Part 3

8.1K 1.1K 65
                                    






Keesokan harinya, anggota Dream dan para staffnya mulai sibuk untuk persiapan comeback mereka. Segala rapat tentang tema comeback dan persiapan lain-lainnya membuat Dream sangat sibuk. Datang ke perusahaan jam 7 pagi dan pulang jam 9 malam.

Mulai dari menyesuaikan lagu untuk tittle track, latihan koreo dance, ikut menyumbangkan ide untuk lirik di lagu-lagu lainnya. Dream bekerja keras siang malam. Makan minum istirahat di satu ruangan dan saat sampai di dorm, terkapar di kamar masing-masing. Hanya sesekali mereka mencuri waktu untuk melepas penat dengan bermain game.





Jeno menatap Jaemin yang berkali-kali menggaruk kepalanya karna kesusahan dengan kertas lirik yang ia pegang. Jeno yang sedang beristirahat itu pun menghampiri Jaemin yang duduk menjelepak di lantai sendiri. Sedangkan teman-temannya yang lain juga tengah beristirahat memainkan ponsel masing-masing.

" Ada apa Jaem?" Tanya Jeno sembari duduk di sebelah Jaemin. Jaemin menunjukan kertas lirik lagu mereka yang Chinesse version.

" Kau kesulitan dengan pronounnya?"


Jaemin menggangguk singkat. Jeno menoleh ke arah kerumanan teman-temannya yang tengah sibuk dengan ponsel masing-masing.

" Injunie. Tolong kesini sebentar." Jeno berseru membuat orang yang di panggilnya menoleh, memperlihatkan gesture 'apa?'.

Jeno melambaikan tangan meminta untuk segera menemuinya. Renjun meskipun bersungut-sungut tetap berdiri dan menemui Jeno dan Jaemin.

" Wae??" Ketusnya ketika di lihatnya wajah Jeno yang menyebalkan.

" Tolong bantu Jaemin untuk lagu versi China. Dia kesulitan dalam pelafalannya." Ucap Jeno yang membuat wajah sebal Renjun menguap di gantikan wajah bersalah.

" Eh? Baiklah." Jawab Renjun sembari duduk di sebelah Jaemin.

" Seharusnya kau minta tolong kepada Renjun dan Chenle yang asli orang China, Nana." Setelah mengucapkan itu Jeno beranjak untuk melanjutkan malas-malasannya.

Renjun kini mulai mengajarkan Jaemin pelafalan tiap lirik. Mendiktekannya untuk Jaemin, dan meminta Jaemin untuk mengulangnya, mengkoreksi pelafalan Jaemin yang salah dan menunjukan pelafalan yang benar hingga seorang pelatih vocal kembali datang untuk latihan selanjutnya.



Setelah hampir seminggu lebih kembali bekerja sama dengan Jaemin, membuat teman-teman Jaemin menyadari bahwa Jaemin benar-benar berubah. Benar-benar berbanding terbalik dengan Jaemin dulu yang hangat, ceria, suka bercanda, suka berinteraksi dengan siapapun dan sangat penyayang. Namun dari semua hal yang ada di masa lalu itu, hanya sifat penyayangnya saja yang tidak berubah, selebihnya menguap entah kemana. Senyumnya masih sehangat matahari, tapi sayang, daripada menampilkan senyumannya yang menawan, Jaemin lebih suka memasang wajah tanpa ekspresi setiap harinya. Membuat Haechan Jeno dan Jisung hampir tidak mengenalinya lagi.

Chinese line juga hampir susah payah berinteraksi dengan Jaemin. Karna Jaemin lebih suka menyendiri, di ajak bergabung, dia punya seribu satu alasan untuk menolak secara halus. Jika di ajak pergi bersama, lebih banyak menolak daripada mengiyakan. Jika tanpa sengaja ia mau bergabung, hanya akan diam dan menjawab sekenanya jika ada yang bertanya.

Namun sekarang Dreamis memilih untuk membiarkan Jaemin dengan sifat barunya itu. Mentoleransi segala hal jika itu berhubungan dengan Jaemin. Mereka tidak akan menuntut Jaemin agar kembali seperti dahulu, karna manusia memang ada kalanya untuk berubah.

Holding On | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang