18+
"emotional or intellectual energy or intensity"
-
Mei 2022
Sepatu ber-hak tinggi berwarna beige melangkah masuk ke dalam flat berukuran kecil. Aroma eucalyptus dan lavender sama-samar menyapa hidung sang perempuan berambut pirang. Masih dengan heels beige yang melekat di kaki nya, gadis itu berjalan menuju kamar yang berada di ujung tepat di belakang ruang tengah. Terdengar gemericik air yang berbenturan dengan lantai kamar mandi tanda ada seseorang yang sedang berada disana.
Gadis itu merebahkan tubuhnya diatas ranjang sang pemilik flat. Cukup lelah hari ini ia harus mendatangi acara brunch bersama Keluarga Murdock. Ia terkekeh mengingat acara brunch tadi adalah acara perjodohan berkedok pertemuan keluarga. Sialan. Keluarganya memang jago dalam memanipulasi. Tapi, tenang saja itu bukan perjodohannya melainkan perjodohan saudara kembarnya.
"Kau sudah disini ternyata"
Suara baritone itu tiba-tiba saja muncul. Ivory, gadis yang sedang berbaring mengarahkan pandangannya ke asal suara. Tak sadar dirinya menggigit bibir bawahnya saat melihat sang kekasih hanya keluar menggunakan celana pendek hitam Fila tanpa memakai atasan, memperlihatkan dada tegap miliknya. Tak ada 6-pack tapi dada bidang itu cukup membuat tubuhnya meremang.
"Aku merindukanmu" ucap Ivory saat tubuh sang kekasih berada diatasnya menindih tubuh mungilnya, walaupun cukup berat namun Ivory menyukainya
"Aku juga sayang, kapan kita terakhir bertemu?"
"Kemarin malam Mr. Falcon, jam tujuh tepatnya" Ivory terkekeh saat kekasihnya menghujani ciuman di pipi, rahang, dan berakhir lumatan singkat di bibir
Well, memang kedua insan ini memang sedang di mabuk asmara. Berteman selama lima tahun lamanya membuat keduanya saling menaruh hati satu sama lain. Apalagi Ivory yang selalu bergantung pada lelaki di depannya ini. Begitu pula sang lelaki, tak pernah bisa lepas dari wanita di hadapannya.
"Vigra" panggil Ivory saat lelaki itu duduk di depan komputer nya dan sudah memakai kaos putih bertuliskan Celine
Sambil menyalakan komputer miliknya, ia menjawab dengan dehaman
"Aku ingin menginap disini" Ivory memandang langit-langit kamar Vigra
"Bodyguard ayahmu akan menyeretmu pulang seperti tahun lalu" ucap Vigra mengingat saat itu Ivory sejak pagi sudah berada di flat nya dan tidak mau pulang. Hingga pada pukul 11 malam pintunya di ketuk oleh security dan juga dua pengawal, dimana langsung menghampiri Ivory yang sedang duduk santai menikmati popcorn sambil menonton Netflix.
Ivory mendengus, "kali ini tidak akan ada yang menyeretku, ayahku pergi ke Toronto dengan calon menantu"
Vigra menoleh kearah Ivory yang masih berbaring diatas ranjangnya, "Kembaranmu jadi setuju dijodohkan dengan lelaki berdarah Kanada itu?"
"Tentu saja, mana bisa dia menolak permintaan ayah. Bisa - bisa gagal semua ahli waris perusahaan ayah ke dia"
"Bagaimana denganmu? Kamu tidak takut jika suatu saat nanti dijodohkan? Kamu tau sendiri kan gimana ayahmu kepadaku"
Ivory memposisikan tubuhnya untuk terduduk. Mata gadis itu menatap nyalang kearah Vigra. Iya, Ivory sangat tak menyukai topik pembicaraan ini. Memang perbedaan derajat membuat sang ayah Ivory ragu dengan kedekatan Ivory dan Vigra. Ayah Ivory takut dengan masa depan Ivory jika menikah dengan Vigra. Sedangkan Ivory sendiri sudah cinta mati dengan Vigra. Ia tak peduli harta, yang ia inginkan hanya cinta dan kasih sayang dari Vigra.
"Lebih baik aku kabur denganmu jika aku dijodohkan. Persetan dengan ayah yang tidak menyukai hubungan kita. Dia tak tahu apa itu cinta" Ivory menyilangkan tangannya diatas perutnya, dengan wajah cemberut ia memalingkan wajahnya dari Vigra
"Benarkah? Kau rela tak membeli barang - barang Prada, Chanel, dan apa itu.. Mocachino?"
"Moschino tuan sok tau" koreksi Ivory, gadis itu menghela nafas mengingat bahwa memang ia tak bisa lepas dari barang berharga puluhan juta. Bahkan hari ini pun, total outfit yang ia gunakan untuk brunch hampir mendekati nilai satu juta dollar.
"apa aku mencoba mencari pekerjaan? Bagaimana dengan menjadi model?" Ivory turun dari ranjang dan berdiri tepat di depan cermin besar yang menempel di lemari hitam milik Vigra
Vigra mengabaikan pekerjaannya. Memutar kursinya. Memilih untuk melihat Ivory yang sedang berpose di depan cermin. Vigra sangat menyukai pemandangan di depannya.
Dengan kepala bersandar di punggung kursinya ia melihat lekuk tubuh Ivory dari bawah hingga ke ujung kepala. Vigra telah mencicipi semuanya. Begitu bahagianya Vigra setelah mengetahui bahwa dia lah yang pertama bagi Ivory dan begitu pula Ivory adalah pertamanya. Vigra juga menyukai bagaimana Ivory memuaskannya. Ivory sangat pandai dalam hal bercinta.
"berbalik sayang, lalu cobalah berjalan kearahku" pinta Vigra membasahi bibir bawahnya
Ivory menyeringgai. Ia berbalik dengan menyugar surai pirang ke belakang dengan sensual. Menampakkan leher jenjang dan tulang selangka nya.
Ia menggunakan kesempatan ini untuk menggoda kekasihnya agar ia mengabaikan pekerjaannya. Apalagi sekilas ia melihat milik Vigra sudah menegang di balik celananya. Hari ini ia ingin bermanja dengan Vigra seorang. Ivory berajalan kearah Vigra dengan menurunkan tali dress. Terlihat jelas kekasihnya sudah jatuh dalam tipuannya. Sudah Ivory bilang, Keluarga Rocewoods sangat pintar dalam memanipulasi.
Dalam beberapa detik Ivory sudah berada di pangkuan Vigra dengan bibir mereka saling menyatu, bergerak ke kanan kiri. Tangan kekar Vigra mengusap kulit paha Ivory secara sensual.
Tak berhenti disana, tangan kiri nya bergerak menuju resleting yang terletak punggung Ivory. Sore ini akan menjadi hari yang panjang untuk mereka berdua. Tak peduli dengan layar komputer yang masih menyala. Dress milik Ivory telah terlepas dan menujukkan kulit putih mulus miliknya. Ia menikmati aktivitas di leher mulus Ivory. Bibirnya turun menjelajah puncak payudara menghisapnya, Ivory yang merasakan kenikmatan meremas pelan rambut Vigra. Aroma buah persik menguar dari tubuh Ivory membuatnya hanyut lebih dalam. Vigra menyukai wangi khas wanitanya.
BRAK!!
Isapan itu terlepas. Ivory dan Vigra menghentikan kegiatannya. Bahkan Ivory sekarang menempel pada tubuh Vigra karena ia menyadari bahwa tubuh nya sedang telanjang. Ia tak berani memutar tubuhnya hanya sekedar mengambil dressnya. Begitu pula Vigra yang langsung merengkuh tubuh Ivory yang masih dalam pangkuannya. Berharap dapat menutupi tubuh wanitanya.
"Wow.. pantas saja tidak mendengar, ternyata sedang bercinta" ucap lelaki yang membuka pintu dengan keras tadi
Ivory langsung merileks-kan tubuhnya saat tau suara siapa itu.
"Sialan! Keluar kau Austin!" teriak Vigra
Lelaki bernama Austin terkekeh berada di ambang pintu, "Tunda dulu kegiatan kalian, aku punya berita menarik untuk kalian dengar. Ini tentang Matius Kostelic"
---------------------------
Don't forget to vote and leave comment.
Thank you!See you next part!
- violoir
KAMU SEDANG MEMBACA
The Advantage: CAUTION [✔]
FanfictionLima tahun lalu keluarga Rocewoods digemparkan dengan menghilangnya Matius Kostelic, kakek si kembar Irene & Ivory. Menghilangnya kakek Matius cukup membuat shock seluruh keluarga Rocewoods saat tiba di Zagreb setelah seminggu berlibur di Pulau Vis...