6: Liquor

330 60 6
                                    

"alcoholic beverages"
-

Beberapa hari setelah pengakuannya kepada Vigra, Irene mendapat pesan mengenai kemunculan sang kakek dimana pria itu sedang berada di sebuah festival di Milan. Tanpa pikir panjang irene meminta Bella untuk segera mengurus segala keperluan di Milan secepatnya. Tak hanya Bella, Irene juga menghubungi beberapa orang kepercayaannya di Zagreb untuk segera menyusul ke Milan.

Irene sungguh tak percaya keberangkatannya ke Milan pun terdengar di telinga Ethan. Tidak hanya tentang keberadaannya namun pria bertubuh tegap itu sekarang berada di kamar hotel tempatnya menginap. Irene sendiri masih sibuk memunggungi pria yang sedang mengoceh disana. Berulang kali pria itu mengajaknya pergi untuk makan malam bersama, tapi Irene sudah ada janji untuk pergi dengan Bella ke bar malam ini, bahkan Bella juga sudah menyiapkan beberapa pakaian yang tergantung di depan Irene.

"Oke, aku ikut ke bar" Ethan berdiri disamping Irene yang sedang memilih baju yang di gantung di sebelah ranjangnya.

Mata Irene membola. "No, kenapa kamu harus ikut aku kemana saja?"

"Aku tunangan kamu Irene. Aku juga sudah berjanji akan menikahimu nanti setelah perusahaanku merger bersama perusahaan di Korea Selatan." tegas Ethan. "Aku berhak tau dimana kamu berada karena aku takut jika terjadi sesuatu padamu."

Irene mendecak kesal, sungguh apa pria ini tidak mengerti bahwa kedatangan Irene ke Milan adalah untuk mencari keberadaan kakeknya. Jika nanti Irene memenangkan perburuan ini maka Irene akan segera membatalkan pernikahan mereka.

"Ethan, kamu tahu kan alasan aku berada di Milan?" tanya Irene menghadap kearah Ethan

Ethan mengangguk paham. "Aku tahu." jawabnya tak mengalihkan pandang ke netra indah milik Irene

"Terus kenapa kamu tetap mengikutiku? Kau mau coba menggagalkan pencarian kakekku?" ucap Irene sedikit kesal dengan kegigihan Ethan yang tak hilang.

"Sudah aku bilang aku mengkhawatirkanmu"

"Khawatir jika aku memenangkan perburuan ini?" Irene menatap nyalang kearah Ethan.

Tiba-tiba saja Ethan mendekat, membuat Irene mengerjap cepat lalu memundurkan tubuhnya ke belakang. Hingga dia tertahan oleh pinggiran ranjang membuatnya mematung seketika. Tangan Irene terangkat menahan dada Ethan agar tidak mendekat lagi atau dirinya akan terjatuh diatas ranjang dan akan terjadi hal yang tidak ia inginkan.

"Rene..." panggil Ethan lembut menghentikan pergerakannya

"Jangan macam-macam Ethan" ucap Irene kesal tanpa mengalihkan pandangannya dengan netra milik Ethan

"Tidak bisakah kamu mencoba untuk menerimaku?" bisik Ethan sambil menundukkan kepalanya hingga wajah mereka hanya berjarak beberapa senti.

Ethan dapat melihat tatapan tajam wanita didepannya, bukannya Ethan merasa terintimidasi namun tatapan yang diberikan untuknya bukan karena ingin melawannya, namun respon palsu dimana sebenarnya Irene merasakan ketakutan. Hatinya mencelos menyadari wanita yang ia kagumi dan sukai merasa tak nyaman bersamanya. Sia-sia sudah perjuangannya sejak dirinya remaja hanya untuk mendapat hati Irene.

Ethan menjauhkan wajahnya dan memberi jarak. Dia memilih menjauh dan berdiri di depan jendela kaca yang menampilkan pemandangan Milan saat malam hari.

Kedua tangan Ethan dimasukkan ke dalam mantel panjangnya sambil menghela nafasnya. "Aku tertarik denganmu sejak dulu, sejak kau remaja, dan orang tuaku berkata jika sangat susah mendapatkanmu, karena kau adalah keturunan keluarga Kostelic dan Rocewoods."

"Aku berusaha menjadi seseorang yang sempurna, memiliki segalanya, menjadi yang lebih unggul dari pesaing lainnya, demi mendapatkan-- perhatian orang tuamu" terang Ethan

The Advantage: CAUTION [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang