Part 9

6.6K 887 96
                                    



Pagi ini Renjun telah berkendara membelah jalanan Kota Seoul menuju Incheon untuk menjemput Mark, calon tunangannya. Lamborghini Green Yellow baru milik babanya, yang ia curi dua hari yang lalu melaju begitu mulus di jalanan kota Seoul. Walaupun babanya marah-marah mengatakan kenapa Renjun harus mencuri yang baru dan bukan yang lama, akan tetapi babanya itu tidak meminta kembali mobilnya. Toh ia juga sudah berada di negeri seberang untuk menjadi mentor acara Produce camp.



 Toh ia juga sudah berada di negeri seberang untuk menjadi mentor acara Produce camp

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( nih mobil yang ku maksud)




Renjun sampai di Incheon Airport lebih cepat dari dugaannya. Faktor sport car yang ia kendarai membuatnya bisa menghindar dari jalan-jalan yang rawan macet.


Renjun duduk dengan nyaman tidak jauh dari pintu kedatangan internasional. Perkiraannya, pesawat yang di tumpangi Mark sudah mendarat satu jam yang lalu.


Renjun membenamkan topinya lebih dalam sembari memperhatikan satu persatu lautan manusia yang ada di depannya itu dengan bosan.


Tak lama kemudian matanya menangkap orang yang di tunggu-tunggunya itu, keluar dari pintu kedatangan internasional, dan terlihat berhenti sebentar untuk mengecek sesuatu yang berada di tangannya.

Tak lama kemudian matanya menangkap orang yang di tunggu-tunggunya itu, keluar dari pintu kedatangan internasional, dan terlihat berhenti sebentar untuk mengecek sesuatu yang berada di tangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Renjun segera bangkit menyusul Mark.


" Mark Hyung!" Serunya.

Mark yang mendengar suara panggilan itu mendongakkan kepalanya dan memutar pandangannya ke segala arah, mencari siapa yang menyerukan namanya itu.

Di depan sana Renjun segera melepas maskernya membuat Mark terbelalak dan segera berlari menyongsongnya.


" Ah Renjun-ah, Bogoshipeo!" Mark memeluknya dengan sangat erat. Renjun tertawa pelan.

" Nado." Balasnya.


Mark melepaskan pelukannya dan menatap Renjun dari ujung kaki hingga ujung kepala.


Holding On | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang