Pagi hari telah tiba, matahari perlahan terbit dan langsung menyorot ke arah jendela kamar Eun-bi yang luas, rupanya tirai kamarnya telah dibuka oleh Do-hwan, laki-laki itu memang sangat disiplin jadi tak heran jika dia selalu bangun lebih pagi.
"Ahh...ini hari libur..." Rengek Eun-bi yang masih setengah sadar.
"Kau bilang ingin pergi jogging, ini waktu yang tepat jadi sebaiknya kau bersiap"
Eun-bi berdecak, lalu dia terpaksa membangunkan badannya yang masih ingin terus menempel pada kasur. "Lima menit, beri aku lima menit" lalu tubuhnya jatuh lagi pada kasur.
Dan sedetik kemudian tangan kekar Do-hwan mencoba membangunkan badannya,"hei ayolah bangun".
Badan Eun-bi tetap bertahan pada guling dan kasurnya tapi tentu Do-hwan tak sebodoh itu untuk menyerah, tak lama diapun membisik, "ingin aku yang membangunkan mu atau zeyu?". Tak ada tanda-tanda Eun-bi bangun lalu di berbisik lagi "dia sudah ada dibawah, aku bersumpah".
Dengan malas Eun-bi bangun lalu pergi ke kamar mandi meninggalkan Do-hwan yang menahan tawanya.
Tak lama untuk Eun-bi bersiap-siap, dia hanya mengganti piyamanya karena menurutnya percuma jika dia mandi tapi dia akan melakukan jogging setelahnya, toh dia akan berkeringat dan mandi lagi.
Setelah selesai mengganti pakaiannya dan minum jus diapun keluar masih dengan rambut yang terikat tak rapih, benar-benar masih terlihat seperti orang bangun tidur.
Tak lama setelah keluar dari gerbang rumahnya, seseorang dari arah berlawanan datang dengan pakaian olahraga, topi dan juga masker. Eun-bi pun sedikit mengernyitkan matanya yang masih merasakan kantuk itu.
Zeyu, lelaki yang di seberang itu mendekat sampai ke hadapan Eun-bi. "Pftt...kau akan berjogging dengan keadaan seperti ini?"
"Aku masih ngantuk, lebih baik kita pulang dan tidur saja ya"
"Maksudnya kau mengajakku untuk tidur bersama?, aku tak keberatan" ucap Zeyu menggoda.
"Ck, kau menyebalkan" balas Eun-bi kesal, lalu melewati Zeyu.
Zeyu mendengus lalu mulai pergi ke arah Eun-bi untuk mensejajarkan posisinya. Tak lama tangan Zeyu mulai mengeluarkan kamera, lebih tepatnya kamera vlog.
"Kau ingin membuat chanel youtube?" tanya Eun-bi yang mungkin pikirannya masih di kasur.
"Apa kau lupa kemarin?, kau diberi tugas untuk membuat video vlogkan?"
"Ahh...itu, aku lupa"
"Bagaimana?, kau suka dengan judul yang ku beri"
"Lumayan, tapi kenapa kau yang lebih bersemangat daripada aku?"
"Tentu saja ini untuk gurumu"
"Pftt..memang guruku suka padamu?"
"Bisa saja bukan dia juga penggemar boy story"
"Ya walaupun dia menyukai boy story menurutku dia tak akan memilihmu sebagai biasnya"
"Kenapa?, kau takut tersaingi oleh gurumu"
"Berhenti menggodaku!" kesal Eun-bi.
Zeyu hanya tertawa, sekarang dimatanya Eun-bi sangat imut dengan wajah kesal. Tiba-tiba saja tangannya langsung menggenggam tangan Eun-bi, lalu diapun mulai mengarahkan kameranya pada wajah mereka berdua. "Kita mulai ya" ucapnya lalu menekan tombol start.
"Kami akan berjogging hari ini, ah...tak lupa dengan tangan yang saling mengerat"
Eun-bi hanya diam, tatapannya tertuju pada Zeyu yang memimpin video, entar video ini akan dia simpan untuk di kenang atau memang hanya untuk membantunya menyelesaikan tugas.
Jalan Zeyu dengan cepat berubah menjadi sedikit lebih cepat, Eun-bi yang kewalahan mulai berdecak dan merengek karena kakinya yang masih lemas. "Kau ini memang jarang berolahraga atau memang kakimu itu sudah jompo eun-bi? hahahaa" ejeknya sambil sedikit tertawa
"Kau..." kesal Eun-bi.
~o♡o~
Setelah 40 menit lebih mereka berjogging merekapun beristirahat di supermarket yang pernah mereka datangi untuk memakan ramyon, dan kali ini juga dengan keadaan yang sama.
"Aku kira ramyon hanya nikmat saat malam hari yang dingin saja" ucap Zeyu
"Ramyon memang nikmat, tapi mungkin akan lebih nikmat jika di makan dalam keadaan malam yang dingin" balas Eun-bi.
"Haa...awan diatas sangat bagus..."
"Kau benar"
"Ya, untungnya tak seperti bintang yang tiba-tiba bisa menghilang seperti meteor bukan?"
"Eun-bi yang masih ingat dengan kejadian itupun langsung memalingkan wajahnya dari zeyu"
"Bibirmu" ucap Zeyu lalu diapun langsung mengusapkan tangannya di bibir merah muda Eun-bi.
Eun-bi memang tahu maksud Zeyu adalah untuk membersihkan bibirnya yang terdapat bumbu kuah ramyon, tapi entah kenapa sekarang mukanya mulai memerah dan terasa panas.
Selanjutnya pandangan mulai khawatir, dia langsung melihat ke arah kanan kiri bahkan belakangnya, merasa diawasi. Zeyu yang mengerti pun hanya bisa diam, tapi kenapa rasanya sakit.
"Apa kita akan baik-baik saja jika seperti ini" ucap Eun-bi sedikit khawatir dengan paparazzi terutama para sasaengnya.
Zeyu langsung membuka suara, dia harus memberi kepastian pada kekasihnya. "Jangan khawatir, hubungan resmi kita sudah di terbitkan, bahkan sudah lama"
"Tapi, bagaimana dengan sasaengmu?"
"Ada aku Eun-bi, aku akan selalu bersamamu, aku harus membuatmu merasa aman"
Eun-bi terdiam, perkataannya terasa tulus, rasa khawatirnya perlahan hilang, tatapannya hanya tertuju pada lelaki di hadapannya.
"Aku percaya"
Zeyu terbawa suasana, kata-kata Eun-bi membuatnya percaya diri untuk lebih perhatian padanya, perasaan mulai tumbuh.
"Ayo kita ke china besok"
"Tiba-tiba?"
"Kita harus menggali sesuatu"
"Apa tempatnya hanya di china?"
"Ya, hanya di china"
"Ba-baiklah"
•
•
•
TBC
•
•
•Part-nya emang dikit karena emang part mereka di umur remajanya bakal bentar lagi guys...
Tamat?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Oppa Is An Idol!?
FanfictionBermula ketika seorang Fangirl yang bertemu dengan Biasnya dengan ketidak sengajaan dan terjerat skandal yang membuat mereka harus berpacaran secara kontrak. Apakah Cinta mereka berjalan dengan mulus dan terlihat bahagia? "Aku memang egois. Karena a...