Chapter 25

5 2 0
                                    

☞ Jangan lupa follow dan beri bintang serta comment

________

Saat terjadi peperangan delapan abad silam, Arsene berhasil meruntuhkan musuhnya dan tertawa kemenangan di tengah-tengah peperangan. Tiba-tiba seseorang memakai jubah hitam hingga menutupi setengah wajahnya yang berlumuran darah perlahan menghampiri Arsene seraya membawa sesuatu di tangannya. Arsene yang peka kemudian dia menghadap ke belakang, dia menatapnya. Wanita berjubah itu menyerahkan sebuah bambu kepada Arsene.

"Terimalah ini. Dengan begitu kutukan yang menimpa bangsa Orc akan sirna." Tuturnya.

"Kenapa aku harus menerima ini lalu mempercayaimu? Kutukan itu tidak akan pernah hilang selamanya, karena tidak ada seorang pun yang mampu menghilangkan kutukan itu!" Tutur Arsene menyeringai.

Wanita berjubah ini menyeringai dari dalam jubahnya.

"Bambu ini akan mewujudkan seberapa lama kalian ingin hidup. Kutukan yang memakan sesama makhluk sebangsa akan sirna jika kamu bertemu dengan seseorang setelah kamu menanam bambu ini di tempat khusus. Karena hanya kamu yang dapat menghilangkan kutukan itu." Tuturnya.

Arsene ragu untuk menerima bambu itu, namun dia ingin kutukan yang menimpa bangsa Orc menghilang. Kutukan itu aktif jika emosional makhluk bangsa Orc bangkit, dengan begitu mereka akan saling membunuh dan memakan dagingnya hingga tersisa tulang-tulangnya. Namun saat emosional mereka terkendali, mereka tidak akan melakukan hal tersebut. Entah siapa yang memberikan kutukan itu, karena yang pasti itu adalah kutukan turun temurun dan Arsene harus menghentikannya.

"Terimalah, tidak ada yang bisa menyelamatkan mereka selain kamu." Tutur wanita tersebut. Arsene kemudian menerima bambu itu dan wanita berjubah segera pergi untuk melanjutkan peperangannya.

Setelah peperangan sirna dan bangsa Orc menjadi pemenangnya. Arsene menunggangi kuda menuju ke suatu tempat. Dia turun dari kuda dan mengikat tali kuda ke pohon kelapa. Setelah itu, dia mengambil perahu dan mendayung hingga tepi. Atensinya menatap sebuah hutan lebat di pulau ini. Dia kemudian melangkahkan kakinya masuk ke dalam. Arsene sampai di tengah hutan. Tidak sengaja dia menatap tanaman bunga mawar putih. Lalu dia menanam bambu tersebut tepat di depan tanaman mawar putih. Setelah selesai, Arsene segera meninggalkan pulau ini.

Malamnya, raja mengadakan pesta kemenangannya secara besar-besaran. Para rakyat saling menyantap makanan dengan suka cita. Di sisi lain, Arsene menemui raja dan ratu bersama dengan sepupunya. Setibanya, mereka memberi salam hormat kepada raja dan ratu.

"Kemana saja kamu seharian ini, Arsene?" Tanya raja dengan nada kesal.

"Sebenarnya, saat perang kemarin ada seseorang yang memberikan sebuah tanaman bambu kepadaku. Kemudian dia menyuruh untuk menanamkan bambu itu di sebuah tempat. Dia berkata bahwa dengan bambu itu, kutukan bangsa Orc akan sirna." Jelas Arsene.

"Siapa yang memberikan bambu itu?" Tanya raja dengan raut wajah yang serius, karena dia takut jika bambu itu sebenarnya hanya akan membuat bangsa Orc mendapat malapetaka.

"Entahlah, dia memakai jubah hitam dan wajahnya setengah tertutup jubah. Tangannya putih bersih serta jari-jemarinya panjang dan cantik dan yang paling utama adalah dia seorang wanita karena rambutnya tergerai panjang berwarna emas." Balas Arsene seraya mengingat ciri-ciri wanita yang memberikan tanaman bambu itu kepadanya.

"Jika seorang putri, mereka selalu mengikat rambutnya. Ada kemungkinan jika wanita itu adalah seorang penyihir." Celetuk sepupunya.

"Jika yang dia katakan benar, mari kita tunggu apa yang akan terjadi setelah ini." Tutur ratu.

Langit yang cerah serta banyak bintang bermunculan menghiasi langit malam kini selesai menampilkan keindahannya dan diganti dengan awan gelap yang melahap semua bintang. Sepoi-sepoi angin berubah menjadi sebuah badai. Para rakyat dan prajurit kerajaan berhamburan mencari tempat berlindung. Raja, ratu, Arsene, serta sepupunya yang mendengar kegaduhan di luar istana segera berlari keluar untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi di luar.

DOOZYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang