𝒅𝒖𝒂𝒑𝒖𝒍𝒖𝒉

220 35 1
                                    

Pranggggg

Yn yang sedang menikmati sebotol bir diruang tamu, terjengit saat mendengar sesuatu yang jatuh di kamar Mark.

"Ada apa dengan oppa..." Gumam yn.

Pranggggg

Brakkkk

Arghhhhh

"Yn! Ada apa?" Araa dari tangga, turun terburu-buru mendekati yn.

Yn mengedikkan bahu.
"Tidak tau." Jawab nya.

"Kita harus lihat!"

Araa hendak berdiri dari duduk nya, namun ditahan oleh yn.

"Mungkin sedang ada masalah, biarkan saja dulu.." Ucap yn.

"Tapi yn, nanti Mark oppa kenapa-napa..."

"Kau khawatir dengan nya?"

Araa membisu, ia menelan saliva nya dengan susah payah kemudian menggeleng cepat.
"Kau lupa, barang-barang kerjamu ada dikamar nya?"

Yn membelalakan matanya terkejut.

Ya! ia melupakan itu.

"Kau benar, ayo kita lihat!"

Setelah mengatakan itu, ia menarik lengan araa  menuju kamar Mark yang ada di ujung.

Tidak ada suara lagi.

"Bagaimana?" Tanya araa ragu-ragu.

Yn, lagi lagi ia mengendikkan bahunya.

Tok tok tokkk

"Oppa..." Yn mencoba memanggil mark.

Tidak ada sahutan.

"Oppa, kau ada didalam??" Kini araa yang mengetuk pintu nya.

Sepi.

"Oppa, apa kau baik baik saja? Ini aku yn..."

Tetap tidak ada sahutan, araa yang sudah pegal, ia meninggalkan yn yang masih setia berdiri di depan pintu kamar Mark.

"Oppa..." Sekali lagi yn mengetuk pintu nya.

Tidak ada balasan, yn membalikkan badanya untuk kembali ke ruang tamu.

Namun...

Ceklekkkk

Pintu terbuka
"Kenapa?.." Terdengar sangat berat.

Yn menatap Mark yang berpenampilan kacau.

jangan lupakan.... wajah datar nya.
"Op-oppa.. Kau, baik-baik saja kan?" Tanya yn

"Aku baik-baik saja, kenapa?" Tanya Mark sekali lagi.

"Kau yakin? Sep..."

"Masuk!."

Yn mengikuti perintah Mark. Ini adalah pertama kali nya, ia masuk kedalam kamar Mark.

Terlihat sangat kacau, vas bunga dan cermin yang sudah pecah berkeping-keping, televisi yang hancur di ujung tembok, dan lampu tidur yang sudah tidak berbentuk di bawah ranjang sana.

Yn melihat komputer, laptop, serta alat kerja yang ada dikamar Mark, masih tertata rapi di samping ruang kamar mandi.

Ia bernafas lega.

"Oppa, kau yakin tidak apa-apa? sedangkan kamar mu sudah bisa menjawab keadaan mu?" Tanya Yn yang telah duduk di sofa dekat jendela.

Mark yang baru saja membasuh wajahnya dikamar mandi, menatap yn dengan sendu.

𝐌𝐀𝐅𝐈𝐀 || 𝐌𝐢𝐧 𝐒𝐮𝐠𝐚-𝐘𝐧 [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang