_08. hidden wound

118 30 32
                                    

Di pagi yg mendung ini terasa hawa dingin yg menyelimuti seperti suasana hati Jisung saat ini.

Pagi ini dia bangun lebih awal dari semuanya seperti biasa karena dia tidak mau membuat penghuni rumah ini menjadi marah lagi terhadap dia.

Di hari Senin ini Jisung sedang termenung sejenak di pinggir kasurnya dan berfikir kebingungan dibenaknya.

"Apa hari ini aku bersekolah? Tapi kalau aku sekolah bukannya sama aja? Aku sama sekali tidak bisa menulis.. tangan ku masih terlalu sakit karena semalam" gumam Jisung ke dirinya sendiri.

"Dan sialnya itu tangan kanan" ucap Jisung disertai helaan napas panjang dari Jisung.

Kalian bisa bayangkan bagaimana menulis dengan keadaan tangan yg memiliki luka terkena percahan kaca yg cukup besar, itu pasti sangat sulit dan menyakitkan.

Setelah berfikir panjang dan lama Jisung memutuskan untuk mandi dan bersiap siap kesekolah, alasannya lebih baik dia kesekolah dari pada bolos dan dihajar lagi oleh abang abangnya saat kembali.

Setelah memakai seragam dan menyusun buku ke dalam tas Jisung keluar dari kamar miliknya dan turun dari tangga.

"Hyung aku berangkat ke sekolah..." bisik Jisung di depan pintu luar.

"Setiap pergi kesekolah harus pamit, maupun tidak terdengar oleh mereka" ucap Jisung dalam batin.

Setelah perjalanan dari rumahnya kesekolah akhirnya Jisung sampai di kelasnya dengan selamat dan lebih cepat dari perkiraan nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah perjalanan dari rumahnya kesekolah akhirnya Jisung sampai di kelasnya dengan selamat dan lebih cepat dari perkiraan nya.

"Sepi.." kata itu yg pertama kali diucapkan Jisung saat sampai di depan kelasnya tersebut.

Setelah mengatakan itu dia langsung beranjak duduk dan mengeluarkan ponselnya yg berada di dalam tas dan mendengarkan musik kesukaannya.

Ditengah Jisung yg sedang mendengar musik dari ponsel dan earphone miliknya dia mendapatkan pukulan pelan di pundaknya oleh seseorang.

"Hai selamat pagi! Kamu rajin banget datang jam segini" ucap Sella dengan wajah imut miliknya.

"Ehmm, makasih?" Ucap Jisung ragu yg mengira itu sebuah pujian untuknya.

"Itu bukan pujian" jawab sella kepada Jisung.

"Ouu kalo gitu maap?" Tanya Jisung lagi ke Sella dengan ekspresi datar, "Uda deh, lupain aja" ucap sella yg kesal.

'kayaknya ini efek samping habis keluar dari rumah sakit mungkin' suara hati dari Sella.

Setelah percakapan singkat dan abstrak diantara mereka, Jisung dan Sella melanjutkannya dengan saling berbicara dan mengobrol sampai tak terasa bel masuk telah berbunyi.

Lost smileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang