9: Suffer

265 52 7
                                    

"to endure death, pain, or distress"

-

Jantung Irene kembali dibuat kaget dengan pesan yang Bella baca langsung dari Tory Hunter. Pria itu mengatakan untuk bertemu di Liguria, tepatnya di titik koordinat yang ia kirimkan. Irene jelas tahu dimana Liguria, lokasinya berada di pinggiran wilayah pesisir, dan perjalanan Milan ke Liguria menghabiskan waktu tiga jam. Tidak ada transportasi penerbangan disana, semua hanya bisa ditempuh dengan jalur darat.

Irene bergegas segera memakai long coat miliknya, mengambil apapun di nakas yang menurutnya penting. Sekilas ia melihat mangkuk berisikan bungkus permen sour candy, Irene ingat jika tadi Ethan lah yang menaruhnya disitu sebelum pergi. Semua permen itupun masuk kedalam tas Irene.

Ngomong-ngomong dimana pria itu sekarang? Ia bilang jika menginap di hotel seberang karena tempat yang Irene tempati sudah penuh dan tidak ada yang kosong. Entahlah, biar saja Ethan berbuat sesukanya, dia pasti akan tau dimana Irene tanpa memberi tahu pria itu.

"Aku butuh mobil sekarang, siapkan di lobi secepatnya" ucap Irene kearah bodyguard yang berjaga di depan pintu kamarnya

Bella yang sudah selesai bersiap kini menghampiri Irene. Dengan cukup kesusahan ia mengunci pintu dengan tangan kirinya, sedang di tangan kanannya ada kotak dari kayu mahoni. Tepat saat ia berbalik, wanita muda itu memberikan sebuah kotak kayu mahoni dengan ukiran bunga di tengahnya kearah Irene.

"Apa ini?" tanya Irene

"Kurasa ini waktu yang tepat memberikanmu ini"

Irene mengernyit dahinya heran.

"Ayahku memintaku memberikanmu ini" ucap Bella. "Beliau berpesan jika ini hadiah untukmu sebagai sulung Rocewoods. Ini adalah senjata api yang dapat kau gunakan jika dalam keadaan terdesak."

"Tapi aku harap, kita tidak berada di situasi mendesak hingga kamu memakai ini" tambah Bella dengan raut muka khawatir

Hadiah senjata api? Ini pertama kalinya seseorang memberinya hadiah senjata api. Biasanya ia mendapat tas, baju, uang, atau tanah. Walaupun terkejut bukan berarti Irene tidak tahu cara memakainya. Dia sangat ahli sewaktu di highschool, ayah Bella yang juga mengajarinya dan juga Ivory.

"Kamu mau menerimanya kan?"

"Hmm iya" jawab Irene meneliti raut wajah Ivory

Sadar akan wajah ragu Bella, Irene jadi tak tega mengajak Bella. Walaupun memang seharusnya Bella selalu disampingnya untuk menjaganya tapi tetap saja Bella masih muda dan gadis ini memiliki waktu yang banyak, menikmati masa dua puluh tahunnya, dan menikah bersama orang yang ia sayangi.

"Bella, kalau kau takut, kau disini saja" ucap Irene mengambil alih kotak kayu dari tangan Bella

"Aku tidak takut"

"Wajahmu dan ucapanmu sangat berkebalikan"

Bella menggeleng. "Tidak, aku serius! Aku... Aku berjanji selalu berada disampingmu. Hidup atau mati."

Ucapan Bella membuat Irene terkesiap. Mati? Tidak. Irene tidak akan membiarkan siapapun mati, kecuali dirinya. "Kalian semua akan selamat, kalian akan pulang ke Zagreb dan beraktivitas seperti biasa."

❁❁❁

Tak jauh berbeda dengan kondisi Ivory. Seharusnya pagi ini ia mendatangi rumah sakit untuk memeriksa keadaannya. Namun ia batalkan. Pesan yang dikirim oleh Tory Hunter membuatnya panik dan menjadi alasan saat ini ia berada di dalam mobil yang membawanya menuju perbatasan Milan.

The Advantage: CAUTION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang