Pagi ini Jisung terbangun di kamarnya, dengan sinar matahari yg berhasil menyusup dari sela-sela celah jendela kamarnya.
Jisung yg terbangun dari tidurnya merasa kaget. Jisung bergegas berjalan menuju ke toilet dengan sedikit terburu-buru.
Dilihatnya banyangan di depan cermin dan terlihat dirinya yg sedikit berantakan sekarang, tapi bukan itu hal yg membuat Jisung kaget melainkan karena adanya cairan merah yg keluar dari hidungnya. Ya itu adalah darah.
Jisung berusaha berfikir positif dan mengira kalau dirinya hanya karena kecapekan atau yg lainnya. "Mungkin aku hanya kelelahan dan kurang tidur" gumam Jisung di depan cermin.
Jisung terus berusaha berfikir positif dan tidak memikirkan hal hal buruk, setelah itu dia membersihkan cairan berwarna merah yg ada hidungnya dan tak lama dia membersihkan diri atau mandi, dia keluar dari toilet dan memakai pakaian santai miliknya.
Ya hari ini hari Minggu dimana semua siswa dan siswi libur, terlihat raut wajah yg tampak sedih di wajah Jisung, berbeda dengan murid di dunia yg menyukai hari libur.
Jisung membenci hari libur, karena dia tidak bisa menghindar dari saudara saudaranya yg sangat membenci terhadap dirinya, hal yg biasa dilakukan Jisung hanya bediam diri dikamar selama satu harian terkadang membaca, belajar, atau tidur, sedikitpun tidak berani keluar dari kamarnya yg kecil itu.
"Aku merasa sangat lapar" gumam Jisung sambil mengeluskan perut nya yg telah berbunyi sejak tadi. "Apa aku meminta izin ke Hyung?" Tanya nya ke diri sendiri.
"Tapi aku takut"
Setelah mempertimbangkan semuanya dalam waktu yg lama, dia memutuskan untuk turun ke bawah dan meminta izin untuk pergi keluar.
"Ehmm mereka terlihat sangat senang" gumam Jisung yg sedang berdiri di tangga.
Ya saudara Jisung sedang berada di ruang tamu, terlihat mereka sedang tertawa bersama dan menonton film bersama.
Jisung mendekati mereka "ehmm bolehkah aku pergi keluar rumah sebentar?" Tanya Jisung ke para saudaranya.
"Ngapain lo nanya ke kita?" Ucap jaemin dengan tatapan sinis.
"Iya kalau lo mau pergi tinggal pergi aja kok susah" ucap chenle dengan kasar.
"Iya bener, ngga ada yg perduli sama lo, mendingan cepetan lo keluar dari rumah ini biar gak usah lihat muka pembunuh kayak lo setiap hari" celetuk haechan sambil mengemil Snack milik Jeno.
"Woi, ini punya gue!" Ucap jeno dengan kesal ke haechan. Merasa telah diberikan izin Jisung memutuskan untuk pergi pada hari ini, "Makasih, aku permisi dulu" ucap Jisung dengan pelan dengan bergegas pergi keluar rumah.
Jisung terlihat lega dengan kejadian tadi, kenapa? Karena biasanya mereka akan melarang bahkan memaki Jisung kalau meminta izin keluar rumah, jadi Jisung sedikit senang karena kali ini bebeda dari biasanya.
Setelah berjalan beberapa lama dia memutuskan untuk membeli makanan yg ada di minimarket dekat rumahnya.
Jisung duduk di depan minimarket dengan memakan semangkuk ramyeon dan beberapa lainnya.
"Wahh sudah sangat lama aku tidak seperti ini" ucap Jisung dengan senang.
Dari kejauhan terlihat seseorang berpakaian serba hitam mendekat ke arah meja Jisung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost smile
Fanfictionsenyum ku telah hilang, sepertinya aku tak pantas tersenyum lagi, senyum ku hanya membuat orang lain menderita dan semakin benci kepadaku, senyumku tidak berguna. "maafkan aku" "Untuk apa kami memaafkan mu?" "Aku masih ada untuk kamu, jangan menyera...