Bagian 15

304 40 0
                                    

Enjoy reading

••••••

Cafe, 11.30 siang..

Suasana cafe hari ini bisa di bilang sepi, hanya ada beberapa pengunjung yang ada, termasuk Nara di dalamnya. Ia tengah menunggu seseorang, seseorang yang sebenarnya tidak ingin dia temui lagi.

"Maaf aku terlambat" Nara menoleh dan mengikuti gerak dari orang yang tadi menyapa nya.

"Ada apa menemui ku?" Tanya Nara langsung pada pointnya, ia tidak ingin berlama lama di sini.

"Kita baru saja bertemu, apa kau tidak merindukan aku?" Satu garis senyuman muncul di wajah Nara, bukan senyuman senang, tetapi senyuman tidak suka.

"Untuk apa aku merindukan seseorang yang sudah membuang ku?" Ya, orang yang di temui Nara hari ini adalah Kang Yuri, ibunya sendiri.

Namun Yuri hanya tersenyum di sana, ia akan mengalihkan topik pembicaraan dengan yang lain, "Bagaimana dengan keuangan mu? Apa baik baik saja?" Tanya Yuri.

"Uang dari mu? Aku memberikan nya pada orang lain" alibi Nara.

Yuri tersenyum mendengar nya, ia tahu jika Nara tidak mungkin memberitahukan yang sebenarnya padanya. Ia tahu beberapa waktu lalu, Nara sempat kesusahan dalam urusan keuangannya.

Karena kasus pencurian hari itu, Nara menginap di apartemen milik temannya, Jake. Bukan bukan, mereka tidak tinggal satu apartemen, hanya saja Jake meminjamkan nya pada Nara.

Yuri tahu itu semua dari Sunghoon, "Lalu bagaimana dengan kuliah mu?"

"Apa bisa kita mengakhiri pembicaraan ini? Ini membuat ku kesal sejak tadi" ujar Nara.

"Aku tahu kau begitu membenci ku, Nara. Aku tidak menyalahkan mu atas hal itu, hanya saja, ini adalah pertemuan kita kembali setelah empat tahun lamanya tidak berjumpa, aku hanya ingin melihat jika kau baik baik saja selama ini. Aku tidak ingin melihat mu susah atau apapun" Nara menghela nafasnya.

"Bisa aku pergi sekarang?" Ujar Nara dengan tatapannya yang terus menatap mata ibunya.

Tanpa basa basi lagi, Nara langsung pergi dari hadapan Yuri, dan meninggalkan Yuri sendiri yang diam membisu.

/Menjijikan -batin Nara.

--------

Sesampainya di rumah....

Nara segera melepaskan sepatunya dan di taruh ke rak sepatu, ia terdiam sebentar di sana. Apa tadi sikapnya terlalu berlebihan pada ibunya? Tapi itu semua memang berhak ibunya dapatkan.

Nara berjalan ke arah kamarnya, ia melihat Sunghoon yang tengah tertawa menyaksikan acara komedi di TV.

"Oh kau sudah pulang? Mau makan?" Tanya Sunghoon seraya menaruh chikinya di atas meja.

Ia menghampiri Nara yang masih berdiri di depan pintu apartemen, "Kau kenapa?" Tanya nya lagi.

Namun Nara hanya menggeleng, dan tidak mengeluarkan suara apapun, ia mengabaikan Sunghoon di sana dan lebih memilih masuk ke dalam kamar.

Sunghoon yang melihat itu heran, ada apa dengan Nara? Siapa yang ia temui sampai membuatnya seperti ini?

"Lebih baik aku buatkan makanan untuknya" ujarnya seraya pergi ke arah dapur.

Di dalam kamar, Nara terbaring lemas. Tidak dapat di pungkiri bahwa ia juga sangat merindukan sosok ibu dalam hidupnya. Ia sangat merindukan nya...

Nikah Kontrak?? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang