Chapter 26

5.7K 746 125
                                    

Young Dad

━━━━━━━━━━━━━━━

Jimin tersenyum kecil menatap pemandangan di depannya, seseorang yang berstatus sebagai ayah angkatnya itu terlihat sibuk dengan beberapa peralatan plastik dan pasir di sekitar mereka.

Sudah lebih dari dua puluh menit lamanya pria itu habiskan untuk membuat istana pasir, begitu ucapnya ketika Jimin bertanya.

Senyum tak kunjung meninggalkan wajah tampan itu meskipun kini peluh telah menuruni pelipisnya satu persatu akibat teriknya matahari siang ini.

"Sayang, kemari! Daddy sudah membuat istana pasir untukmu!" Ia berujar antusias sambil melambai ke arah Jimin yang sedari tadi memperhatikan di bawah pohon kelapa yang menaunginya.

Setelah mengambil sebuah buah kelapa yang sempat di beli sang ayah beberapa menit yang lalu, Jimin mulai melangkahkan kaki telanjangnya menuju pria itu. Kelapa muda itu ia sodorkan yang mana langsung di sambut oleh si empu.

"Ah... Segarnya" perasaan lega menyambut pria itu ketika dinginnya air kelapa muda langsung dari buahnya melewati kerongkongannya yang di liputi rasa gersang dan kering layaknya gurun.

Jimin di buat tertawa kecil melihatnya, pria dewasa itu terlihat seperti anak kecil beberapa saat yang lalu, mengabaikan teriknya matahari dan sibuk dengan dunianya sendiri. Tanpa sadar tangan Jimin terulur untuk menyeka keringat pada wajah yang lebih tua dengan selembar tisu yang sebelumnya ia bawa.

"Ma-maaf..." Tangan itu berhenti dari kegiatannya setelah menyadari apa yang ia lakukan. Tangannya bergerak dengan sendirinya menuju wajah pria itu agar dapat ia bersihkan.

Sementara sosok lain yang mendapat perlakuan tersebut hanya tersenyum lembut, tangannya dengan pelan mengusak surai Jimin.

"Kau menyukainya? Daddy membuatkan sepenuh hati" ucapnya tiba-tiba, memecah kesunyian di antara mereka yang sempat terjadi.

Manik Jimin beralih dari luas lautan yang membentang di sepanjang mata memandang ke sebuah istana pasir yang cukup besar untuk ukurannya, ia mengamatinya dengan seksama, bagaimana pria itu membuatnya se-rapi dan sedetail mungkin.

Senyum kembali menyambangi wajah Jimin, tubuhnya mulai berjongkok demi dapat melihat istana pasir itu dari dekat.

"Bagus" gumamnya, yang masih dapat di tangkap indera Jungkook.

Tentu saja pujian itu dapat mengukir senyum kepuasan bagi dirinya, melihat bagaimana anak angkatnya yang tak hentinya menatap kagum pada bangunan kecil berbahan dasar pasir itu.

Ia kemudian ikut berjongkok di sebelah Jimin dan menyodorkan sebuah kerang kecil ke hadapan yang lebih muda.

"Letakkan di sebelah punya Daddy" ujarnya, sambil menunjuk kerang kecil miliknya di atas menara tertinggi istana pasir itu.

Dengan gemas Jimin meletakkan kerang tersebut sesuai instruksi sang ayah, ia menahan senyum menatap dua cangkang kerang yang telah ditinggalkan penghuninya itu yang saling berdampingan.

"Ini istana Daddy dan Jimin" ia berucap kembali, hingga akhirnya tawa kecil Jimin lepas kendali. Ia cukup terhibur dengan pemikiran sederhana dan cukup kekanakan ayahnya.

"Ingin pulang sekarang?" Yang lebih tua mulai berdiri dari posisi sebelumnya, ia mengulurkan tangannya kehadapan Jimin, dan tentunya di sambut si mungil dengan senang hati.

━━━━━━━━━━━━━━━

"Kau memiliki rencana malam ini?"

Terkejut bukan main adalah kata yang dapat mendefinisikan keadaan Jimin saat ini. Bagaimana tidak, ia yang baru saja menyelesaikan ritual mandinya dikejutkan oleh seseorang yang berstatuskan sebagai ayah angkatnya ketika ia keluar kamar. Terlebih penampilannya yang saat ini hanya menggunakan handuk sebatas pinggang.

Young Dad『️km』️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang