5: Dim

327 55 41
                                    

"something as distinct"
-

Pria disana, pria yang sempat ia sukai -oh salah sampai sekarang dia masih menyukai pria yang sedang berjalan di depannya. Sakit memang mencintai hanya sepihak, ditambah orang yang dicintainya adalah milik saudaranya. Terkadang dirinya bingung, mengapa banyak orang ingin menjadi dirinya? Ia saja ingin hidup seperti orang normal lainnya, berjalan leluasa memiliki teman dan tanpa beban dalam menentukan pilihan tanpa ada perebutan kekuasaan.

"Jika aku tak memenangkannya, aku lebih baik mati saja." gumamnya sebelum pria yang sekarang semakin mendekat.

"Kiriman dari Ethan." ucap sang pria sambil meletakkan satu paperbag berukuran besar dengan logo Hermes diatas meja.

" ucap sang pria sambil meletakkan satu paperbag berukuran besar dengan logo Hermes diatas meja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa harus kau yang kesini?" ujar Irene menarik paperbag dan langsung melihat isinya. Selimut. Jadi benar segala pergerakannya dalam pengawasan Ethan.

Semalam Irene kesal karena selimut berpergiannya tertinggal di Zagreb dan tidak ada siapapun di rumah saat itu. Ivory berada di Zadar maka semua pengawal sedang bertugas di luar. Pagi ini Ethan mengabari jika ia membawakan hadiah untuknya yang akan dititipkan ke karyawan pesisir untuk mengantarkan ke Pulau Vis. Dan benar Ethan membelikannya selimut baru. Irene pikir bodyguardnya yang akan mengantar, tapi ternyata adalah Vigra yang menghampirinya.

"Aku sedang ada keperluan disini, lagi pula ini pekerjaanku untuk nengantar keperluan keluarga Rocewoods." jawab Vigra santai melihat pergerakan Irene yang meletakkan paperbag ke kursi di sebelahnya. "Kau sudah makan?" tanya Vigra karena Irene tak kunjung bersuara.

Irene mendongak mendengar pertanyaan Vigra. "Belum."

"Kemana chef pribadimu? Sangat sepi tak seperti biasanya kalian kemari." ucap Vigra menengok sekeliling, hanya terdapat satu bodyguard yang menjaga di gazebo depan.

"Aku tak mengajak siapapun, aku hanya bersama Bella dan dua bodyguard" Irene beranjak dari posisinya. "Bella dan Petra sedang ke selatan mengambil bahan bakar dan wine." Tambahnya saat Vigra seolah akan bertanya keberadaan dua manusia yang seharusnya berada disamping Irene saat ini.

"Oh.... Aku akan memasak sarapan untukmu."

Irene dengan cepat melebarkan matanya. "Untuk apa? Tidak perlu. Aku bisa memasak sendiri."

"Aku masih bekerja dibawah utusan keluargamu. Jadi aku harus melayanimu."

"Kau kesini kan ada urusan jadi selesaikan urusanmu." Lagi-lagi Irene menolak.

"Aku ada urusan dengan Petra dan dia tak ada disini. Jadi aku akan menunggu Petra sambil mebuatkanmu sarapan dan mungkin untuk yang lainnya juga."

Irene menghela nafas kasar, kenapa pria didepannya susah untuk menurut saja. "Ku bilang tidak perlu."

Memang asalnya tuli atau memang Vigra adalah seseorang yang rebel. Sekarang ia dihadapkan dengan punggung lebar yang bergerak kesana kemari memasukkan bahan masakan kedalam wajan hingga aroma wangi mengisi ruang makan yang terhubung langsung dengan dapur. Bisa dibayangkan bagaimana jika dirinya hidup sebagai manusia normal, ia akan lebih dulu mengambil Vigra dan memandang paginya dengan Vigra berada didepannya.

The Advantage: CAUTION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang