Young Dad
━━━━━━━━━━━━━━
"Apa saja yang kalian bicarakan?" Jungkook bertanya di tengah perjalanan mereka setelah mengantarkan pria Jung itu kembali ke akademinya.
"Tidak banyak, hanya sedikit meluruskan..." Jimin membalas pelan dengan pandangan terfokus pada toko-toko di pinggir jalan yang mereka lewati.
Tapi kemudian Jimin menoleh untuk memandang pria itu.
Dan seakan tahu Jimin ingin bertanya, Jungkook langsung memberi gestur agar si mungil mengatakannya.
"Bagaimana kau bisa tahu aku dan Hoseok.." Jimin tak melanjutkan ucapannya karena ia yakin jika pria itu paham maksudnya.
Jungkook tak langsung menjawab, melainkan mengusak pelan surai Jimin sebelum ia menjawabnya. "Feeling seorang ayah, Jimin" ucapnya lengkap dengan sebuah kerlingan mata.
Sementara Jimin hanya bungkam mendengar penuturan pria itu, ia tidak ingin memprotes ucapan yang lebih tua karena ia tidak mau memperpanjang.
"Kita makan siang terlebih dahulu sebelum aku mengantarkan mu pulang" ucap Jungkook tanpa menoleh pada Jimin.
"Pulang?"
"Maksudku ke rumah ku" koreksi Jungkook atas ucapannya sebelumnya.
Ia tahu jika ia terlalu memaksakan kehendaknya itu tidak akan berdampak baik, maka dari itu ia harus bermain pelan dan halus agar si mungil menerimanya dengan terbuka.
Agar kejadian seperti sebelum-sebelumnya tidak terulang lagi.
━━━━━━━━━━━━━━━
Jimin di antarkan ke rumah pria itu setelah makan siang, sementara pria itu pergi ke kantornya.
Sekarang Jimin tidak tahu ia harus melakukan apa, niatnya ia ingin langsung pergi dengan kopernya menuju rumah Hoseok tapi ia sama sekali lupa mengucapkan pada pria itu bahwa ia akan pergi.
Ia pikir tidak sopan langsung pergi dari rumah ini tanpa sepatah katapun, sementara orang itu sudah dengan baiknya menampung dirinya.
Ah... Lagi-lagi ia teringat tingkah kekanakannya kemarin yang pergi diam-diam tanpa memberikan kabar pada temannya itu.
Perasaan malu kembali menghampiri dirinya, meski Hoseok tidak mempermasalahkannya, tapi di sini ia memang sudah sangat tidak sopan pada pria itu.
Jimin mulai bangkit dari tidurannya di atas ranjang dan mulai meneliti ruangan tersebut.
Baru sekarang ia dapat melihat dengan seksama isi kamar tersebut, dimana jika dari pintu masuk kamar tersebut, tepat di sebelah kiri akan di dapati sebuah kamar mandi yang cukup luas, dan bersebrangan dengan kamar mandi tersebut ada walk in closet atau ruangan yang di khususkan untuk menyimpan pakaian maupun aksesoris, dan itu cukup luas.
Kemudian di sebelah kiri yang sejajar dengan kamar mandi, terdapat meja belajar yang menghadap ke arah tembok kamar mandi tersebut, lalu di belakang meja belajar terhadap sebuah ranjang berukuran queen size.
Di depan ranjang terpampang sebuah televisi yang Jimin tidak tahu berapa inci karena itu cukup besar.
Di dekat balkon kamar juga terdapat satu buah sofa panjang dan satu buah sofa single, lengkap dengan meja kecil di tengahnya.
Jimin baru menyadari jika kamar ini saja sudah luas, bagaimana dengan kamar utama?
Ketukan pada pintu kamarnya membuat Jimin yang tadinya sibuk meneliti isi dari kamar tersebut terhenti, dan beranjak untuk membukakan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Dad『️km』️
Hayran Kurgu- kookmin Di saat ayahmu memiliki selisih umur 5 tahun denganmu [Inspired by Legally Dad]