya menoleh tanpa menjawab panggilan orang tersebut.
"Kamu cantik banget," ujar lelaki tadi setelah berhasil melepaskan tautan dengan wanita yang menggandengnya.
"I know," jawab gadis yang tadi dipanggil Tata dengan percaya diri.
"Ah! By the way kamu apakabar?"
"I'm good without you!"
"Ta!" Panggil Sang Lelaki. Kemudian, ia mengambil tangan gadis yang dipanggil Tata untuk digenggam.
"Lepas! Lo gak lihat, itu cewek Lo udah kaya singa lapar yang mau nerkam orang?!" Kesal Tata.
Gila memang ini cowok!
Setelah berhasil melepaskan tautan tangannya, gadis bernama Tata tadi berjalan menjauh, sepertinya akan menuju ke altar guna memberikan ucapan selamat pada sahabatnya yang sudah resmi menikah.
"Reve congrats," ucapnya lirih.
"Semoga langgeng until the day you die." Doa Tata dengan tulus.
"Thank you, Ta. Lo, kapan nyusul?"
"Besok, sekarang udah siang," jawab Tata sekenanya.
"Sial haha!"
Mereka berpelukan selayaknya telletubies.
"Lo dateng sendiri? Yang lain kemana?" Tanya Reve beruntun setelah pelukan mereka terurai.
"Yah, as you see. Mungkin kena macet," jelas Tata.
Setelah selesai bercipika-cepiki ria dengan sahabatnya, Tata beralih pada lelaki yang sudah resmi menjadi suami sahabatnya.
"Congrats Ven," ujar Tata pada lelaki yang sudah resmi menjadi suami sahabatnya.
"Thank you, Ta. Semoga segera nyusul ya, " ujar Venus.
"Amin paling serius. Haha!"
Setelah menyalami kedua orang tua Reve dan Venus, Tata turun dengan mata yang berkaca-kaca. Bukan! Ini bukan soal dirinya yang menangis karena cowok yang disukainya menikah dengan sahabatnya. Oh ayolah! Hidup Tata tidak sedrama itu.
Ini adalah tentang laki-laki yang tadi ditemuinya.
"Lavender sialan!" Umpat Tata dengan tangan yang memukul setir mobilnya.
Tata sudah berada di dalam mobil sekarang. Kan tidak lucu, jika harus menghancurkan pesta pernikahan sahabatnya, hanya karena kesal bertemu dengan mantan yang sudah punya gandengan.
"Gue benci! Benci! Benci! Benciii! Akhh!"
***
P.s : semua gambar dipart ini diambil dari pinterest
Tbc---
This is my first story, sangat menerima kritik dan saran:)
Sampai jumpa selanjutnya,
Naa~
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet 25
RomanceAda tiga hal yang sangat Tata benci di dunia ini. Yang pertama Lavender-mantannya, yang kedua corona, dan yang ketiga pengkhianatan. Oh satu lagi! Tata juga benci sama orang-orang yang suka nanya 'Kapan Nikah?' padanya. Demi alek, Tata benar-benar b...