8. Pelarian

123 20 0
                                    

"He-heii..."

"Lepaskan..."

Eun-bipun melepaskan pelukan itu dan langsung mengambil senter yang terjatuh tadi.

Tak sangka dia malah memegang tangan Zeyu dan lanjut berjalan dengan santai, Zeyu juga lumayan terkejut dia kira Eun-bi akan pergi begitu saja.

~o♡o~

Merekapun akhirnya keluar dari rumah seram itu dan Zeyu melepaskan Headphonenya. "Kau gila ya" bentak Eun-bi dengan wajah merahnya.

"Aku takut" ucap Zeyu sambil melihat ke arah samping karena tak berani menatap balik Eun-bi.

"Lantas kenapa tidak bilang?"

"Aku sudah bilang jangan kemari, apa kau tak mengerti?"

Dengan perasaan kesal Eun-bi memutar bola matanya dan sedikit mendeham, "Tadi..., terima kasih", Zeyupun menaruh Headphonenya kembali ke leher Eun-bi.

Tapi Eun-bi menolaknya dan memberikan Headphonenya untuk Zeyu.

"Selanjutnya akan kemana?, kali ini kau yang memilih" ucap Eun-bi karena takut pilihannya bukanlah yang tepat lagi.

Tiba-tiba saja senyuman terbentuk di wajah Zeyu, dan Eun-bipun menaikan satu alisnya.

~o♡o~

"Serius kita akan memainkan ini?" Eun-bi merasa tak yakin sambil menaikan kedua alisnya, Zeyupun mengangguk dengan senyumannya.

Tiba-tiba saja seorang Wanita Tua datang dan memainkan permainan itu. Tak butuh waktu lama Nenek itu mendapat poin yang besar juga mendapat hadiah sementara Eun-bi menelan ludahnua dengan cepat.

"Aku yakin kau tidak akan mendapatkannya" ucap Zeyu mencoba menarik perhatian Eun-bi, "Hah!, ini mudah...".

Eun-bipun mengambil satu bola dan siap untuk melempar, dia memang sedikit ragu, tapi dengan adanya Zeyu keyakinannya bertambah, "Aku harus dapat" batin Eun-bi.

"Aku benci kamu Zeyuu..." teriak Eun-bi dan diapun melempar bolanya ke arah lubang kecil.

Tepat saja, bolanya masuk dengan sempurna, "Hah...lihatkan, aku bisa" ucap Eun-bi dengan bangga, sementara Zeyu agak menggertak karena ucapan Eun-bi tadi.

Diapun langsung memberikan boneka beruang pink besar yang didapatnya, "Jaga baik-baik ya" Eun-bipun mengibaskan sedikit rambutnya dan pergi meninggalkan Zeyu dengan mulutnya yang terbuka dan mata yang membulat.

~o♡o~

Selanjutnya Zeyu membeli satu pop corn, gulali dan dua soda untuk mereka berdua, "Bagaimana aku tadi?" tanya Eun-bi yang masih merasa bangga, "Lumayan" jawab Zeyu dengan tatapan tak sukanya.

"Hei, aku tahu kau iri, tapi tolong jangan seperti itu padaku"

"Iri?, kau sudah gila ya, kau memakiku tadi"

"Itu jurus agar bolanya masuk"

"Jurus, kau benar-benar sudah gila Eun-bi"

Eun-bi mengubrisnya dan tertawa, sementara Zeyu masih sangat kesal.

Diapun mempersilahkan Zeyu untuk duduk di sebelahnya. Dan begitu Zeyu duduk Eun-bi langsung merampas gulali yang ada di tangan kanan Zeyu.

My Oppa Is An Idol!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang