Bagian 6

327 42 5
                                    

Enjoy reading

•••••••

Tring! Tring!

"Eung... Berisik sekali, padahal ini hari libur" gerutu Nara saat mendengar deringan alarm dari ponselnya.

Ia bangun untuk mematikan alarmnya terlebih dahulu, terduduk sebentar sambil membuat dirinya benar benar sadar dari tidurnya.

Ctak!

Terdengar suara gaduh dari arah luar, Nara yang kesadaran nya belum terlalu pulih itu mencoba bangun dari ranjangnya untuk melihat, ada hal gaduh apa pagi pagi seperti ini.

"Kau sedang apa?" Tanya Nara saat melihat punggung Sunghoon yang tengah memasak sarapan.

Sunghoon teralihkan perhatiannya oleh Nara dan memberikan senyuman sekilas, "Membuat sarapan, cepat bersihkan wajah mu dan duduk di kursi makan" Dengan patuhnya Nara mengikuti ucapan Sunghoon barusan.

Sunghoon tersenyum kembali dan melanjutkan masaknya, ia hanya masak sarapan biasa saja. Hanya telur setengah matang yang nantinya akan di taruh di atas roti, dan tambahan toping seperti selada, mayonaise, dan saus.

"Kau tidak kuliah?" Tanya Nara saat dirinya baru selesai mencuci wajah, dengan handuk yang berada di kepalanya.

Sunghoon berbalik badan dan menuju ke arah meja makan dengan dua buah piring di tangannya, "Dosen ku bilang hari ini libur" Nara mengangguk.

Keduanya sarapan dengan keadaan hening, seperti biasanya memang.

"Bahan makanan sudah mau habis, kapan akan membelinya lagi?" Tanya Sunghoon.

"Ahh, kau benar. Aku lupa kemarin seharusnya aku belanja, huh, baiklah hari ini saja kita berbelanja" ujar Nara.

"Baiklah kau saja yang belanja, aku ingin bermalas malasan di rumah"

"Apa?! Kau harus ikut, bagaimana nanti aku membawa semua barangnya jika kau tidak ada?" Sunghoon terkekeh pelan di sana, dirinya sedikit senang saat menjahili Nara.

"Baiklah baiklah, aku akan ikut" begitu finalnya.

-------

/Sunghoon pov

Supermarket, Mall kota pukul 09.20 pagi.

Aku dan Nara baru saja masuk ke dalam supermarket yang ada di dalam mall ini, berbelanja kebutuhan sehari hari kami berdua. Dan sebenarnya, baru kali ini aku belanja bahan kebutuhan sehari hari ku dengan Nara. Dan rasanya seru haha.

"Kau mau menambahkan apalagi? Shampoo mu masih ada? Atau sabun cuci wajah mungkin?" Aku menaruh jari telunjuk dan jempol ku di dagu, membentuk huruf 7, seraya berpikir sebentar.

"Ku rasa..... Aku hanya butuh Chiki saja"

"Serius? Ku lihat di kamar mandi, shampoo dan sabun wajah mu sudah mau habis. Baiklah aku ambil keduanya"

"Hei! He— huh baiklah!"

Kami berdua kembali berkeliling supermarket, mencari beberapa barang yang mungkin masih kami butuhkan. Dan juga, aku merasa seperti pasutri saja hari ini. Karena, Nara memilihkan beberapa barang yang cocok untukku.

"Kau juga perlu ini untuk rambut mu bukan?"

"Eiy, kau tahu darimana aku menggunakan gel rambut itu huh?"

"Aku melihatnya ada di kamar mandi, karena hampir semua alat kecantikan mu, kau taruh di kamar mandi. Maka dari itu aku tahu barang apa saja yang sudah mau habis" Nara menjelaskan tanpa melihat ke arah ku. Dan aku? Hanya bisa salah tingkah saat ini. Argh Nara!

Nikah Kontrak?? [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang