Mereka bertiga pun sampai di villa. Tapi tiba-tiba saja Mi-sun menghadang Eun-bi dan meyakinkan perkataan Eun-bi tadi. Eun-bi dengan santai meyakinkannya terlihat di wajahnya keseriusan yang mendalam.
"Jika kau merasa tak baik datang saja padaku" ucap Mi-sun dan diapun langsung meninggalkan Eun-bi.
Handphone Eun-bi berdering, menandakan seseorang meneleponnya. Kali ini bukan Zeyu melainkan Kakaknya, dan tentu saja Eun-bi menjawabnya.
"Hai, bagaimana hari ini?" Tanya Do-hwan yang sedikit kepo dengan liburan Adiknya.
"Menyenangkan" jawab Eun-bi dengan ragu, seperti ingin mengatakan sesuatu.
"Kau ada apa?"
"Ahh...tidak, aku akan menjelaskannya nanti"
Dengan cepat Eun-bi langsung menutup teleponnya, Do-hwan sempat heran. Tapi sesuatu mengalihkannya. Disisi lain Eun-bi dengan tegang segera masuk ke dalam villanya.
~o♡o~
Pagi harinya Eun-bi, Mi-sun dan Hye-rin membawa kopernya masing-masing dan masuk ke mobil yang bersiap membawa mereka pulang. Sebelumnya Eun-bi sedikit melirik ke segala arah, takut Zeyu datang untuk pamit.
Setelah menunggu beberapa menit Eun-bi segera masuk ke dalam mobilnya, dia tak mau temannya menunggu lama.
Dan tepat saat mobilnya sudah tak nampak Zeyu turun dari mobilnya dan berlari masuk. Tak lama dia keluar, dia tak menemukan pacarnya. Dengan cepat diapun masuk ke dalam mobilnya dan segera pergi. Menurutnya mungkin akan sempat bertemu.
~o♡o~
Eun-bi dan temannya sudah berada di bandara dan bersiap untuk masuk ke dalam pesawat. Dia lagi-lagi melirik ke segala arah, ingin sekali bertemu dulu sebelum akhirnya berangkat. Dia tahu bahwa mungkin hari ini tak ada kesempatan untuk bertemu dengan Zeyu karena masih memiliki urusan di Jeju.
Saat menghentakkan kakinya masuk dari kejauhan Zeyu berteriak. Sontak Eun-bi mencari arah suara itu. Tepat di depannya lelaki itu berdiri setelah berlari.
"Kenapa kau kemari?" Tanya Eun-bi yang sebenarnya tak harus dipertanyakan.
"Kau tak mau melihat wajahku dulu?" Tanya balik Zeyu yang mengetahui maksud sebenarnya Eun-bi.
Eun-bi terlihat sedang menahan senyumnya, lantas Zeyu pun tersenyum. "Semoga kau baik-baik saja" ucap Zeyu yang sedikit canggung mengatakannya.
"Kau juga" balas Eun-bi dengan senang, ini kesempatan yang sebenarnya ia tunggu.
"Jika sampai kabari"
Ucapan Zeyupun di balas anggukan oleh gadis di depannya, dan dengan berjalan mundur Eun-bi melambaikan tangannya. Bahkan hingga pintu tertutup.
Zeyupun pergi setelah melihat pesawatnya terbang, dan tiba-tiba seorang gadis melewatinya dengan rambut panjang terurai. Itu seseorang yang ia kenal, namun Zeyu menghiraukannya. Sadar akan itu gadis itupun berbalik dan menatap Zeyu dengan kosong. Ia kira Zeyu akan menyapa atau menghampirinya.
~o♡o~
Pesawat tiba di Seoul, Eun-bi dan kedua temannya turun dan segera pulang setelah berpelukan dan berpamitan, ini liburan yang menyenangkan bagi mereka walau ada sedikit cerita kekhawatiran.
Eun-bi meminta pada supirnya untuk pergi ke Perusahaan Kakaknya, supirpun mengangguk dan mengiyakannya.
Seoul terlihat berbeda di mata Eun-bi walau hanya ditinggal beberapa hari, dan masih sedikit bersalju.
Aku sudah sampai, ketik Eun-bi untuk pacarnya. Dan dengan cepat dibalas lembut oleh Zeyu, bahkan dia tak lupa untuk memberi stiker rindu padanya.
Eun-bi yang malu-malu pun sedikit bertingkah dan tertawa, bahkan pipinya mulai memerah. Sadar akan supir di depannya diapun langsung memasang wajah datarnya.
Ia sampai di Perusahaan, sambil berjalan masuk dia melihat beberapa wartawan menunggu di depan. Eun-bi pun dengan cepat berlari ke arah mobil dan pergi ke arah belakang Gedung dimana hanya keluarga terdekat direktur yang bisa memasukinya.
Brak...
Suara bantingan pintu mengagetkan Do-hwan di meja, dia sempat serius pada berkas yang ada di depannya. "Maaf" ucap Eun-bi dengan wajah takutnya.
"Di luar banyak wartawan, mereka tahu kau akan pulang dari jeju"
"Aishh..., mereka sangat gesit"
Diapun mendekati meja, dan mengambil satu kursi yang ada untuk duduk di depan Kakaknya.
"Apa yang mau kau bicarakan" tanya Do-hwan yang tahu gerakan dan wajah Adiknya.
"Maaf mengagetkan mu, ekhemm......aku... berpacaran dengan Zeyu, ini asli" jawab Eun-bi yang sempat menelan ludahnya, dia takut akan balasan Kakaknya.
Do-hwan sempat terhenti, namun berlanjut lagi pada berkasnya. "Aku tahu" balas Kakaknya dengan muka santai.
"Kukira kau akan terkejut. Tapi, dari mana kau tahu?"
"Zeyu, dia sempat minta izin padaku untuk serius padamu"
Sontak Eun-bi terkejut, dia tak tahu Zeyu sangat kekanak-kanakan, namun tak salah juga menurutnya, tapi tetap saja dia menaruh tangannya di dahi.
"Kapan kau pulang?"
"Kau ingin aku di keroyok wartawan"
"Tak akan, kau bisa memakai mobil yang berbeda"
Eun-bi pun dengan kesal pergi, tak lupa untuk membanting pintu berkali-kali, bahkan mengumpat.
Disisi lain Do-hwan sedang menjambak-jambak rambutnya, terlihat dimukanya bahwa dia dalam keadaaan stress.
~o♡o~
Eun-bi akhirnya sampai di rumahnya, bau rumah pun menyambut kedatangannya. Dia pun sedikit menari, senang rasanya bisa merebahkan dirinya di kasur.
Malam harinya. Zeyu selesai membereskan urusannya, sebenarnya ia ingin pulang malam ini. Tapi lelahnya mengalahkan tekadnya untuk segera bertemu Eun-bi.
•
•
•
TBC
•
•
•
Sengaja author perpendek part ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Oppa Is An Idol!?
FanfictionBermula ketika seorang Fangirl yang bertemu dengan Biasnya dengan ketidak sengajaan dan terjerat skandal yang membuat mereka harus berpacaran secara kontrak. Apakah Cinta mereka berjalan dengan mulus dan terlihat bahagia? "Aku memang egois. Karena a...