Part || 1

171 20 2
                                    


  Percuma berteriak minta tolong pada seorang penjahat, kamu akan terus diabaikan:(

_Bintang Natalea_

Happy Reading;)
.
.
.
.
.
.

Hujan sangat deras bersamaan dengan petir yang terus berbunyi. Bunyinya yang cukup nyaring, membuat perempuan yang terduduk di teras rumah itu terkejut dan langsung memeluk lututnya ketakutan.

Dia Bintang Natalea gadis yatim piatu yang terpaksa menginap di rumah sahabat almarhum ayahnya. Kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan mobil satu minggu yang lalu. Kejadian mengenaskan itu cukup menggoreskan luka bagi keluarga yang ditinggalkan begitu juga dengan Bintang, anaknya. Ia merasa begitu terpukul karena orang yang sangat berarti dalam hidupnya sudah pergi untuk selama-lamanya.

Sebelum meninggal, ayahnya sempat berpesan kepada sahabatnya untuk menjaga dan mengasuh Bintang seperti anak sendiri. Ayah Bintang begitu mempercayai orang-orang terdekat apalagi berstatus sebagai seorang sahabat. Ia tau dan yakin bahwa Gibran sahabatnya akan menjaga amanah yang ia pesankan.

Bintang sangat merasa bersyukur karena keluarga barunya itu menerima kehadirannya begitu baik. Bahkan mereka sudah mengganggap Bintang sebagai putri mereka sendiri. Tapi, ada satu orang yang tidak menerima keberadaannya di rumah itu yaitu, Geovano Antariksa sekaligus anak tunggal dari keluarga tersebut.

Karena urusan yang begitu mendadak membuat Gibran dan juga istrinya pergi ke luar negeri untuk mengurus perusahaan yang mengalami sedikit kendala di sana.

Meninggalkan kedua insan remaja yang memiliki latar belakang yang berbeda.

Rupanya kesempatan itu dimanfaatkan oleh Geo untuk mengusir Bintang dari rumahnya. Ia tidak peduli dengan gadis itu. lagipula ia sangat tidak suka dengan kedatangan Bintang secara tiba-tiba dan menginap di rumahnya seolah-olah ia juga bagian dari anggota keluarganya.

Cuaca malam yang begitu lembab, membuat Bintang kedinginan dan semakin mengeratkan pelukan di lututnya. Air matanya lolos begitu saja mengingat kematian orang tuanya.

Ia tak boleh diam begitu saja, ia harus berusaha membujuk Geo untuk kembali membuka pintu dan membiarkannya masuk.

Akhirnya Bintang memutuskan untuk berdiri dengan tangan yang terus mengetok-ngetok pintu. Ia berharap semoga laki-laki itu berbelas kasihan padanya.

"Kak Geo tolong buka pintunya kak. Bintang takut di sini, Bintang kedinginan," teriaknya memohon.

Tak ada sahutan dari dalam. Geo  mendengar jelas teriakan itu. Namun, seakan tuli ia hanya mengabaikannya. Ia memilih beranjak dan pergi ke kamarnya.

"Kak. Bintang mohon buka pintunya, disini dingin kak,"  ucap Bintang terisak. Tubuh ringkihnya merosot ke bawah seolah menyerah dengan keadaan.

Lagi-lagi tak ada sahutan yang Bintang dengar. Ia memilih menyerah, tak ada gunanya ia terus berteriak meminta Geo untuk membukakannya pintu, hasilnya tetap sama.

                                °°°°°°

Geo memutuskan untuk bangun awal hari ini. Ia menghampiri Bintang yang tertidur begitu pulas dengan bersandar di dinding teras rumahnya. Walau bagaimana pun Geo juga punya rasa kasihan kepada gadis dihadapannya itu. Dengan hati-hati ia menggendong Bintang menuju kamar yang telah disiapkan untuk Bintang.

Bintang yang merasa terusik pun seketika membuka matanya perlahan. Dan hal yang pertama yang ia lihat adalah, muka bantal milik Geo yang tak mengurangi kadar ketampanan pria itu.

"Kak Geo kenapa gendong Bintang?" tanyanya polos.

"Ga usah gr. Gue ga mau buat orang tua gue curiga kalau sampai nanti lo sakit karena kedinginan. Nanti gue yang dituduh," jawab Geo jujur tanpa melirik sedikitpun pada gadis di gendongannya.

"Hmm... Kalau gitu makasih karna udah khawatirin Bintang," ucap Bintang tersenyum tulus.

Geo hanya diam tak merespon. Tak kuasa menjawab ucapan gadis itu.

Semenjak berbicara, Bintang merasa kalau ia mencium aroma yang tidak sedap. Ada yang tidak beres.

"Mulut Kakak kok bau? Kakak belum gosok gigi ya?" tuduh Bintang tersenyum jahil.

Gimana part pertamanya? semoga suka ya😊😘

Eh btw jangan siders napa😢

Vote and komen okey biar author semangat 😢🙂

I LOVE MY ADOPTIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang