16. Karena sasaeng!

79 12 0
                                    

Malam harinya...

"Sudah jam 6" ucap Eun-bi setelah melihat jam tangannya.

Dengan segera dia beranjak dari kursinya dan meninggalkan cafe. Diapun mendekati halte untuk menunggu bus. Dia tak mau merepotkan supirnya.

Setelah masuk dan duduk di kursi tiba-tiba bayangan semburannya itu terlintas di bayangannya. "Ahkk...pergilah..." teriaknya yang membuat orang-orang menatapnya aneh.

Diapun segera menunduk dan meminta maaf. Semoga ini tak terjadi lagi di benaknya karena memang sejak tadi bayangan itu menerornya. Dia juga takut hal ini terbawa mimpi.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan dia telah sampai di depan gerbang rumahnya.

Saat tangannya ingin memegang gerbang seseorang menjambak rambutnya dengan kuat bahkan Eun-bi pun hampir jatuh dibuatnya.

"Ahkk...siapa kau!?" teriak Eun-bi yang murka.

"Kenapa kau bersama Zeyuku" ucap wanita di depannya yang memakai masker dan topi hitam itu.

"DASAR JALANG" bentaknya dan menampar Eun-bi.

Dia tak tahu apa yang terjadi jika Eun-bi murka. Eun-bi sempat menahan tamparannya dan langsung menamparnya balik dengan kuat.

"KAU YANG JALANG DASAR GILA!, KAU KIRA ZEYU MAU DENGANMU YANG SEPERTI INI!!" balas bentaknya.

Dengan cepat Eun-bi menahan kedua tangannya dari belakang dan langsung memojokkan wanita gila itu.

"Dengar baik-baik. Jika kau kembali lagi kesini aku tak bisa menahan tanganku untuk mencakar mukamu sialan" ucap Eun-bi di dekat telinganya.

Tiba-tiba Zeyu dan seorang pengawal keluar dari gerbang dan memisahkan mereka.

"Zeyu, ZEYU AKU MENCINTAIMU!" teriak wanita itu dengan histeris.

Segera pengawal itupun menahannya dengan kuat. Sementara Zeyu mengubrisnya dan langsung membawa Eun-bi masuk ke dalam rumah.

"Kau tak apa?"

Eun-bi pun menggelengkan kepalanya.

"Maaf. Seharusnya sejak tadi aku bersamamu" ucap Zeyu dan memeluknya.

"A-aku sedikit takut" lirihnya dan mulai mengeluarkan air mata.

~o♡o~

"Dia sudah tidur" ucap Do-hwan setelah menutup pintu kamarnya.

"Terima kasih telah menolong adikku"

"Tidak. Aku seharusnya minta maaf, karenaku dia harus seperti ini"

"Tapi setidaknya kau langsung datang"

"Kak, kejadian ini tak akan terjadi satu atau dua kali. Jadi...sebaiknya aku harus menjaga jarak dengannya"

"Jika memang itu yang terbaik"

"Kalau begitu aku pergi dulu" ucap Zeyu sambil menunduk.

~o♡o~

Hari mulai pagi. Tapi tak biasanya Eun-bi terbangun sebelum matahari mulai terbit.

Hatinya terasa sesak. Pikirnya mungkin karena kejadian kemarin. Diapun segera beranjak dari kasur dan mengambil handphonenya yang keadaannya di daya matikan.

My Oppa Is An Idol!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang