Young Dad
━━━━━━━━━━━━━━━
Hingga saat ini Jimin masih bertanya-tanya mengenai sifat Jungkook yang berubah cukup tiba-tiba, semenjak kejadian dua hari yang lalu pria itu sudah tidak terlalu memerhatikan dirinya selayaknya seorang anak namun berubah menjadi selayaknya seorang kekasih?
Jimin tidak mengerti mengapa demikian, karena semuanya terjadi sangat tiba-tiba terlebih pria itu tidak pernah menjalani terapi dengan benar.
Hembusan nafas panjang ia keluarkan, dosen yang tengah menjelaskan di depan sana sama sekali ia hiraukan, pikirannya terlalu berkecamuk akibat sifat Jungkook.
Tak!
Sebuah kertas terjatuh di atas mejanya setelah mengenai kepalanya, hal tersebut membuat Jimin tersadar, ia menengok ke arah belakangnya dan mendapati beberapa orang teman sekelasnya tengah menertawai dirinya.
Memilih mengabaikan, ia kembali berusaha mendapatkan fokusnya untuk mata pelajaran yang cukup membosankan ini.
Namun sepertinya mereka masih belum puas bermain-main karena ketika dosen di depan sana berbalik menghadap papan tulis sebuah gulungan kertas kembali mengenai kepalanya, hal tersebut terus berulang hingga kelas berakhir.
"Sampai jumpa Minggu depan, jalang!" Ucap seseorang ketika melewati Jimin, hal tersebut di hadiahi tawa oleh yang lain. Namun sedetik kemudian tawa yang tadinya mengudara seketika berhenti, lima orang yang tadinya menertawakan Jimin mendadak mematung ketika mendapati seseorang berdiri di ambang pintu.
"Jangan biarkan sampah-sampah ini pergi begitu saja"
Jimin yang awalnya acuh kini menoleh ke arah pintu ketika mendengar suara yang tak asing di telinganya, di sana sang ayah angkat tengah memandang tajam kelima orang teman sekelasnya dan di samping pria itu ada Namjoon yang balas menatap dirinya sambil tersenyum.
"Ayo pulang, Ji. Aku tidak tahan melihat para sampah ini" sarkas Jungkook masih dengan tatapan yang sama pada kelima orang tersebut.
Jimin sempat melihat kearah belakang untuk melihat bagaimana teman-temannya itu, terlihat disana Namjoon tengah menghubungi seseorang melalui ponselnya dengan teman sekelasnya yang hanya menunduk di depan pria itu.
━━━━━━━━━━━━━━━
"Sudah berapa lama mereka melakukan itu?" Ucap Jungkook di tengah makan siang mereka.
Jimin yang awalnya ingin memasukkan daging ke dalam mulutnya ia urungkan, ia balas menatap pria di depannya kemudian menggeleng pelan.
Hanya helaan nafas yang Jimin dengar setelahnya, ia memilih kembali melanjutkan makan siangnya namun mendengar pria itu yang meletakkan alat makannya membuat Jimin balas menatap ayah angkatnya itu.
"Mulai besok mereka tidak akan pernah berani menampakkan diri mereka dihadapan mu," ujarnya, dan menatap Jimin dengan lembut "Sayang..."
Deg..
Jimin mengerjap dengan cepat sesat, apa barusan itu? Jantungnya berdetak tidak normal, apakah ia sakit? Memilih mengabaikan tatapan lembut pria itu, Jimin menyudahi makan siangnya dengan perasaan yang tidak karuan, bahkan ketika akan kembali ke kamarnya ia tak sekali dua kali menabrak benda yang ada di sekitarnya.
Apa? Ia salah tingkah?
Jimin akui jika ia menyukai pria itu dalam artian mencintainya, namun biasanya perasaannya tidak seperti ini bahkan hingga membuatnya seperti orang mabuk yang berjalan sempoyongan.
Rasa cintanya semakin membesar akibat dari tingkah pria itu yang tidak memperlakukannya selayaknya anak lagi?
Jimin menatap kosong balkon di depannya, kemudian tiba-tiba ia terduduk di lantai sambil memukul pelan kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad『️km』️
Fanfic- kookmin Di saat ayahmu memiliki selisih umur 5 tahun denganmu [Inspired by Legally Dad]