part 3

63 7 3
                                    

Terik matahari membuat kedua insan itu menggerutu kepanasan. Ya, mereka adalah Bintang dan Geo. Mereka ketahuan oleh guru BK bolos pelajaran yang membuat keduanya dihukum berjemur satu jam di tiang bendera.

Hampir setengah jam berdiri membuat mereka merasa kelelahan. Keringat sudah mulai membasahi sebagian dari wajah mereka berdua.

"Coba aja tadi Kakak gak bolos pasti Bintang ga ikutan-ikutan dihukum kek gini," keluh Bintang dengan mengerucutkan bibirnya.

"Heh! gue gak ada nyuruh lo buat ngikutin gw!" protes Geo tidak terima. Memandang Bintang sengit.

Geo memandang Bintang dengan tatapan bengis. Ia pikir Bintang adalah seorang yang pendiam, justru setelah satu minggu berada satu atap bersamanya membuat Geo mengenal watak gadis ini yang sebenarnya. Sifat Bintang yang polos dan pecicilan membuat Geo lama-lama merasa muak.

"Kak!" panggil Bintang.

Geo hanya berdehem sebagai jawaban.

"Kak!"

Tidak ada sahutan.

"Kak!"

"Kak!"

"Kak!"

Masih sama, tidak ada sahutan. Geo lagi-lagi hanya mengabaikan. Tetap fokus menjalankan hukumannya.

Bintang membuang nafas pasrah.

"Kak Bintang pengen pipis," lirihnya di akhir kalimat.

Geo menoleh. "Trus lo ngasih tau gue buat apa, bego!" tanyanya geram.

Tangan Geo rasanya sudah gatal ingin mencabik-cabik muka polos itu. Lama-lama Geo bisa mati berdiri dengan sikap gadis ini.

"Tambahin lah!" ucap Bintang kesal.

Geo tiba-tiba melongo tidak percaya.

"Jangan ngadi-ngadi lu."

Melihat respon Geo yang seperti itu membuat Bintang tau arah pikiran yang dipikirkan laki-laki itu. Ia terkekeh, melihatnya.

"Yah 'kan nunggu di luar, bukan masuk ke dalam juga," ucap Bintang menjelaskan.

"Manja banget lo!" ucap Geo dengan memutar bola matanya malas.

"Ayolah. Cuman sebentar kok," mohon Bintang dengan wajah memelas.

Geo menggeleng cepat. Ia tetap tidak akan mau menemani Bintang. Bisa-bisa reputasinya tercemar gara-gara hal sepele ini.

"Gak! yang mau pipis 'kan lo bukan gue," pungkas Geo menolak.

Geo tetap keukeh menolak ajakannya. Ayolah, ia hanya ingin Geo menemaninya. Bukan hal yang berlebihan bukan? wajah Bintang  memerah menahan kesal. Membuatnya terlihat imut dengan pipi mengembung menggemaskan.

Bintang meremas bawah perutnya yang terasa nyeri karna menahan urin yang sejak tadi ingin dikeluarkan. Ekspresi wajahnya bahkan seperti menahan boker.

"Ih ayo! Bintang udah kebelet banget nih, emang kakak mau Bintang pipis di sini?!" ancamnya dengan wajah cemas.

"Terserah," jawab Geo cuek dengan membalikkan badan membelakangi Bintang.

Sudahlah. Sekarang ia tidak bisa lagi bertahan. Pertahanannya menahan urin sudah tak terbendung lagi. Dengan ragu-ragu ia melihat rok bagian depannya  tampak sedikit basah. Oh tidak! apa-apaan ini? bagaimana ini bisa terjadi di situasi seperti ini? Bintang bahkan masih tidak percaya bahwa ia sudah mengompol. Akh! sangat memalukan. Ia bukan anak kecil. Tapi lihatlah, hal ini akan membuat orang mengejek dan mengatainya anak kecil.

I LOVE MY ADOPTIVE BROTHERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang