☞ Jangan lupa follow dan beri bintang serta comment
______________________________
Arsene mengelap bibirnya dengan tisu. Tubuhnya merasa bugar kembali setelah menyantap daging hewan segar, yang nyatanya daging manusia lebih nikmat dibandingkan daging hewan. Namun mau bagaimana lagi, selama tinggal di alam manusia, bangsa Orc tidak diperbolehkan memakan daging manusia apapun alasannya.
"Dimana kamu bisa mendapatkan daging hewan seperti ini?" Tanya Arsene sembari menatap asistennya.
"Di dunia manusia ada namanya 'pasar' tempat orang berjualan bahan maupun barang pokok manusia. Disitu saya menemukan manusia yang sedang berjualan daging ini dan katanya daging ini baru saja dipotong, jadi daging ini terlihat nikmat saat disantap." Asistennya menjelaskan secara rinci agar Arsene dapat memahaminya.
"Tapi kenapa bau sekali?" Arsene berniat untuk mandi lagi.
"Ini daging kambing muda,"
"Kambing?!" Arsene terlonjak kaget, sementara sang asisten mengangguk mantap.
"Kambing di dunia manusia memang cenderung bau menyengat karena manusia hanya mengurus makanan serta kesehatannya saja, tapi memang jika dimandikan akan tetap bau."
Kambing di dunia manusia berbeda dengan kambing yang berada di dunia Orc. Disana daging kambing tak berbau, baik kambing maupun sapi. Arsene harus lebih beradaptasi lagi di dunia manusia. Dunia yang belum pernah dia singgahi. Seorang pelayan membawakan nampan berisi gelas. Pelayan tersebut menaruh gelas itu ke atas meja. Lalu, Arsene menenggaknya hingga kosong.
"Tuan yakin ingin membunuh gadis itu? Sesuai peraturan kerajaan, jika manusia tak sengaja memanggil bangsa Orc, manusia tersebut diperbolehkan untuk hidup hingga bertemu dengan kematiannya." Asistennya membenarkan kacamatanya yang sedikit longgar.
"Ngomong-ngomong bagaimana bisa manusia dapat memanggil bangsa seperti kita ini?" Arsene mengernyit, tatapannya penuh tanda tanya.
"Sepertinya ini berkaitan dengan penyihir kerajaan yang menghilang beberapa tahun yang lalu."
Arsene menopang dagunya dengan kedua tangannya. Singkat cerita, penyihir itu adalah orang kepercayaan keluarga pemimpin bangsa Orc. Dia selalu membantu keluarga kerajaan setiap tahun. Penyihir itu baik, sayangnya dia memiliki sifat picik. Suatu hari, saat terjadi perang besar antar bangsa Orc karena kesalah-pahaman. Penyihir itu telah bersusah payah membuat sihir yang paling kuat dan yang paling bersinar daripada sihir penyihir lainnya. Kemudian banyak warga yang meminta penyihir itu untuk mengajarinya cara membuat sihir. Dia kemudian meminta izin kepada sang raja untuk membuat sekolah sihir. Sang raja menyetujuinya. Awalnya berjalan lancar. Hingga suatu hari bangsa Orc kedatangan penyihir dari bangsa lain untuk tinggal sementara di negeri ini. Kemudian dia dihasut oleh penyihir bangsa lain hingga sifat buruknya keluar dan membuat salah satu panglima kerajaan menculik penyihir tersebut secara diam-diam hingga sampai sekarang keduanya belum ditemukan.
Arsene hanya menghela nafas berat. Pasalnya, kini dia tidak dapat kembali ke dunia asalnya. Asistennya merasa bahwa penyihir yang menghilang itu telah menyeret Arsene ke dunia manusia. Jika Arsene tidak dapat kembali dalam kurun waktu dua puluh lima tahun, dia akan lenyap dan terlupakan oleh bangsanya.
"Apa sebaiknya kita fokuskan dulu untuk mencari penyihir itu?" Tutur asistennya.
Arsene terdiam.
Kaisa dan Valentin sampai di depan gerbang rumah panti. Bukan tanpa alasan, Kaisa tidak ingin sahabatnya melihat keberadaan Valentin. Mereka masih belum menerima perlakuan Valentin saat dia datang ke rumah panti yang merupakan rumahnya bersama bawahannya kala itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
DOOZY
Fantasy⚠️ Warning ⚠️ !! Cerita ini mengandung kekerasan fisik !! _____________________________ Arsene Orc atau biasa dipanggil oleh bangsanya dengan nama Orka. Dia telah tertidur selama delapan abad. Hingga pada abad ke dua puluh satu, seseorang tidak seng...