Part 9

30 7 3
                                    

Merasa tidak terima jika Bintang akan mengambil haknya di keluarga Antariksa membuat Geo kalang kabut, emosinya tidak dapat ia tahan untuk mempermalukan gadis yang dianggapnya benalu itu.

Sekarang ia begitu puas melihat Bintang yang diejek bahkan dibully seisi kantin karna kedatangannya di keluarga tersebut sudah diketahui warga sekolah.  Ia sengaja menjelek-jelekkan nama baik Bintang. Jangan tanya siapa yang melakukan itu semua, siapa lagi kalau bukan Geo. Dia sengaja melakukan itu karena niat awal misinya ialah membuat gadis itu dipermalukan.

Senyum kemenangan terbit di bibir Geo. Karna ia telah berhasil membuat perempuan itu dibully. Ia hanya duduk diam menonton adegan yang begitu menyenangkan di matanya. Melihat betapa dengan mudah Jessie yang notabetnya adalah kang bully di sekolah Angkasa dengan kedua antek-anteknya menjambak rambut Bintang keras. Tidak ada perlawanan dari gadis itu. Ia hanya diam dan menangis merasakan siksaan yang belum pernah ia dapatkan. Sudut bibirnya kini mengeluarkan sedikit darah karna Intan dan Clara meregang kedua tangan Bintang kuat dengan Jessie bergerak menampar pipinya keras. Tidak ada yang berani melawan. Semua siswa siswi di sana takut dengan ke bringasan Jessie.

Kini Bintang terduduk lemas merasakan sebagain tubuhnya yang terasa sakit. Penampilan yang awalnya rapi kini terlihat acak-acakan. Pipi itu merah akibat tamparan Jessie. Matanya sembab karna terlalu lama menangis. Tatapan Bintang terpaku menatap Geo yang kini tengah memperhatikannya dengan senyuman miring. Bintang hanya tersenyum getir. Ia tau jika ini ulah kakak angkatnya. Geo.

'Kak Geo emang jahat, tapi Bintang suka.'

Setelah merasa puas telah membully Bintang. Jessie kini berjalan mendekati Geo. Dengan tak tau malu perempuan itu menarik lengan Geo dan bergelanyut manja, sesekali menduselkan pipinya di sana.

"Semuanya udah aku lakuin sesuai perintah kamu sayang," ucapnya pelan.

Geo segera melepas paksa tangan nakal Jessie yang berada di lengannya. Dan menatap wanita itu datar.

"Bagus," setelah mengatakan itu Geo langsung beranjak dan meninggalkan tempat itu. Tak lupa ia juga memasukkan uang lima juta ke saku seragam Jessie sebagai balasan karena telah membantu menjalankan misinya.

Lain halnya dengan gadis yang masih terduduk lemas di sana. Tubuhnya begitu lemah hanya sekedar untuk berdiri. Dengan sekuat tenaga ia mencoba mencapai meja untuk membantunya berdiri. Tangannya kini berhasil mencapai meja yang sedikit tinggi tersebut.

Kini Bintang sudah sepenuhnya berdiri normal. Ia berlari tanpa memperdulikan tatapan sinis dan cemooh dari seisi kantin.

°°°°°°

Bintang ngos-ngosan karena berlari. Setelah sampai di kelas, ia segera meminum air yang di bekalnya dari rumah sambil duduk menikmati hembusan angin dari jendela kelas.

Sebelum kemudian terdengar suara derap kaki seseorang. Sontak Bintang langsung menoleh ke sosok itu dan ternyata itu adalah Geo. Dengan membawa bekal di tangannya.

Bintang mengernyitkan alis. Merasa heran, mengapa Geo datang ke kelasnya. Apa tujuan pria itu datang ke sini? setelah membullynya tadi. Aneh. Kenapa lelaki itu semakin mendekat?

"Nih, makan. Kalau sampai lo telat makan, nanti penyakit maag lo kambuh,"  ujar Geo setelah meletakkan bekal itu di meja Bintang.

"Bintang gak lapar kak," gumamnya pelan.

"Makan!" bentak Geo menatap tajam Bintang yang meringsut ketakutan.

"Nggak. Bintang ga laper," cicitnya dengan nada ketakutan.

"Makan Bintang!" teriak Geo lantang. Seisi kelas memperhatikan mereka saat ini.

Bintang menatap lekat wajah Geo yang datar. Dan kemudian tersenyum miring. Melihat reaksi yang diberikan gadis itu membuat Geo mengerutkan alisnya.

"Rupanya setelah nyewa Jessie buat bully Bintang, Kakak masih peduli ya, sama aku?" tanya Bintang dengan pd-nya. Ia menatap Geo dengan raut meremehkan.

"Padahal Bintang 'kan udah sarapan tadi pagi," lanjutnya masih dengan ekspresi yang sama.

"Anjay! kepd-an lu!" Sentak Geo.

"Anjay? kak Geo yang anjay!" balas Bintang sambil berdiri seolah menantang Geo.

Mendapat balasan seperti itu sontak membuat Geo kaget dan memundurkan tubuhnya menjauh dari perempuan itu. Yang entah kenapa menjadi sinting seketika.

"Gila ni cewek," ucap Geo kemudian pergi meninggalkan kelas. Dan sukses membuat Bintang merengut kesal.

Akhirnya, Bintang duduk dan mencoba membuka bekal yang diberikan Geo lalu kemudian mencicipinya.

"Hmm... rasanya... a*j*ng banget!"

Geo yang kebetulan masih berada di kawasan kelas Bintang, mencoba untuk melihat dari celah pintu. Penasaran apakah gadis itu memakan bekal yang dibawanya atau tidak. Ia tersenyum kecil ketika Bintang mulai mencicipi masakan itu. Namun, seketika wajah itu berubah menjadi datar. Ekspetasi tak sesuai realita. Bukannya memuji masakannya, perempuan itu malah mengatai masakan itu. Sialan.

"Anj!" geram Geo dengan tangan memukul tembok.

Jangan lupa votmen🤝😇

I LOVE MY ADOPTIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang