I LOVE MY ADOPTIVE BROTHER

Part 7

Geo membelalakkan kedua bola matanya karna ucapan melantur yang di ucapkan gadis itu. Ia masih tidak percaya bahwa perempuan ini adalah kanibal (pemakan manusia). Ya, walaupun dia masih tidak mempercayainya. Tanpa membuang waktu pria itu langsung memberontak ingin keluar dari kukungan Bintang. Yaps, dengan sekali tenaga Geo berhasil keluar dari kurungan gadis itu.

Tak berakhir begitu saja, Bintang kali ini bergerak memeluk Geo dari belakang yang membuat laki-laki itu semakin dilanda ketakutan. Keringat dingin sudah memenuhi pelipisnya. Tangannya gemetar menahan gugup ketika Bintang dengan berani kembali berbisik ke telinganya.

"Aku beri dua pilihan," ujarnya datar sambil menyeringai.

"Aku makan makanan manusia, atau makan Kakak aja?"

Masih dalam keadaan gugup. Geo memberanikan diri untuk menghadap Bintang yang masih setia memeluknya. Ia melepaskan pelukan itu di pinggangnya dengan tangan menangkup wajah Bintang  yang begitu pas di tangan dia. Dan sesekali menepuk pelan, berniat menghilangkan setan yang merasuki adik angkatannya itu. Jujur saja, Geo masih belum percaya kalau perempuan ini adalah kanibal (pemakan manusia).

"Setan! keluar nggak lo dari tubuh cewek bego ini!" hardik Geo dan sukses membuat Bintang terkejut.

Melihat Bintang yang tersentak kaget atas ulahnya sontak membuat pria itu tertawa.

"Setannya kaget."

Tawanya pecah begitu saja. Melihat pria itu tertawa membuat Bintang geram. Karena tak kunjung memberikannya uang. Usaha menakut-nakuti laki-laki itu gagal. Ia terpaksa melakukan ini agar Geo mau memberikannya sedikit uang, tapi malah menjadi seperti ini. Tidak ada lagi tatapan ketakutan yang ia lihat di mata pria itu. Bahkan kini Geo terlihat mengejeknya.

Bibir tebal itu kini sudah pucat karena sejak tadi perutnya belum terisi apapun. Sejak usianya menginjak sembilan tahun ia mengidap penyakit maag. Telat makan saja membuat perutnya terasa kram. Kini dia kembali merasakan sakit itu.

Matanya memanas menahan rasa sakit.  tangannya beralih meremas bagian perut yang terasa terlilit di dalam sana. Bintang limbung tak dapat menahan tubuh yang sudah lemas. Belum lama kemudian tubuhnya ambruk  dan dengan sigap Geo menangkapnya.

Tanpa ba-bi-bu Geo langsung menggendong dan meletakkannya di kasur king zize miliknya. Melihat Bintang yang tiba-tiba pingsan membuat Geo sedikit panik. Dia memang tidak tau penyebab gadis itu pingsan. Namun, sebelum perempuan itu pingsan, Geo melihat Bintang meremas perutnya.

Ragu-ragu ia meletakkan tangan kanannya di dahi gadis itu. Mencoba untuk memeriksa suhu tubuh Bintang. Ternyata tidak ada yang serius. Suhu tubuh gadis itu tidak panas. Sepertinya ia harus memanggil dokter untuk memeriksanya. Ia berdiri dan langsung menelpon dokter untuk segera datang ke rumahnya.

                                °°°°°°°
"Bagaimana keadaannya Dok?" tanya Geo dengan perasaan sedikit khawatir.

"Tidak ada yang serius. Dia hanya mengalami penyakit maag. Sebaiknya, anda harus mengatur waktu makannya. Telat makan akan membuat maag dia kambuh," ujar Pak dokter setelah memeriksa keadaan Bintang.

Tidak ada jawaban. Ia hanya menunduk, ragu untuk menjawab ucapan dokter itu.

Seketika ada perasaan bersalah dalam dirinya karna membiarkan gadis itu kelaparan. Harusnya ia segera memberikan uang tadi. Maka kejadian ini tidak akan terjadi.

"Baiklah. Saya permisi dulu, " pamit dokter dan langsung meninggalkan kamar itu.

"Iyah. terima kasih Dok," jawab Geo tak mengalihkan pandangan, fokus terhadap Bintang. Menatap gadis yang terbaring tak berdaya. Entahlah, tiba-tiba saja hati kecilnya terdorong berkeinginan untuk  menjaga gadis ini. Namun, egonya terlalu besar untuk melakukan semua itu.

"Gue ga dapat janji. Tapi yang pasti gue akan berusaha buat lo gak ngerasain sakit itu lagi. Gue akan mengatur jadwal makan lo," ucapnya membatin.

"Tapi ingat! Ini gue lakuin hanya karena gue merasa bersalah. Gue akan tetap benci sama kehadiran Lo. Bintang Natalea," lanjutnya dengan tersenyum miring.

Jangan lupa votmen nya🧐