Chenle sedang duduk di sebuah cafe. Tempat itu cukup ramai karena lokasinya yang tak jauh dari kampusnya. Disana dia tidak sendiri.
Chenle terduduk diam dengan dikelilingi banyak pria. "Wah wah wah, berguna juga lo makasih untuk traktirannya" ucap salah seorang laki-laki dengan nada menghina.
Laki-laki itu bernama lee Jin Hyung. Dia adalah salah satu mahasiswa senior yang sangat terkenal di kalangan pria di kampus. Namun dia tak terkenal karena kepintaran, justru dia banyak ditakuti karena sikap berandalan nya dan gemar membuli di kampus.
Salah satunya adalah chenle.
"Kenapa mukanya di tekuk gitu? Gak senang? Atau lo mau marah kita?!" Ucap Jin dengan nada membentak. "Gak kak, aku..." Chenle kini sangat ketakutan.
"Halah banyak ngomong lo, mentang mentang lo kaya bisa sombong hah!" Kesal Jin dan mencampakkan sebotol minuman di tangannya. "Aku tak mengatakan itu" ucap Chenle dengan suara begetar. "Kalian, seret dia keluar" perintah Jin dan di turuti oleh teman nya.
Dengan paksa mereka menarik Chenle sampai keluar dari cafe tersebut. Dengan tersenyum licik Jin menatap langsung kearah Chenle.
Mereka sekarang ada di lorong kosong di dekat cafe tersebut, dan disinilah aksi pembulian dari Jin dan kawan-kawannya dilakukan.
"Mood gue sekarang sedang rusak, kayaknya seru kalau gue mukulin lo" ucap Jin dengan menggertak Chenle. "Maafkan aku jika aku memiliki salah terhadap kalian, tapi jangan pukulin aku!" Chenle berteriak.
"Bajingan, gak usah banyak ngomong. Hajar!" Sebuah kalimat yang berhasil membuat tubuh Chenle lemas kesakitan. Sebuah pukulan keras tapt di perutnya.
Pukulan demi pukulan sampai tendangan terasa di tubuh Chenle. Dia sampai tak bisa merasakan perutnya. Sangat sakit.
"Gue udah puas mukuli lo" kata Jin dan berhenti memukuli Chenle disana, "harusnya lo berterima kasih karena kami tak memukuli wajah tampanmu ini" Jin menarik dagu Chenle dan menghempaskannya.
Setelah mengatakan itu Jin dan kawan-kawan nya meninggalkan Chenle disana. Dengan keadaan babak belur dan juga pakaian yang kotor Chenle pingsan di sana.
Ditengah pingsannya Chenle. Sebuah HP yang berasal dari sakunya berbunyi. Berapa tersebut adalah dari hyungnya yaitu Jaemin. Panggilan tersebut tak terjawab dikarenakan Chenle yang tak sadar akan telepon tersebut.
Alhasil yang mengangkat panggilan grup tersebut hanyalah Jung yang lain tanpa adanya Chenle.
Setelah sekitar 10 menit pingsan, Chenle dengan rasa sakit yang berada di sekujur tubuhnya mulai terbangun. "Tubuhku rasanya sakit sekali" gumam Chenle sambil berusaha bangkit dari posisinya.
Dengan menggunakan seluruh tenaga yang dia miliki. Chenle berusaha berjalan menuju ke rumahnya. "Hyung tidak boleh tahu akan kondisiku" ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lost smile
Fanfictionsenyum ku telah hilang, sepertinya aku tak pantas tersenyum lagi, senyum ku hanya membuat orang lain menderita dan semakin benci kepadaku, senyumku tidak berguna. "maafkan aku" "Untuk apa kami memaafkan mu?" "Aku masih ada untuk kamu, jangan menyera...