"forceful or violent efforts to get free of restraint or constriction"
-
Angin berhembus pelan menggerakkan salah satu tirai putih tipis yang berada di sisi ruang makan. Seorang maids muncul dari ruang sebelah berjalan kearah sisi ruangan untuk mengikat tirai putih tipis yang melambai akibat ulah angin. Tidak ada suara bising di ruang makan, padahal di meja makan ada tiga wanita yang sedang menikmati sarapan dan dua maids sedang berdiri memandangi ketiganya. Hanya suara denting sendok dan garpu yang berbenturan dengan piring yang dapat ditangkap oleh pendengaran mereka.
"Irene.. Ivory.." akhirnya salah satu dari mereka membuka suara diantara keheningan selama hampir dua puluh menit
Di ruang makan hanya ada Ivanka, Irene, dan Ivory. Sang ayah pergi ke Toronto tepat setelah selesai brunch kemarin. Sedangkan Ivory yang awalnya akan menginap di apartemen Vigra terpaksa dibatalkan karena tiba-tiba bodyguard ibunya menjemput malam itu. Itulah alasan mengapa Ivory memilih diam saat sarapan bersama.
"Kakek sama sekali tidak menghubungi kalian?" tanya Ivanka
"Tidak" jawab keduanya hampir bersamaan
"Apakah kalian juga tidak tahu posisi kakek dimana? Aku tau kalian pasti diam – diam mencari keberadaan kakek. Jika kalian mendapat kabar tentang kakek tolong beritau ibu juga, setidaknya ibu tahu kalau kakekmu itu masih hidup" Ivanka meneguk segelas air putih setelahnya
Ivory meletakkan sendok dan garpunya. Mengunyah makanan dalam mulutnya sambil menatap teliti kearah Irene yang duduk di seberang.
Gadis itu menikmati makanannya dengan tenang tanpa terpengaruh ucapan ibunya. Sangat tenang hingga membuat Ivory berpikir apakah Irene sudah mengetahui keberadaan kakeknya. Kalau iya, Ivory harus bertindak cepat sebelum Irene menemui kakeknya terlebih dahulu.
"Yang ku tahu kakek pernah tinggal di San Marino selama setahun"
"Juga ia masih hidup" ungkap Irene"Sungguh?" Ivanka terkejut
Ivory tertegun. Irene sepertinya sudah tahu keberadaan kakek Matius. Posisinya sekarang semakin terancam. Tidak. Irene tidak boleh memenangkan perburuan ini. Ivory ingin menikah dengan Vigra dan ia tidak mau mengganti posisi Irene untuk dijodohkan dengan Ethan Murdock.
"Iya, kakek masih hidup" imbuh Irene
"Bagaimana kau tau?" tanya Ivory
"Bukankah kau juga harusnya sudah tau? Kau punya Austin Grihamson. Aneh jika dia tidak mengetahui keberadaan kakek. Saat ini kau pasti mendapat informasi lebih tentang kakek daripada aku. Kau hanya bersikap innocent di depanku. Kau pasti mengira aku hanya diam saja bukan?"
Irene terkekeh melihat raut wajah Ivory yang berubah memerah menahan kekesalannya.
"Jangan kira aku diam saja Ivory. Aku juga punya tangan kanan yang membantuku menemukan keberadaan kakek. Aku tak mau mengalah begitu saja darimu saudara kembarku" tambah Irene menyeringgai
"Kau–"
Ivory tak melanjutkan ucapannya ketika bunyi pesan masuk muncul di ponsel Irene
"Ah sepertinya mobilku sudah siap. Terima kasih sarapannya. Aku tidak akan pulang, jadi tak perlu menungguku untuk makan malam nanti. Aku menginap di Vis selama seminggu" Irene membersihkan bibirnya dengan napkin, beranjak dari tempat duduknya lalu mencium singkat pipi Ivanka
Tepat setelah Irene menghilang dari penglihatan mereka. Ivory melempar kasar napkin yang berada di paha nya. Mendorong kursi yang diduduki dengan kasar. Menimbulkan suara gaduh di ruangan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Advantage: CAUTION [✔]
FanfictionLima tahun lalu keluarga Rocewoods digemparkan dengan menghilangnya Matius Kostelic, kakek si kembar Irene & Ivory. Menghilangnya kakek Matius cukup membuat shock seluruh keluarga Rocewoods saat tiba di Zagreb setelah seminggu berlibur di Pulau Vis...