Part 20

23 5 0
                                    

Kamar Geo tak jauh letaknya dari kamar Bintang. Jika Bintang telah selesai, Geo malah sebaliknya.

Yang ia lakukan saat ini hanya duduk di ranjang kecil itu. Kedua tangannya Meremas sprei dengan mata memejam seolah menyalurkan rasa kesal yang ia pendam sejak tadi.

"Kak Geo Bintang boleh masuk?" suara itu sukses membuyarkan Geo. Lalu kemudian menoleh ke sumber suara.

"Hmm."

Muncullah Bintang di balik pintu lalu kemudian menutup pintu itu kembali. Senyuman sumringah ia lontarkan pada Geo yang datar.

"Kakak udah selesai beresin barangnya?" tanyanya setelah duduk di sebelah Geo.

"Satupun belum ada yang gue beresin,"
jawab Geo tanpa menoleh.

"Yaudah Bintang aja yang beresin, mau nggak?" tampak seperti sebuah tawaran, tanpa diminta pun Bintang dengan senang hati membantu Geo.

"Beresin aja gue capek," tanpa ba-bi-bu Geo langsung merebahkan tubuhnya di kasur dengan posisi tengkurap. Bintang hanya bisa terkekeh.

"Siap."

Bintang mengangkat koper Geo dan mulai membukanya. Mengeluarkan segala kebutuhan Geo yang terletak di sana. Dengan telaten ia memasukkan satu persatu barang Geo ke dalam lemari. Merasa semua sudah beres, gadis bekuncir kuda itu kembali mendekati Geo.

"Kak udah selesai tuh, semuanya udah Bintang beresin," ujar Bintang menguncang bahu Geo yang masih rebahan.

"Iyah, makasih cantik," sontak membuat pipi gadis itu bersemu merah, bagaimana bisa Geo mengucapkan itu dalam keadaan mata tertutup, apa dia mengigau?

"Sama-sama ganteng," balas Bintang tersenyum malu-malu. Tepat itu juga Geo membuka kedua matanya.

Geo mengernyitkan alis kebingungan ada apa dengan gadis di depannya ini? tidak ada angin tidak ada ribut tiba-tiba tersenyum seperti orang centil kepadanya.

"Kenapa lo begitu?"

"Menurut Kak Geo Bintang cantik?" tanya Bintang spontan.

"Dimata gue semua cewek cantik kecuali cowok," tukas Geo memutar matanya malas. Enteng, tapi sukses membuat gadis itu cemberut sebal.

"Cowok ada loh Kak yang cantik," ujar Bintang tersenyum misterius.

"Siapa?"

"Lucinta luna,"Geo menepuk kepala pelan mendengar jawaban gadis itu. Sedetik kemudian Geo malah tertawa terbahak-bahak. Sangat konyol tapi sangat mengelitik perut. Ternyata humor seorang pria emosian seperti Geo sangat rendah.

Bintang menikmati setiap ekspresi yang di tampilkan Geo di wajah tampannya. Ia malah senyum-senyum sendiri. Hanya melihat senyuman pria itu saja mampu membuat jantung Bintang berdetak. Apalagi lebih dari sekedar senyuman, bukan?

"Udah. Gue capek ketawa anjir," deru napas Geo memburu. Geo terlihat sedikit lemas sambil memegang perutnya yang terasa kram karena terlalu lama tertawa (bengek).

"Humor kakak sederhana ya, kek gitu aja udah ketawa hehe," ujar Bintang terkekeh.

Dalam sekejap wajah tampan itu berubah jutek. "Apa urusannya sama lo!"

"Bintang siap buat kakak ketawa kayak tadi. Ya penting selalu liat kakak senyum ke Bintang," tuturnya tulus, senyuman lebar seperti menyiratkan sebuah perasaan.

Geo tertegun mendengar penuturan gadis itu. "Seterah lo deh, pergi sana gue mau lanjut tidur," pria itu kembali merebahkan tubuhnya ke kasur.

"Apa alasan kakak akhir-akhir ini baik ke Bintang?" semula ia ragu untuk mengutarakan pertanyaan ini. Namun, ini benar-benar membuat Bintang penasaran.  Daripada di pendam lebih baik ia tanyakan langsung.

Geo membalikkan badan ke arah gadis itu. "gue suka sama lo," sahut Geo singkat, namun berhasil membuat Bintang loading sejenak. Suka bukan dalam artian cinta bukan? banyak jenis suka di dunia ini.

"Beneran?" tanya Bintang antusias. Ekspresi wajah itu tampak seperti sangat gembira. Sekarang ia tau perasaan yang selama ini ia rasakan.

Jatuh cinta sama kakak angkat? kurasa itu tidak masalah selagi nggak ada hubungan darah. Apakah salah Bintang mempunyai perasaan lebih dari seorang adek kepada kakaknya?

"Bintang juga suka sama Kakak," ungkapnya setelah itu ia berlari dari sana.

Segampang itu Geo menyatakan perasaannya? tapi apa benar ia menyukai  Bintang? Apa ia berubah pikiran atas balas dendam yang sudah dia rencanakan. Dan malah berbalik menyukai gadis itu?









Vote dan komen sangat diharapkan 🥺Author hanya pengen dihargai🙃🥺

JANGAN SIDER PLIS🥺😔














I LOVE MY ADOPTIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang