☞ Jangan lupa follow dan beri bintang serta comment
__________
Kaisa membuka matanya. Irisnya berwarna biru laut berkilauan saat cahaya mulai masuk kedalam iris cantiknya itu. Kaisa beranjak dari tempat tidurnya dan menuju kamar mandi. Mengambil hair dryer diatas meja untuk mengeringkan rambut coklatnya. Dirasa sudah kering, Kaisa menyambar toner, essence, serum dan yang lainnya untuk di pakai di wajah mulusnya. Setelah rutinitas pagi selesai, Kaisa terbiasa untuk berkaca terlebih dahulu sebelum melanjutkan aktivitas yang lain.
"Umm? Sejak kapan ada jerawat disini?" Gumam Kaisa seraya melihat jerawatnya di kaca tanpa menyentuh jerawat tersebut.
Lalu Kaisa mengambil ponsel dan melihat kalender di ponselnya itu. Ini sudah pertengahan bulan, mungkin jerawat itu menandakan bahwa Kaisa akan datang bulan. Setelah itu, Kaisa turun ke lantai satu untuk melanjutkan aktivitas paginya. Setelah selesai, Kaisa berpamitan kepada mamahnya untuk berangkat. Seperti biasa, Kaisa selalu berangkat dengan Teon.
"Biasanya pakai mobil, sekarang pakai motor?!" Tutur Kaisa seraya memakai sabuk pengaman.
"Memangnya kenapa kalau mobil atau motor? Sama aja kan rasanya?" Tutur datar Teon seraya menyetir.
"Terserah deh," Tutur menyerah Kaisa.
Lalu Kaisa mengambil novel dari dalam tas ranselnya. Teon kesal karena dirinya di duakan oleh Kaisa. Lalu Teon mengambil paksa novel yang sedang dibaca oleh Kaisa dan melemparnya ke kursi tengah belakang.
"TEON!!" Pekik Kaisa.
Namun Teon hanya tersenyum puas seraya menyetir. Saat Kaisa akan mengambil novelnya di kursi tengah itu, tiba-tiba Teon menahannya. Kaisa mengernyit seraya menatap Teon.
"Kamu lebih suka novel itu atau aku? hm?" Tanya Teon seraya menggenggam tangan kanan Kaisa.
"Novel, memangnya kamu menyukaiku? Tidak kan!?" Balas Kaisa dengan kesal.
"Sudah pernah aku bilang jika aku akan menyukaimu suatu saat nanti," Tutur Teon tanpa menatap Kaisa dan masih menggenggam tangan Kaisa.
Kaisa hanya ber-o ria. Tak terasa mereka berdua telah sampai di halaman kampus. Lalu Teon memarkirkan mobilnya. Kaisa dan Teon turun dari mobil bersamaan. Pemandangan ini sudah biasa dilihat oleh teman-temannya.
"Kaisa!!" Sapa dua orang gadis dari kejauhan seraya melambaikan tangannya bersamaan.
Lalu Kaisa menoleh ke sumber suara dan membalas lambaian tangannya. Kaisa berlari menuju dua orang gadis itu. Salah satu gadis yang bernama Zoya Oretha memeluk lengan Kaisa seraya berjalan kedalam kampus. Zoya sendiri adalah teman akrab Kaisa saat SMA.
"Hey bro!!" Sapa seorang laki-laki dengan menepuk pundak Teon.
"Tumben berangkat awal, biasanya siangan?" Ejek laki-laki yang bernama Lucas Damaresh.
"Kepo banget, eh tumben kamu nggak sama Athala?" Tutur Teon.
Lucas mengambil ponselnya dari saku celananya dan menunjukkan sesuatu kepada Teon. Setelah melihat itu, Teon hanya menaikkan satu alisnya.
"Belum dengar beritanya? Athala diterima jadi aktor sekaligus model," Tutur senang Lucas seraya berpose layaknya seorang model.
"Oh, kamu kapan?" Tanya Teon kepada Lucas dan membuat Lucas murung.
Lucas hanya mengedikkan bahu. Lalu mereka berjalan menuju kelasnya.
Mamah Kaisa tengah menyapu halaman belakang rumah. Saat sedang menyapu tiba-tiba tidak sengaja tersandung sebuah tanaman yang mirip dengan tanaman tebu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOOZY
Fantasy⚠️ Warning ⚠️ !! Cerita ini mengandung kekerasan fisik !! _____________________________ Arsene Orc atau biasa dipanggil oleh bangsanya dengan nama Orka. Dia telah tertidur selama delapan abad. Hingga pada abad ke dua puluh satu, seseorang tidak seng...