𝒅𝒆𝒍𝒂𝒑𝒂𝒏𝒃𝒆𝒍𝒂𝒔

210 34 2
                                    

Lelaki yang dipanggil Tuan oleh si wanita paruh baya tadi, meringis kesakitan saat setelah yn menendang perut nya.

"BAJINGAN!. SIAPA KAU?!."

yn dan araa saling pandang, kemudian mereka berdua tersenyum smirk.

Soobin dan Hueningkai? Mereka berdua masih berdiam diri, karena belum paham situasi yang dihadapi mereka sekarang.

"Kau belum tahu siapa aku?" Yn bertanya.

Lelaki tua itu terdiam, meneliti wajah yn dan antek-antek nya.

"Kau...."

Araa dan yn tertawa keras, membuat yang ada disitu benar-benar bingung.

"Bitch!. Aku yn, Tuan Seok bae!"

Lelaki tua itu, nampak  tersentak.
"K-kau...." Cicitnya.

"Kenapa hmm, ini Queen kita. Tidak usah terkejut. Dia lebih cantik tanpa penutup wajah, bukan?" Araa ikut bicara.

"Mau apa kalian kesini?" Tanya Seok bae.

"Tidakkah kau lupa jika aku tidak menyukai kekerasan kepada wanita, Tuan?" Yn sedikit merendahkan suaranya.

"Ekhem...." Soobin berdehem ria.

"Ya!" Hueningkai menyenggol lengan soobin.

"Kalian berdua akan tahu nanti." Ucap araa.

"Jadi..." Yn memasukkan kedua tangan nya ke dalam saku celana nya. Menatap datar seok bae.
"Ada apa dan kenapa kau sampai melakukan kekerasan kepada wanita ini, huh?"

Seok bae meneguk ludahnya susah payah.

"Tuan bae, kau tau kan bagaimana hidup mu dalam sepuluh menit kedepan?" Araa memicingkan matanya.

"Aku hanya menanyakan dimana anakku kepada nya Queen, hanya itu." Jawab seok bae.

"Dengan cara memukul dan menampar nya? Begitu?"

Seok bae terdiam.

Bughhhhh

Ia meringis kesakitan, setelah yn menendang nya hingga tersungkur ketanah.

Hueningkai dan soobin, menatap tak percaya apa yang terjadi.

"Hai tampan, siapa namamu? hmm." Araa bertanya kepada anak kecil yang daritadi tak berbicara.

"N-nama k-ku Park Bogeum N-noona.." Si kecil tertunduk takut.

"Kau anaknya dia?"

Si kecil mengangguk.

"Kau sungguh bodoh Tuan bae, kenapa anakmu kau ajak keluar tengah malam begini hah?"

"Aku hanya ingin dia tidak menjadi lelaki lemah saat dia sudah dewasa nanti!"

Bughhhhh

Yn meninju wajah Seok bae hingga bibir nya mengeluarkan darah

"Ini sebenarnya ada apa Kai?." Bisik soobin

Hueningkai menggeleng.
"Aku juga tidak tau bodoh, kenapa yn dan araa menjadi seperti singa yang kelaparan sekarang." Ia ikut berbisik.

"Jika anakmu mati kedinginan bagaimana huh?!"

"Dia anakku, kenapa kau repot-repot sekali mengurusi hidupku." Ucap Seok bae sambil mengusap darah yang ada diujung bibir nya.

Yn menyunggingkan senyum miringnya.
"Araa, kau tau apa yang harus kau lakukan!!"

Soobin dan hueningkai semakin mengerutkan keningnya bingung.

"Ingin bermain dengan ku, Tuan bae?" Araa mendekati Seok bae dengan tatapan mematikan.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐌𝐢𝐧 𝐒𝐮𝐠𝐚-𝐘𝐧 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang