Part 2

8.7K 1.1K 54
                                    



" Kali ini tidak akan di tunda lagi kan Hyung?" Haechan kini menatap Managernya itu waswas. Yang lain juga ikut menampilkan ekspresi yang sama dengan Haechan.

Sang manager kali ini tersenyum menggeleng.


" Tidak. Kalian ini benar-benar pemuda-pemuda yang sedikitpun tidak mempunyai rasa kesabaran." Ujarnya. Para anggota Dream itu menggerutu.


" Kalau begitu segeralah beritahu kami." Desak Chenle. Manager yang duduk di ujung meja bundar itu hanya terkekeh. Melirik jam tangan mahalnya sekilas.


" Tunggu sebentar lagi----"


Ucapan sang manager terhenti karna suara ketukan pintu.


" Nah. Orang yang kita tunggu telah datang." Ujarnya dengan senyuman menggoda menatap anak-anak Dream yang kini menatapnya heran.


Belum sempat mereka ingin menanyakan siapa yang akan datang, gagang pintu ruang pertemuan SM itu telah berputar menimbulkan suara. Dan perlahan pintu ruang pertemuan itu terbuka, menampilkan sosok yang hampir membuat 3 anggota Dream hampir terjengkang saking kagetnya.


 Dan perlahan pintu ruang pertemuan itu terbuka, menampilkan sosok yang hampir membuat 3 anggota Dream hampir terjengkang saking kagetnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Maaf karna terlambat." Suara bariton orang itu tidak lagi terdengar karna telah tenggelam oleh pekikan 3 anggota Dream.


" JAEMIN/HYUNG!"

Sedetik kemudian, Haechan, Jeno dan Jisung telah berlari ke arah si Rambut Biru yang ternyata Jaemin, anggota mereka yang telah 2 tahun menghilang itu.

Di depan pintu sana Jaemin hampir terjengkang karna di tubruk 3 tubuh yang tidak bisa di katakan kecil itu. Jaemin tersenyum mendengar tangisan ketiga membernya itu.

Renjun dan Chenle saling lirik. Tidak tau harus berbuat dan bersikap seperti apa. Renjun bahkan mengeluh didalam hati. Karna ia merasa ragu-ragu dalam menebak si rambut biru yang ternyata memang benar Jaemin itu.


" Kalian berdua tidak ingin menyapa Na Jaemin?"

Renjun dan Chenle menoleh ragu ke arah manager mereka yang baru saja berkata. Renjun tersenyum canggung dan menggaruk kepalanya bingung. Sedangkan Chenle diam-diam menatap interaksi super sedih dari ke empat orang yang tengah berangkulan itu.



Manager mereka membiarkan Haechan Jeno dan Jisung melepas rindu kepada Jaemin selama 10 menit. Setelah itu di panggilnya ke empat pemuda itu agar segera duduk di meja pertemuan.


" Jaemin, kamu harus berkenalan terlebih dahulu dengan Renjun dan Chenle." Perintah sang manager yang di angguki Jaemin.


" Na Jaemin."

" Huang Renjun."


" Na Jaemin."


" Zhong Chenle."

Holding On | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang