bd

3.4K 260 2
                                    

Perjalanan dari bandara sampai rumah tante Hera diselingi dengan obrolan antara mommy dan Rea, obrolan ibu dan anak itu memang selalu seru. Berbeda dengan Niki dan Manda yang hanya terdiam membisu tidak terlibat, hanya beberapa kali saja terdengan suaranya jika dipanggil oleh mommy.

Sampai di rumah Manda langsung turun diikuti mommy dan Rea sedangkan Niki masih berdiam didalam mobil. Setelah memantapkan hatinya Niki baru turun dari mobil dan membantu menurunkan koper juga bawaan Manda tanpa bersuara.

Manda jelas tau kalau Niki masih marah padanya bahkan enggan melihatnya. Tapi Manda juga tau bahwa Niki orang yang baik terbukti dari caranya membantu walau dalam diam.

"Tante sama kak Rea masuk duluan aja" kata Manda dengan sopan mempersilahkan tamunya untuk masuk kedalam rumah

"Kalian gapapa kan ditinggal?" Tanya Rea sambil melirik adik kesayangannya

"Kamu nih ada-adanya, ayok masuk dulu" mommy memukul pelan lengan Rea karena tau maksud pertanyaan tersebut untuk menggoda adiknya

Hanya ada Niki dan Manda sekarang. Niki sudah menurunkan barang bawaan milik Manda dan mengecek kembali takut masih ada yang tertinggal. Setelah itu Niki membawakan barang Manda masuk kedalam sampai kamar dengan diam tanpa bersuara.

Setelah semuanya selesai Niki ikut berkumpul dengan mommy, tante Hera dan juga Rea yang mengobrol ditaman belakang sambil menunggu makanan disiapkan.

"Gimana Re udah ada calon belum nih?" Tanya tante Hera

"Udah dong makanya Rea mau disuruh pulang" jawab Rea dengan senang

"Wah bagus dong apalagi kamu juga udah sukses kan jadi dokter spesialis, jadi juga kan bantu mommymu dirumah sakit?" Kata tante Hera

"Doain aja bulan depan udah resmi tante hehe, tapi sebenarnya tujuan Rea pulang ya karena ini adik kesayangan" kata Rea melihat kearah Niki yang hanya diam memperhatikan

"Loh emang Niki kenapa?" Tanya tante Hera penasaran

"Biasalah urusan anak muda" jawab mommy segera menjawab karena tidak mau anak bungsunya tersudut

Baru saja merasa lega sekarang justru jantungnya merasa kian berdebar karena Manda susah bergabung dengan mereka. Tapi pandangan matanya trus tertuju pada Niki. Dan tanpa basa-basi Manda menarik tangan Niki untuk mengikutinya dan Niki hanya pasrah.

Sampai diruang tengah Manda menyuruh Niki duduk disofa sedangkan Manda meraih kotak P3K. Ternyata Manda melihat tangan Niki yang ditutupi perban sedikit mengeluarkan darah. Dengan telaten dan hati-hati Manda membuka perban yang menutupi luka. Membuat Niki mengernyit karena merasa sedikit sakit saat Manda kembali membersihkam luka itu.

Dalam diam mereka dalam jarak yang sangat dekat, dan sentuhan Manda masih tetap terasa menggetarkan relung hati Niki. Setelah selesai Manda membiarkan luka itu terbuka agar sedikit kering lalu menutupnya lagi dengan perban yang lebih tipis. Niki tentu sangat tau kebiasaan itu karena Manda memang dulunya sering mengobati luka-luka yang ada dibadan Niki karena terjatuh saat bermain basket ataupun saat pertandingan.

Saat kedua terdiam, mama Hera memanggil karena makanan sudah siap dan mereka diminta untuk makan siang bersama. Kecanggungan antara Niki dan Manda memang sangat terlihat dimata orangtua mereka masing-masing.

"Gimana kamu mau menetap disini terus Manda?" Manda yang disebut namanya lalu menoleh pada Rea yang sedang mengajaknya berbicara

"Ahh ya tergantung kerjaan aku kak, soalnya memang sudah ada kontrak sama perusahaan" jawab Manda

"Mama sih pengennya kamu cari kerjaan disini aja Man kan kamu anak perempuan masa jauh-jauh terus kerjanya" kata mama Hera

"Iya ma kan udah kita bahas juga" kata Manda melihat kearah mamanya

"Kamu kok diem terus Ki? Kamu juga ga pernah kesini lagi semenjak Manda keluar negeri, gimana kabar kamu?" Sekarang Niki yang melihat kearah mama Hera

"Niki sehat tante" hanya jawaban singkat yang keluar dari Niki

"Terakhir malah ketemu tante waktu kamu sakit sampe masuk rumah sakit loh Ki, jaga kesehatan dong ya" kata mama Hera karena memang benar sekitar setengah tahun yang lalu Niki harus dilarikan kerumah sakit karena mengeluh perutnya sakit saat dikantor

"Kamu sakit apa sampai harus dirawat?" Manda menatap tajam kearah Niki yang memang duduk persis didepannya

"Aku cuma kecapean" jawab Niki tanpa melihat keaeah Manda

Keanehan yang sangat terlihat jelas dari kedua anaknya membuat mama dan mommy menggelengkan kepala karena urusan anak muda jaman sekarang terlalu rumit terlebih soal urusan hati.

Setelah acara makan siang mereka masih melanjutkan obrolan tapi berpindah tempat yang sekarang diruang tengah yang biasanya dipakai untuk acara kumpul keluarga. Niki dan Manda juga berada disana tapi hanya saling diam, terlebih Niki yang bingung dan tidak tau harus berkata apa.

Tujuh tahun bukanlah waktu yang singkat dan nyatanya sepanjang tujuh tahun itu Niki merasakan bagaimana perasaannya dipermainkan oleh orang yang sangat dicintainya.

"Ma aku mau ajak Niki ngobrol berdua dulu ya" tiba-tiba suara Manda menggema

"Oh iya iya kalian ngobrol dulu aja" jawab sang mama

Niki mengangguk kikuk karena semua ini terasa sangat tiba-tiba dan memang dirinya belum siap jika harus mendengar sesuatu nantinya yang akan membuat hatinya semakin sakit. Tapi Niki tetap melangkah dibelakang Manda menuju kamarnya, memang Manda adalah orang yang sangat menjaga privasi jadi pasti jika asa sesuatu yang dirasa penting pasti akan dibicarakan hanya dengan orang yang bersangkutan.

"Aku ga mau basa-basi nayain kabar kamu karena aku jelas kecewa melihat kamu dalam keadaan begini dihari pertama aku menginjakkan kaki dinegara ini" ucap Manda denngan sorot mata tajamnya

"Kamu yang mengingkari kesepakan kita, kamu yang ga nepatin janji..... Niki" kata Manda lagi sedangkan Niki hanya tertunduk tidak melihatnya

"Kamu ga mau lihat aku? Niki aku ngomong sama kamu" Manda sudah meninggikan nada suaranya

Manda mendekat kearah Niki dan merangkulnya kedalam pelukan, pelukan yang mengisyaratkan kerinduan yang teramat dalam. Dengan perlahan Manda melepas pelukan dan menarik dagu Niki agar terangkat dan melihat bagaimana sorot kedua mata Niki. Sorot mata yang memancarkan luka dan kepedihan. Manda juga sadar bahwa keputusannya untuk meninggalkan Niki dulu memang sangatlah egois tapi apa mau dikata semua sudah terjadi dan sekarang melihat Niki seperti ini ada satu sentilan kecil dihatinya.

"Aku khawatir sama kamu, kenapa kamu ga jaga diri" ucap Manda

"Maaf" ya hanya itu yang bisa Niki sampaikan saat ini

"Jangan ceroboh lagi yang bisa membahayakan keselamatan kamu, bisa kamu lakukan itu mulai sekarang?" Tanya Manda yang masih melihat dari dekat kedua mata Niki

Niki hanya mengangguk dan kemudian menunduk lagi karena akhirnya pertahanannya runtuh dan air mata itu sudah menetes dengan deras. Manda kembali memeluk Niki dan mengusap dengan lembut punggung Niki agar tangisnya reda.

Dari kejauhan mommy, mama, Rea dan papa yang baru saja datang melihat kejadian itu. Mereka berempat melihat bahwa ada cinta yang besar diantara keduanya tapi entahlah apa yang membuat mereka berdua sepertinya enggan menyatakannya. Dan mengenai kesepakatan diantara keduanya, sampai saat ini pun hanya Niki, Manda dan Tuhan lah yang mengetahuinya.

.
.
.

Another SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang