𝒕𝒊𝒈𝒂𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔

206 35 1
                                    

Pagi-pagi buta, araa menggedor pintu kamar yn dengan brutal.

Berniat membangunkan dan menagih janji nya semalam, BERBELANJA PUDING YANG BANYAK.

   Alhasil, mereka sekarang berada di tengah-tengah mall, pusat perbelanjaan teramai dikota seoul.

Mereka berdua sangat lama memilih puding yang akan ia beli. Ralat, hanya araa yang sibuk memilih. Sedangkan yn, diam mengamati araa yang tengah banyak bertanya dengan wajah anehnya.

"Yang ini bagaimana? Rasa melon?"

Araa terus saja mengoceh, tanpa menoleh kearah yn yang sedang menghirup oksigen banyak-banyak sembari menahan emosi nya.

Ini sangat membosankan-gerutu yn dalam hati

"Bagaimana jika durian? Strawberry? Nanas? Milk berry?"

Yn menghembuskan nafas nya jengah.
"Kau bisa membeli semua nya araa. Ambillah dan minta pegawai nya membungkus semua ini. Aku sangat pusing mendengar pertanyaan pertanyaan mu itu"

Araa membelalakan mata nya terkejut. Sedetik kemudian, mengerucutkan bibir nya.
"Seberisik itu kah aku?"

Yn mengangguk cepat.
"oh, kau ini sangat cerewet sejak tinggal bersama ku. Biasa nya kau selalu diam dan menangis terus menerus. Ck, Cepat panggil pegawai nya dan minta ia bungkus semua puding ini"

"Tapi ini semua mahal yn..."

"Tidak, jangan pikir kan mahal atau murah nya. Cepat panggil. Aku sudah lelah disini dari tiga jam yang lalu."

"Tapi yn..."

"Aishhh, lama sekali oh... PEGAWAI! TOLONG BUNGKUS SEMUA PUDING INI DENGAN CEPAT."

Teriakan yn, membuat para pegawai penjual puding itu terdiam. Sejurus kemudian dengan cepat, pegawai-pegawai itu mengangguk dan membungkus semua puding yang ada di dalam lemari kaca sesuai perintah yn.

"Kau yakin semuanya?" Tanya araa ragu-ragu.

"Ayolah araa, uang ku tidak akan habi,s hanya dengan membeli puding disini..."

"Tapi siapa yang akan memakan puding sebanyak itu yn..."
Ara menunjuk beberapa box puding yang sudah dipacking para pegawai.

Yn mengendikkan bahunya.
"Berbagi dengan orang yang ada dijalan, tidak terlalu buruk.!"

Araa menepuk dahinya sendiri.
"Haishh, kenapa aku tidak berfikir sampai kesana."

"Itu karena pikiran mu sudah dipenuhi dengan manusia seperti KIM TAEHYUNG!" Cibir yn

Araa tersenyum meringis, lalu ia menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Dasar, sebegitu sukanya kah kau dengan dia Ara-ssi?"

"Aku juga tidak tau, saat aku melakukan kontak mata dengan nya, jantung ku tiba-tiba berdetak tidak dengan aturan."

Yn terkekeh mendengar penjelasan araa .
"Aku tau itu, semoga saja si anak macan itu tidak mengecawakan mu yaa..."

"Hey, kenapa kau memanggilnya anak macan? Sudah seperti suga oppa saja..."

"Tcih, Aku? kau samakan dengan si manusia kepala batu? Jangan harap aku dan dia ada kesamaan." Tolak yn.

Araa menyolek dagu yn yang tegas itu.

Menggoda yn, sepertinya hal yang araa sukai.

"Aigoo... Jangan begitu yn-ah, kita tidak tahu bagaimana takdir kedepan nya."

"Terserah apa katamu saja..." Jawab Yn acuh.

"Suga oppa sangat tampan yn-ah, dia cocok dengan mu. Dia sangat manis saat tersenyum. sama seperti mu, jarang sekali tersenyum. Tetapi jika sudah tersenyum, semua orang akan terhipnotis dengan senyum..."

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐌𝐢𝐧 𝐒𝐮𝐠𝐚-𝐘𝐧 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang