"ini kan sejutanya Haruka" ucap Doyoung menatap 2 buah senjata meriam berukuran sedang
"senjatanya Haruto"
"ya... hanya ini yang tersisa" ucap tuan Mino
Panglima Yono mengusap wajahnya lalu menatap sekeliling.
Tidak ada besi mentahan ataupun peralatan yang tersisa,semuanya sudah dirampas.
Dan mereka hanya punya rompi pelindung yang masih mereka kenakan.
"apa hanya itu?" tanya panglima Yono
Tuan Mino mengangguk lesu
"saat itu aku hanya terpikir untuk melindungi istri dan anakku" balas Tuan Mino"bagaimana dengan robot yang kita buat,pangeran?" bisik Yoshi pada pangeran Yunseo
Pangeran Yunseo lantas melotot kearah Yoshi sambil menepuk dahi.
"kita melupakan robotnya" ucap pangeran Yunseo
"kita harus mengambil robot buatan kalian itu,dimana pangeran menyimpan remot kendalinya?" tanya panglima Yono
"aku menyimpannya di meja kamarku,di laci nomor 2" ucap pangeran Yunseo
"ini sediki susah karena kamar pangeran berada di tengah lorong yang harus melewati ruang utama istana" ucap panglima Yono
"tunggu... Bagaimana dengan Ratu dan puteri?!!" tanya Junghwan
"mereka di kurung di ruang tengah istana,mungkin" balas pangeran Yunseo
Jeongwoo menjentikkan jari
"bagaimana kalau ada beberapa orang yang mengalihkan perhatian di mata kecil dengan alibi membebaskan Ratu dan puteri" ucap Jeongwoo"lalu... beberapa orang lainnya menyelinap masuk ke kamar pangeran Yunseo untuk mengambil remot pengendalinya" sambung Yedam
"dan yang lainnya pergi ke lab teknologi untuk mengaktifkan robot secara manual,gitu kah?!" sambung Haruto
"CERDAS!!" seru Yoshi
Pangeran Yunseo dan yang lain mengangguk paham.
.
Yedam,Haruto dan Doyoung berjalan mengendap-endap kearah pintu depan istana."kita harus menarik perhatian penjaga pintu depan agar yang lain bisa masuk ke dalam,Tuan Mino,Junghwan dan Jeongwoo ada di pintu belakang menarik perhatian prajurit yang lain dan berjaga disana sampai misi selesai" bisik Yedam
"Kita benar-benar tidak membawa sejuta? Panti kalau prajurit musuh menyeram dengan senjata bagimana?" balas Doyoung
"haha... Tenang saja" ucap Yedam sambil menaik turunkan alisnya membuat Haruto dan Doyoung menatapnya heran.
Yedam menghela napas sambil memperlihatkan beberapa tongkat kayu berukuran kurang lebih 50 cm yang dibawanya tadi.
"aku menemukan ini di pojok bengkel tuan Mino" ucap Yedam
Mereka pun berjalan tepat di tengah pintu utama istana dengan sengaja menarik perhatian para penjaga.
"hei,cepatlah buat suara gaduh" suruh Yedam berbisik
"kita?! Kau sendiri sana!!" Bisik Haruto
"suramu yang paling keras,cepatlah!!" blas Yedam
"perlu kau tahu,muaramu juga keras" balas balas Doyoung
"Cepatlah!! Kalian ini lama sekali!!" seru Yedam
"kau sendiri sana!!! Jangan hanya menyuruh!! Dasar penyuruh!!" balas Haruto
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TREASURE ¦¦ TREASURE 13 ✔
Hayran KurguMereka awalnya hanyalah remaja biasa sampai mereka bertemu dengan Raja negeri Harta Karun. "aku minta bantuan pada kalian" "Hah?? Perang?!" "Kita lawan,selesaikan,dan pulang" "kau lupa di dunia ini ada kata gagal?" © Mameulyeorojwo