Part 16

5.1K 706 53
                                    




" Ini."




Renjun mendongakkan kepalanya ketika sebotol air mineral di sodorkan di depan wajahnya.

" Gomawo." Ujar Renjun sembari mengambil minuman itu dan membuka tutup botolnya.

Jaemin, si pemberi minuman akhirnya ikut duduk di sebelah Renjun dan meminum minuman isotonik yang ada di tangannya. Tubuhnya yang bersimbah keringat tampak berkilat di bawah cahaya lampu ruangan latihan mereka itu.

" Pulang bersamaku?" Tanya Jaemin dengan nafas yang agak memburu di karnakan latihan super ekstranya mereka hari ini.

Renjun menggeleng pelan.

" Mark Hyung akan menjemputku." Jawabnya pelan. Jaemin mendesah lelah dan menurunkan tubuhnya sejajar dengan lantai.

Renjun menatap wajah lelah Jaemin, matanya memejam dengan helaan nafas yang tidak teratur. Bulir-bulir keringat masih mengalir deras membasahi wajahnya hingga turun ke lehernya. Renjun ingin mengusap keringat pemuda itu, tapi tidak mungkin karna tangannya sendiri juga bersimbah keringat.


Beralih dari Jaemin, Renjun menatap sekelilingnya. Matanya menangkap raut lelah para membernya yang tengah menggapai minuman dan meminumnya dengan rakus. Atau Jeno yang juga merebahkan dirinya di lantai dengan tubuh bersimbah keringat pula.

*
*
*

Renjun menyapa hangat para penggemarnya dan mengobrol santai. Senyuman tiada henti selalu tergurat di wajah cantiknya, membuat setiap penggemar yang berhadapan dan yang mengantri menunggu gilirannya melonjak girang, tak tahan dengan visual bak dewa yang tersuguhkan di depan mata.



" Ah, aku benar-benar tidak menyukai hadiah. Bukankah sebelumnya sudah ku katakan jika di setiap fansign, aku tidak ingin kalian repot-repot membawakan hadiah untukku." Ujar Renjun membuat wajah salah satu penggemarnya itu tertekuk.



" Renjunie. Setidaknya pakailah di kepalamu sebentar. Ini bukan hadiah yang besar apalagi mahal." Lirih sang penggemar.

Renjun menatap sang penggemar lalu kembali tersenyum.



" Baiklah jika hanya sebentar." Ujar Renjun yang membuat sang penggemar terlonjak senang dan segera mengulurkan mahkota bunga itu dan memakaikannya di kepala Renjun.

Setelah memakai mahkota bunga, Renjun menggapai majalah yang di sodorkan penggemarnya lalu menandatanganinya. Menanyakan dengan sopan siapa nama sang penggemar dan kata-kata yang ingin ia dengar dari Renjun.



" Pakailah dan abadikan ini. Mahkota bunga yang pernah di pakai Huang Renjun." Ujar Renjun membuka mahkota bunga yang bertengger di kepalanya dan menaruhnya di atas majalah dan mengangsurkannya ke hadapan sang penggemar yang kini mengangguk kuat-kuat.




Setelah salah satu penggemarnya itu pergi, Renjun mengangkat kepalanya dan menatap seorang fanboy yang sedari tadi menarik perhatiannya. Jika fanboynya yang lain datang beserta kacamata bulat dan senyum girangnya. Fanboy yang ini datang dengan masker topi dan kacamata hitamnya.


" Hallo." Sapa Renjun terlebih dahulu.

Bukannya membalas sapaan Renjun, fanboynya ini malah mengulurkan bunga yang sedari tadi di sembunyikannya di balik punggung lebarnya.



" Ah maaf. Sepertinya kamu tidak membaca pengumuman sebelumnya ya? Aku tidak menerima hadiah dalam bentuk apapun. Aku hanya tidak ingin kalian repot-repot membawakan segala sesuatunya untukku." Ujar Renjun berusaha menolak dengan sangat sopan.



Holding On | JaemrenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang