1. Pertemuan kita adalah sebuah Bencana

305 24 2
                                    

Di siang harinya, seorang gadis dengan bandu bertuliskan 'Zeyu', stiker Boy Story yang menempel, Lightstick, dan beberapa barang yang dia bawa. Umurnya sekitar 14 tahun, keluar dari sebuah Mall bersama kerumunan orang yang mendesaknya.

Bruk...

Dia tak sengaja tersenggol dan terjatuh, naasnya tangannya pun terinjak, "Aishh...hati-hati dong" ucapnya sambil menahan emosi, "Kau dong yang hati-hati, pake jatuh segala lagi" wanita yang menginjaknya pun tak mau kalah.

"Terserah" gadis itupun pasrah karena tak mau berdebat dengan wanita itu, dia tahu resiko berdebat dengan wanita berumur 20 tahun akan menjadi mala petaka baginya.

Gadis itupun kembali berdiri, dan tiba-tiba saja dua orang dari belakang langsung merangkulnya, "Hei Eun-bi, kakimu itu terbuat dari apasih, cepat sekali meninggalkan kita" ucap salah satu sahabatnya yang bernama Kim Hye-rin.

"Kenapa malah nyalahin aku, kalian yang lama tahu!" Eun-bi langsung meninggikan suaranya, "Hei hei, supirku sudah mau sampai. Hyerin, kau ikut denganku kan?" tanya seorang sahabatnya lagi yang sedang asik bermain handphonenya, sebut saja Mi-sun.

"Kalian berdua akan meninggalkan ku?"

"Kau mau ikut?, silahkan saja"

"Ah...tidak-tidak, Kakakku akan kemari"

Mi-sun pun menaikan bahunya, "Baiklah, kita duluan ya" ucap Mi-sun, "Ayolah, memang supirmu sudah sampai" Eun-bi tak mau ditinggal, "Supirku tak akan menjeputku disini, dia akan menjemputku di lobi selatan".

"Baiklah..." ucap Eun-bi sambil menunduk, Hyerinpun menepuk-nepuk pundaknya. "Hei, kita akan bertemu di sekolah besok" Hyerin mencoba menenangkan, "Baiklah-baiklah, sana pergi".

"Kita duluan" ucap mereka berdua sambil melambaikan tangan meninggalkan Eun-bi di lobi utara, Eun-bi pun dengan berat hati melambaikan tangannya. Ketahuilah Eun-bi tak suka ditinggal sendirian, walau dia berani.

~o♡o~

Sudah hampir 90 menit Eun-bi menunggu, di menunggu sambil berjongkok, tapi dia tak akan menelepon Kakaknya karena dia tahu Kakaknya sedang di landa kesibukan dia adalah seorang Direktur Tampan Pujaan para kaum hawa.

Eun-bi tak peduli dengan anggapan orang lain yang sedang bertanya-tanya mengapa dia berjongkok di tengah lobi, bahkan ada yang mengira dia habis di putusin pacarnya.

"Aku sudah tidak tahan lagi" ucapnya yang langsung berdiri, "Ahkk..." dia sadar pahanya sakit karena terlalu lama berjongkok. Tapi dia tetap pergi dari situ walau harus berjalan pincang.

~o♡o~

Saat sedang di tengah jalan dia mendengar suara kerumunan orang yang meneriaki nama 'Zeyu'. Ya, Eun-bi adalah salah satu fansnya. Eun-bi pun langsung membalikkan pandangannya ke arah belakang.

Bruk...

Seorang lelaki menabraknya hingga dia terjatuh. Dan sayangnya saat dia kembali sadar yang dia lihat hanya kerumunan orang yang mengejar Zeyu, "Sial", ucap Eun-bi.

Diapun kembali berdiri, awalnya dia berencana untuk ikut mengejarnya, tapi sialnya pahanya bertambah sakit. Hancur sudah harapannya. Akhirnya dia mengubah rencana awalnya, yaitu pergi ke kedai untuk membeli minuman karena sekarang yang dia rasakan adalah tenggorokannya terasa kering.

~o♡o~

Akhirnya Eun-bi sampai di kedai. Tapi, saat dia ingin memasuki kedai, pahanya bertambah sakit lagi, "Aishh...sial!" ucapnya, tapi bukan berarti ini Hari Sialnya, karena bertemu dengan Zeyu saat Event Fans tadi adalah sebuah anugerah dari tuhan, menurutnya.

My Oppa Is An Idol!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang