✨Vote and comment✨
"Kenapa nggak bales pesan gue dari semalam?"
Alura melirik Kai yang mengikuti langkah kakinya, cewek itu padahal tadinya hanya berniat duduk di perpustakaan sambil membaca beberapa buku yang menarik matanya. Tapi belum sampai setengah jam ia di perpustakaan,Kai datang mengusiknya, Alura yang tadinya akan menunggu Sierra menjemputnya untuk Ke kelas lebih memilih berjalan cepat kemana saja. Tidak perduli ia kesasar, yang terpenting dirinya jauh-jauh dari Kai.
Kai menarik tangan Alura, menyudutkan cewek itu di dinding lorang yang sepi. Alura menyesali dirinya yang asal melangkah dan berakhir di lorong yang jarang dilewati.
"Lo bisu?! Kenapa nggak jawab gue?" Meskipun terdengar datar, tapi kalimat Kai seolah diberi tekanan lebih.
"Nggak ada yang perlu dijawab, Kai. Awas gue mau lewat," ujar Alura mendorong pelan dada bidang Kai yang terbalut Jersey berwarna hitam ynag dipadukan warna gold. Begitu kontras dengan warna kulit cowok itu.
"Kalau gue nggak mau Lo mau apa? Marah-marah, cih, nggak mempan." Wajah menyebalkan Kai begitu ingin Alura pukul rasanya, tapi cewek itu masih waras untuk tidak membuat masalah lebih.
Kai maju, membuat Alura refleks menahan nafasnya karena terkejut dengan perlakuan tiba-tiba Kai. Ia menatap kedua mata Kai yang begitu tajam.
"You're worrying too much Alura Cathleen, I can't stand it,"tukas Kai pelan. Kemudian diakhiri dengan menggigit ujung hidung bengir Alura.
"DAMN YOU!" Alura berteriak marah, ia mendorong tubuh Kai keras untuk mundur. Wajahnya memerah hingga telinga, ini sudah termasuk pelecahan.
"Kai--- Lo benar-benar brengsek tahu nggak! Lo punya pacar, dan ngelakuin hal nggak senonoh itu ke gue? Lo pikir gu apa? Dasar gila!"
Alura melesat dengan cepat, keluar dari lorong yang sempit menuju koridor utama. Kepalanya celingukan bingung harus melangkah kemana. Tapi jika tetap disini berdiri seperti orang bodoh, Alura pasti akan kembali lagi pada Kai.
Lebih baik ia berjalan tak tentu arah sampai menemukan orang yang mengenalnya dan dapat mengantarkannya ke kelas. Opsi itu sepertinya jauh lebih baik, setidaknya Kai jauh dari radarnya.
Alura mengomel, mulutnya tak berhenti mengoceh sambil menggosok hidungnya.
"Aluraaa ihh! Gue cariin juga, malah disini ngomel-ngomel nggak jelas." Sierra berdiri di depannya, berkacak pinggang dengan wajah tertekuk. "Kirain gue Lo hilang tahu, sini ah deketan." Tangan Alura tertarik, keduanya bergandengan tangan.
"Tadi ... Cari toilet, nunggu Lo lama, hp gue ada di loker." Sangat jelas, walaupun tidak terperinci, dan tentu saja Alura berbohong. Tapi jika ia jujur memang ada yang berubah? Mungkin ada, tapi jauh lebih buruk.
"Terus tadi kenapa ngomel-ngomel? Tumben banget," ujar Sierra penasaran.
"Cuman sedikit kesel karena kesasar," ujar Alura tersenyum menyakinkan. Ia sudah sangat pusing karena terus dicecar oleh pertanyaan.
••••••
"Kak Kai nggak papa kok kalau aku dipacarin diam-diam, tapi kita pacaran ya!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hi, Dear!
Teen FictionAlura Cathleen namanya, cewek berdarah campuran yang cukup pendiam dan lebih memilih memendam semua yang ia pikirkan. Ada tiga hal yang menurut Alura harus dijauhi, pertama, masalah, kedua, penyebab si masalah, dan ketiga Kainan Reagan. Kakak kelas...