Bagian 20

362 39 15
                                    

•• Hei kamu! Jangan lupa untuk komen ya~ thx

••••••••

Keesokan harinya....

Cafe, 10.00 pagi.

Nara sejak tadi terus menjentikkan jarinya di atas meja, ia sedikit gugup untuk bertemu dengan ibunya jadi ini.

Sunghoon yang melihat tangan Nara sejak tadi tidak kunjung berhenti itu menggenggam nya untuk membuat Nara sedikit tenang.

Akhirnya setelah menunggu beberapa saat, ibu Nara pun datang. Yuri yang melihat Nara bersama Sunghoon tersenyum hangat pada keduanya.

"Maaf, lagi lagi aku terlambat" ujar nya seraya menarik kursi lainnya.

Sunghoon tersenyum dan mengangguk, "Ayo pesan makananmu dulu, bibi" ucap Sunghoon.

"Hmm, Baiklah" Yuri pun memesan makanan nya dan minuman nya.

Setelah memesan, Yuri melihat ke arah depannya lagi sekarang. Ia melihat Nara yang sejak tadi menundukkan kepalanya dan tidak ingin melihatnya.

"Aku tahu kau masih membenci ku" Nara mendongak menatap mata ibunya.

Ia sedikit menarik nafas dan membuangnya asal, "Setelah mendengar cerita dari Sunghoon, aku rasa selama ini aku sudah salah menilaimu" Nara menundukkan kembali kepalanya.

"Jika saja saat itu aku mendengarkan dulu dari mu, mungkin aku tidak akan hidup selama beberapa tahun ini dengan penuh rasa benci kepadamu" Yuri mengarahkan tangannya dan menggenggam jemari Nara.

"Kau tidak perlu menyesali apapun, Nara. Semuanya sudah terjadi dan semuanya di mulai oleh ayah mu. Aku minta maaf karena tidak memberitahu mu lebih cepat" ujar Yuri.

"Tidak, seharusnya aku yang minta maaf dan bukan kau" sela Nara tanpa melihat ke arah ibunya sejak tadi.

Hening sejenak setelah Nara berucap demikian, "Aku tidak pernah kesal karena kau membenci ku selama ini, aku justru berterimakasih karena kau mau membenci ku. Dengan demikian aku bisa menebus kesalahanku padamu" Nara menatap wajah ibunya sekarang, bulir bulir air mata sudah berada di pelupuk matanya.

"Mamah...." Yuri yang mendengar panggilan itu lagi tanpa sadar air matanya mulai berjatuhan, ia menangis sekaligus senang mendengar panggilan itu dari Nara setelah sekian lama.

"Maafkan aku" Yuri beranjak dari tempat duduknya dan memeluk tubuh Nara.

"Aku juga minta maaf pada mu, Nara" balasnya.

Sementara di sisi lain, Sunghoon ikut bahagia melihat kedua wanita itu berbaikan. Dan akhirnya tugasnya menjaga Nara pun selesai sampai sini.

------

Tiga hari kemudian...

Pantai, 17.20 sore.

Angin berhembus kencang di sertai suara ombak yang menenangkan, kedua insan yang tengah bersantai di tepi pantai itu memejamkan kedua matanya merasakan hembusan angin menerpa keduanya.

"Akhirnya tugas ku selesai" gumam Sunghoon yang masih memejamkan matanya.

Nara yang mendengar nya, membuka matanya dan melihat ke arah Sunghoon di samping kirinya, "Terima kasih untuk semuanya" ujar Nara.

Sunghoon hanya mengangguk akan tetapi Nara terus memandangi nya, "Nara" panggilnya.

"Ya?"

"Apa kau mau menikah lagi dengan ku? Tanpa ikatan kontrak di dalamnya?" Nara tersenyum kecil.

Ia pun mendekati wajah Sunghoon dan memberikan satu kecupan di pipi Sunghoon, dan hal itu berhasil membuat senyum Sunghoon merekah.

"Itu jawaban ku" ujar Nara.

Sunghoon membuka matanya dan melihat ke arah Nara, "Aku ingin melihat mu terus tersenyum seperti itu, Nara" Nara menoleh.

Dan...

Cup!

Satu lagi kecupan mendarat di bibirnya, Nara kembali tersenyum dan memandangi wajah Sunghoon sebentar, lalu kemudian ia membalas ciuman dari Sunghoon.

"Aku mencintaimu" ujar Nara.

"Aku juga..." Jawab Sunghoon.

[End]















------

Wkwk ending nya dikit banget astagaaaaa!

Maafin aku guys semoga suka sama endingnya huhuu ಠ◡ಠ

Btw, makasih buat kalian yang udah baca cerita ini sampai selesai.... Maaf kalo banyak kurangnya dan.... Sampai ketemu di next cerita yaa~

Good bye!

[Nikah Kontrak : selesai]

Nikah Kontrak?? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang