Bermula ketika seorang Fangirl yang bertemu dengan Biasnya dengan ketidak sengajaan dan terjerat skandal yang membuat mereka harus berpacaran secara kontrak. Apakah Cinta mereka berjalan dengan mulus dan terlihat bahagia?
"Aku memang egois. Karena a...
"Mengapa kau kemari?" tanya Eun-bi, sepertinya dia ingin sekali membentak sekarang, "Ini hal yang wajar bukan" jawab Zeyu dengan tatapan dingin, "Jadi, sekarang mau apa?" tanya Eun-bi lagi, dia benar-benar ingin sekali kabur sekarang, "Mengantarmu" Zeyu ingin sekali memukulnya sekarang.
"Aku sudah bersama Kakakku" Eun-bi pun langsung menyenggol bahu Zeyu dan pergi, kurasa dia sekarang sudah tak mengagumi Zeyu lagi, "Ayo kak, kita pergi" ucap Eun-bi dengan nada tinggi, "Kasihan Zeyu, dia sudah jauh-jauh kemari" jawab Do-hwan dengan nada lembut, "Apa aku memintanya untuk kemari?" tanya Eun-bi dengan tatapan tak berperasaan.
"Maaf semuanya" ucap Do-hwan sambil menunduk, "Ayo kak, kita sudah terlambat" teriak Eun-bi, Do-hwan dengan perasaan tidak enak akhirnya pergi karena tak mau adiknya menunggu.
"Sepertinya ini bukan hari yang baik" ucap Manager sambil menghela nafas, "Dan seterusnya" lanjut Zeyu dengan tatapan dingin, walau dia tak tahu harus menatap siapa sekarang, "Apa kau mau pulang saja?" tawar Manager dan Zeyu langsung mengiyakannya. Dan setelah Eun-bi dan Do-hwan sudah tak terlihat lagi, Zeyu dan Managernya pun juga pergi karena tak ada lagi yang harus dilakukan bila Eun-bi sudah berangkat sekolah.
Sementara itu di mobil Eun-bi hanya memandang jendela dengan muka dingin, bagi Do-hwan ini bukanlah hal yang biasanya karena adiknya selalu terlihat ceria walau mungkin dia menyembunyikan rasa sakitnya, "Pulang nanti mau kemana?" tawar Do-hwan yang mencoba memulai pembicaraan.
Eun-bi hanya diam saja, tak ada satu pun kata yang dia ucapkan, ini benar-benar hari yang paling buruk setelah hari dimana orang tuanya meninggal, "Hei, kau penggemarnya bukan?" tanya Do-hwan dengan nada terlembutnya.
"AKU BUKAN PENGGEMARNYA LAGI!" teriak Eun-bi hingga membuat Do-hwan sangat terkejut dan mengerem mendadak, "Jo Eun-bi, kau ini kenapa sih!?" bentak Do-hwan karena jantung Do-hwan hampir saja copot, dan mungkin gendang telinganya juga sakit.
Eun-bi pun langsung keluar dari mobil, "Kau mau kemana?" tanya Do-hwan dengan nada yang cukup tinggi, Eun-bi tak menjawabnya dan langsung pergi, "Ahk...ini semua salahku" Do-hwan mulai kesal dengan dirinya hingga memukul bagian setir mobil dan menjambak rambutnya.
~o♡o~
Eun-bi masih berjalan menuju sekolahnya, kaki diapun mulai bergetar tapi sekolah masih sangat jauh, mungkin sekarang dia sudah benar-benar terlambat, tapi tetap saja memaksakan berjalan, "Kenapa Kakak tak menghentikanku" batinnya.
Plok...
Tiba-tiba saja telur mengenai kepalanya, tentu saja Eun-bi sangat terkejut hingga dia membulatkan matanya. Segerombolan B**S mengejek-ejek namanya dan juga mengeluarkan kata-kata kasar terhadapnya.
"Jadi ini Jalangnya"
"Hei brengsek!, berani sekali kamu keluar rumah ya!"
"Dasar tak tahu diri"
Merekapun lanjut melemparinya dengan telur juga sampah. Eun-bi tak tahu harus melakukan apa, dia lupa memakai masker.
Bruk...
Eun-bi terjatuh tetapi mereka masih saja melemparkan padanya, "Tolong" batin Eun-bi sambil melindungi dirinya dengan tasnya, walau dia masih saja terkena.
Tiba-tiba saja seorang lelaki datang melindunginya dan membantunya berdiri, "Maaf terlambat" ucap lelaki itu yang membuat Eun-bi terkejut, itu Zeyu, Zeyupun langsung mengarahkan pandangannya ke arah gerombolan itu, dan tentu saja gerombolan itu langsung menghentikan apa yang tadi mereka lakukan juga sangat terkejut.
"Berhenti melakukannya!" teriak Zeyu, diapun langsung menarik Eun-bi masuk ke dalam mobil tak jauh dari sana. Mereka sudah di dalam mobil, dan mobil pun langsung melaju cepat, "Apa kau baik-baik saja" tanya Zeyu dengan tatapan kasihan. Zeyupun mengambil tisu, dia berniat membersihkan kepala Eun-bi yang sangat kotor.
Plak...
Tangan Eun-bi menepis tangan Zeyu yang hampir saja mengenai kepalanya, "Biar aku yang melakukannya" ucap Eun-bi dengan tatapan mematikan, "Ba-baiklah" jawab Zeyu dengan ketakutan, saat Zeyu ingin memberi tisunya kepada Eun-bi dia malah memilih mengambil tisu yang baru dan langsung mengelapnya.
"Kalau bau pakai masker saja" ucap Zeyu kepada supir, dengan cepat supir pun langsung memakai maskernya, dia benar-benar sudah tidak tahan dengan bau yang menyengat dari Eun-bi dan Zeyu, walau Zeyu hanya terkena sedikit.
"Kenapa kau jalan?"
"Apa ada hubungannya denganmu?"
"Tentu saja, aku pacarmu"
"Aku dan kau bukan pacaran beneran, jadi jangan bertingkah seolah-olah kamu pacarku!"
"Terserah...", sambil menaikan alis dan mengangkat kedua bahunya
~o♡o~
Tak lama akhirnya mereka pun sampai di tempat agensi Zeyu, "Kenapa kau membawa ku kesini?, aku ingin pulang" bentak Eun-bi, "Tenanglah, sebenarnya Kakakmu yang menyuruhku mengantarmu kesini" jawab Zeyu yang juga mulai kesal.
"Aku tak mau bertemu dengan Kakakku" ucap Eun-bi yang langsung memasang muka memelas, "Aku akan bilang pada Kakakmu" sepertinya Zeyu sekarang mengerti perasaan Eun-bi, walau dia tak tahu dari awal apa yang terjadi.
Zeyu pun menelepon Kakaknya, tak butuh waktu lama Kakaknya langsung menjawabnya.
"Apa dia baik-baik saja?"
"Em...sepertinya tidak, tapi..
"Dia tak mau bertemu denganku"
"Tak apa, tak perlu di paksakan, biarkan dia sendiri saja, lagian...ini semua salahku", ucap Do-hwan dengan nada yang mulai merendah.
Eun-bi yang mendengar itu mulai menangis, "Ku tutup ya" ucap Zeyu dan langsung menutup teleponnya, dia berniat untuk menepuk-nepuk pundak Eun-bi, tapi dia takut Eun-bi lebih sakit karena dia tahu kalau sekarang Eun-bi membencinya.
"Aku akan..., omongan Zeyu langsung terhenti karena tiba-tiba saja Eun-bi langsung memeluknya dengan erat, "Huaa...aku harus gimana" rengek Eun-bi, Zeyu hanya terdiam matanya pun membulat sempurna, dalam hidupnya dia tak pernah seperti ini apalagi dengan seorang gadis.
"He-hei..., tenanglah, semuanya bukan salahmu" ucap Zeyu yang pipinya mulai memerah. Eun-bi pun melepaskan pelukannya, tetapi ingusnya malah menempel ke pundak Zeyu, "Sial..." ucap Zeyu, ini benar-benar hari yang sangat sial baginya.
"Ma-maaf..." Eun-bi benar-benar merasa sangat malu, bahkan malunya sudah tidak bisa terhitung lagi seberapa malu dia, "Bi-biar ku bersihkan" Eun-bi pun dengan cepat membersihkan ingusnya yang menempel di pundak Zeyu.
"Pffttt..." Zeyu menahan tawanya, ini memang memalukan, tapi juga sangat lucu. Maaf, dia bukan tertawa karena ingus Eun-bi, tapi karena muka Eun-bi yang sudah sangat kacau seperti Zombie.
• • • TBC • • •
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.