Part 19

5.7K 567 57
                                    




" Kemarilah Jaemin-ah. Kau perlu memperhalus gerakanmu." Jeno sang leader memanggil Jaemin. Lalu kepada anggotanya yang lain. " Kalian bisa istirahat sekarang."



Jaemin mengangguk lalu maju ke depan mendekati Jeno.




" Maaf karna aku selalu merepotkanmu." Ringis Jaemin. Jeno menggeleng cepat.




" Sudah ku katakan jangan mengatakannya lagi, Na. Aku mengerti kesulitanmu- Sekarang ayo ulangi gerakan yang tadi." Intruksi Jeno sebelum berbalik menghadap cermin lalu mulai memimpin gerakan yang di ikuti Jaemin.




Renjun yang sedang bersandar di tembok cermin itu tersenyum lalu mengepalkan tangannya untuk menyemangati Jaemin saat sang crush meliriknya.




Jaemin di bantu Jeno terus melatihkan gerakannya sambil sesekali di komentari Haechan. Jisung dan Chenle yang kini terbaring di lantai belakang mereka hanya menatap keduanya dengan lesu karna kelelahan berlatih.




Saat mereka masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, pintu ruangan latihan terbuka mengalihkan perhatian semua orang.




" Hai guys. Apa aku mengganggu latihan kalian?" Sapa si pemuda berjas berdasi yang baru saja datang. Terlihat sedikit canggung karna Jeno dan Jaemin yang sedang berlatih, menghentikan kegiatannya saat melihatnya, sedangkan Jisung dan Chenle langsung bangkit duduk dari posisi tidurannya.





Kedua orang itu menggeleng.




" Tentu saja tidak. Kami baru saja selesai berlatih. Aku dan Jaemin hanya sedikit bersemangat melanjutkan latihan." Jeno yang menjawab sembari tersenyum hingga matanya membentuk bulan sabit.





Mark menghela nafas lega.




" Ah syukurlah. Ku fikir kalian masih berlatih. Aku membawakan ini." Mark mengangkat kantong belanjaannya.




" Kenapa repot-repot segala hyung?" Tanya Renjun yang sedari tadi sudah berdiri di samping sang tunangan. Terlihat gelisah ketika melihat kedatangan sang tunangan setelah seminggu yang lalu meminta ibunya untuk membatalkan pertunangan.




Mark menoleh lalu tersenyum menatap wajah Renjun yang tetap cantik meskipun tanpa polesan make up.




" Sama sekali tidak merepotkan Renjunie." Ujar Mark sembari menaruh kantong belanjaannya di lantai. " Ayo. Ini minuman dan cemilan. Kalian pasti lelah karna berlatih tiada henti."




" Ah terimakasih Mark-ssi." Ujar Haechan yang di balas senyuman oleh anak tunggal Wu itu.




Renjun menatap rekan-rekannya dan mengisyaratkan mereka untuk mendekat untuk menerima kebaikan hati tunangannya yang tampaknya langsung ke gedung tempat mereka berlatih setelah pulang bekerja.




Mereka mendekat lalu mengambil minuman yang Mark sodorkan ke mereka di bantu Renjun.





" Jaemin-ssi?" Panggil Mark saat member dari tunangannya itu masih berdiri di tempatnya.





Jaemin tersenyum menanggapi panggilan dari tunangan orang yang di cintainya itu.




" Aku akan mengambilnya nanti setelah berlatih, Mark-ssi. Aku harus memperhalus gerakanku karna kami harus segera mengambil video dance practice." Jawab Jaemin sopan. Mark mengangguk.





" Sisihkan ini dan sedikit cemilan untuk temanmu, Renjun-ah." Ujar Mark sembari memberikan cup ice coffe kepada Renjun. Renjun yang sedari tadi diam-diam mengamati interaksi keduanya sedikit tersentak sebelum buru-buru mengambil cup minuman itu dari tangan Mark.





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 14, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Holding On | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang