"giving access to something"
-
Setelah acara brunch yang ternyata adalah acara pertemuan Irene dengan Ethan. Gadis cantik berambut hitam pekat itu melempar tas dan juga scarf yang melilit di leher ke kursi yang berada disampingnya.
Ah- stylist sialan, apa yang ada dipikirannya hingga memberi neck-scarf di saat Zagreb sedang musim panas.
Dengan rahang mengeras dan tangan terlipat diatas dada, ia mengingat ucapan tunangannya saat makan siang tadi.
"Setelah aku dan Irene menikah, kami akan tinggal di Kanada"
Tidak akan. Irene tidak mau pergi dari Zagreb.
"Nona, Pak Andreas bilang jika meeting besok di undur minggu depan" Bella, anak dari Mr. Rothscav dan menjabat menjadi sekretaris Irene baru saja duduk di kursi depan menoleh ke belakang
"Cih mendadak.. Tapi baguslah. Aku ingin beristirahat juga, kosongkan jadwalku seminggu ini aku ingin berlibur ke Pulau Vis. Persiapkan juga barang-barangku" Irene menyandarkan tubuhnya ke punggung kursi saat mesin mobil menyala
"Baik Nona"
Posisi nya di perusahaan textile milik Ivanka membuatnya cukup tertekan. Meskipun begitu, ia merasa bangga dengan posisinya yang menjabat sebagai CEO muda. Apapun yang ia inginkan terwujud dan dengan kekuasaannya tidak ada yang akan meremehkannya.
"Ada kabar tentang keberadaan kakek?" Irene melirik kearah Bella yang sibuk dengan layar iPad sedang memeriksa jadwal
"Belum ada kabar lagi dari Tuan Hunter. Apakah nona tahu terakhir dia hanya memberi beberapa foto saat Tuan Matius berada di Monaco"
Irene menggeleng, "belum, mana berikan padaku"
"Tuan Hunter mengirim foto. Setelah itu dia langsung memblokir nomer dan juga email" ucap Bella menyodorkan iPad ke Irene
Irene menggeser layar iPad putih milik Bella yang memunculkan wajah kakeknya. Foto yang diambil dari sudut tersembunyi namun terlihat jelas jika itu wajah kakeknya sedang bersama seorang lelaki dengan kemeja mahal keluaran Saint Laurent.
"Tuan Hunter juga menambahkan keterangan di foto pertama, Tuan Matius dekat dengan Perdana Menteri Monaco. Saya pikir bahwa persembunyian Tuan Matius sangat aman karena beliau dibantu oleh sang Perdana Menteri" jelas Bella
"Apa Hunter juga tahu kapan foto ini diambil?" tanya Irene
"3 tahun yang lalu dan Tuan Hunter menambahkan bahwa sekarang Tuan Matius tidak ada di Monaco"
Irene mengeraskan rahangnya lagi. Bahkan rasanya ingin menendang kursi yang ada didepannya.
"AH! kenapa sih dia memberi info setengah-setengah! Apa bayarannya kurang? Kau beri berapa dollar dia?" Gertak Irene memilih untuk menekan tombol off di layar iPad milik Bella
"D-dia meminta lima juta dollar untuk lima foto itu"
"Kau masih punya nomer rekeningnya kan? Kirim sepuluh juta dollar ke akun miliknya dan tambahkan keterangan untuk segera memberi tau posisi kakek sekarang" Irene mengembalikan iPad milik Bella dan kembali bersandar ke punggung kursi
Sungguh semua ini membuatnya lelah batin dan pikiran. Dari perjodohannya dan juga perburuan harta karun yang diadakan kakeknya. Jika ia memenangkan perburuan ini maka ia tidak perlu menikah dengan Ethan Murdock. Karena memang perjodohan ini hanya untuk mempertahankan bisnis Rocewoods yang mengalami penurunan. Keluarga Murdock merupakan partner bisnis yang dapat membantu perusahaan miliknya. Tak habis pikir kakek Matius sama sekali tak memberinya uang sepeserpun. Kakek Matius benar serius tentang perburuan harta karun yang dibuat olehnya.
Tidak hanya dia yang menginginkan harta karun dari kakeknya. Saudara kembarnya, juga ingin memenangkan perburuan ini. Alasan Ivory ikut melakukan perburuan ini adalah karena ia ingin menikah dengan kekasihnya. Hubungan Ivory dan kekasihnya sangat ditentang oleh kedua orang tua mereka, terutama sang ayah. Karena status derajat mereka yang berbeda jauh. David berpikir bahwa Vigra hanya memanfaatkan Ivory dan akan mengambil semua aset kekayaannya.
Surat yang ditinggalkan kakek Matius membuat Ivory yang manja seketika berubah menjadi petarung handal. Juga gara - gara permainan kakeknya, hubungan Irene dan Ivory merenggang. Ivory memandang Irene bukan lagi kakak yang ia kagumi, namun sebagai saingan. Irene yang merasa terancam dengan posisinya langsung menggunakan otaknya agar ia juga tak mau mengalah begitu saja. Maka itu ia berani mengambil alih perusahaan textil milik ibunya. Dengan kekuasaan yang ia miliki, Irene berharap bahwa dia yang menemukan kakek Matius sebelum Ivory.
❁❁❁
"thanks" Austin meraih sekaleng cola yang baru saja Ivory sodorkan
Ivory duduk begitu saja disamping Austin yang sibuk menekan keyboard laptopnya untuk membuka password. Jemari lentiknya sibuk berada diatas keypad. Membuka icon berwarna kuning dan menunjukkan sebuah foto yang membuat Ivory membuka mulutnya lebar. Ivory merampas laptop milik Austin dan memindahkan di pangkuannya, meneliti tajam bahwa ini benar foto kakeknya yang sudah lima tahun menghilang.
"Si kakek tua ini masih saja terlihat sehat" desis Ivory menekan tombol arah panah ke kanan memunculkan gambar kakeknya yang diambil secara diam-diam
"Saat keberangkatan keluargamu ke Pulau Vis lima tahun lalu, Matius dan anak buahnya melakukan perjalanan San Marino. Semua identitas kakekmu dirubah dengan atas nama North Dubroslav saat menetap satu tahun di San Marino" terang Austin saat layar laptopnya memunculkan wajah kakek Matius sedang menaiki yacht
"Setahun?"
Austin mengangguk, "next.. ini saat kakekmu tiba di Monaco, masih dengan identitas North Dubroslav dia dapat mendapat izin tinggal disana dan kau liat lelaki disana, dia Perdana Menteri Monaco"
Terlihat foto dimana seorang lelaki paruh baya sedang menjabat tangan kakek Matius dengan sedikit membungkukkan badannya seperti memberi hormat.
"Kenapa dia pindah ke Monaco?" tanya Ivory
"Ayahmu melakukan kerjasama dengan perusahaan di San Marino untuk memperluas export perusahaan wine. Mungkin kakekmu takut ditemukan karena ayahmu akan sering bolak-balik San Marino - Zagreb. Di Monaco juga ia lebih aman apalagi ia mengenal dekat dengan Perdana Menteri, persembunyiannya sangat aman dan bahkan anak buah ayahmu saja masih belum menemukan kakekmu bukan?" Austin menyeringgai menatap kearah Ivory dengan meneguk cola miliknya, tanpa disadari daritadi daritadi Vigra menatap Austin tak suka
Jelas ia sedikit cemburu dengan sahabatnya ini. Dulu saat di Vis, Austin mengungkapkan dia tertarik dengan Ivory. Apalagi sekarang ia merasa tak dihiraukan oleh Austin dan Ivory yang duduk berdekatan. Vigra akan menghukum Ivory nanti setelah Austin pulang.
"Bagaimana kau mengetahui semuanya?" Ivory membalas tatapan Austin dengan wajah datarnya
"Austin Jake Grihamson punya ribuan teman sweetheart. Dear Ivory cantik, kau lupa saat kita berlibur ke Santorini hampir semua penduduk di kota itu mengenalku?" Austin mendesis meletakkan kaleng cola diatas meja
Dua tahun lalu Austin, Ivory, dan Vigra berlibur ke Santorini untuk merayakan kelulusannya. Dimana hampir tiap sudut Santorini Austin sibuk menyapa temannya entah itu pria maupun wanita. Bahkan ada pula wanita yang menawari Austin untuk menginap dirumahnya.
"Jadi sekarang kakek kesayanganku ada di Monaco?" tanya Ivory
"Tidak"
"Trus dimana?"
"Milan"
---------------------------
Don't forget to vote and leave comment.
Thank you!See you next part!
- violoir
KAMU SEDANG MEMBACA
The Advantage: CAUTION [✔]
FanfictionLima tahun lalu keluarga Rocewoods digemparkan dengan menghilangnya Matius Kostelic, kakek si kembar Irene & Ivory. Menghilangnya kakek Matius cukup membuat shock seluruh keluarga Rocewoods saat tiba di Zagreb setelah seminggu berlibur di Pulau Vis...