Chapter 32

5.1K 640 57
                                    

Young Dad

━━━━━━━━━━━━━━━

Jungkook menatap tajam pemandangan di depannya, dimana sang anak tengah mengobati jari temannya akibat terkena pecahan guci keramik. Omong-omong itu hanya luka kecil tapi mengapa anaknya harus sampai merepotkan diri untuk mengobati pria itu.

Beberapa menit yang lalu ketika ia mengetahui jika pria yang menyukai Jimin berada di rumah mereka, amarahnya langsung memuncak tanpa sebab hingga akhirnya ia mendatangi pria itu dengan pintu yang di dobrak dengan keras sebagai tanda kehadirannya. Tetapi kerena Taehyung terkejut mendengar suara benturan keras, ia tanpa sadar berbalik dari posisinya menghadap kaca jendela tanpa menyadari di samping kakinya terdapat sebuah meja kecil yang terdapat guci berukuran sedang di atasnya.

Alhasil guci itu pecah karena Taehyung tidak sengaja menyenggol meja hingga jatuh.

Jungkook yang saat itu sudah naik pitam semakin di buat marah karena guci keramik miliknya pecah–meskipun bukan guci kesayangannya namun harganya cukup fantastis, terlebih ia adalah penggemar guci-guci antik dan unik.

Taehyung menatap bergantian antara Jungkook dan guci yang sudah berserakan di lantai yang sudah tak berbentuk sampai akhirnya memutuskan untuk memungut benda itu dengan tergesa hingga membuat ujung keramik yang tajam menorehkan luka padanya.

"Kau tahu berapa harga guci itu?" Jungkook buka suara ketika Jimin sudah menyelesaikan pekerjaannya pada jari temannya.

Taehyung terlihat beberapa detik sebelum menggeleng pelan.

"Kau tidak akan sanggup membayarnya, bahkan jika sekalipun kau menjual seluruh anggota tubuh mu" ucap Jungkook dengan jengkel. Tidak, ia tidak jengkel karena guci nya pecah–tapi memang ia sedikit jengkel, namun sebagian besar lainnya adalah karena pria di hadapannya yang duduk terlalu dekat dengan Jimin nya.

"Memangnya berapa, tuan...?" Taehyung bertanya pelan.

"Kau tidak perlu ganti rugi" balas Jungkook, pria itu menyilangkan kakinya sambil menatap tajam Taehyung. "Hanya cukup jangan dekati Jimin lagi"

Ucapan Jungkook sukses membuat Taehyung membolakan matanya, begitupun dengan Jimin.

━━━━━━━━━━━━━━━

Entah sudah ke berapa kalinya wanita itu menghela nafas lelah, ia menompang wajahnya dengan raut malas mendengarkan celotehan pria di hadapannya sedari lima belas menit yang lalu.

"Dasar bocah ingusan!" Akhir dari cerita panjang pria itu, ia meminum kopinya yang semula masih penuh hingga tandas tak bersisa. Dan lagi-lagi wanita cantik itu menghela nafas dalam diam.

"Biarkan mereka bersama" jawabnya malas, tentu saja malas pasalnya mantan kekasih anehnya itu pagi-pagi sekali sudah menjemputnya yang masih nyaman bergelung dalam selimut hanya untuk curhat mengenai anak angkatnya yang tengah dekat dengan seorang pria. Deja vu. Terlebih sekarang adalah akhir pekan ia ingin menghabiskan waktunya untuk berkencan seharian dengan bantal dan guling nya.

Karena sang mantan kekasih terus mendesaknya keluar dari apartemen akhirnya ia hanya menggunakan hoodie tanpa membersihkan diri bahkan mencuci muka. Ingat, ini akhir pekan yang mana kebanyakan di habiskannya untuk bermalas-malasan di atas kasur maka dari itu ia belum melakukan ritual pagi.

Pria di depannya sontak membolakan matanya ketika ia selesai berucap. "Eunha! Kau sebenarnya berada di pihak mana!?" Ia berucap tidak percaya, bagaimana bisa ia melepaskan anak satu-satunya untuk pria mirip alien itu.

"TIDAK TAHU!!! AKU ADA DI PIHAK JIMINNNNN" setelahnya Eunha bangkit dari duduknya meninggalkan kafe dan tatapan heran pengunjung yang lain serta Jungkook yang menatap terkejut padanya.

Young Dad『️km』️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang