ag

2.6K 227 0
                                    

Sudah beberapa minggu Niki dan Manda tidak bertemu karena kesibukan mereka masing-masing. Niki sengaja fokus pada perusahaan karena bayangan Manda dengan pria bernama Ray itu terus melintas dipikirannya kalau dia sedang berdiam diri. 

Dikantor tepatnya ruangan Niki, ruangan ini tidak lagi rapi sekarang yang terlihat banyak berkas yang berserakan dan beberapa baju yang menggantung. Terlebih lagi sang pemilik ruangan yaitu Niki yang sudah tidak ada kesan rapi, semua orang yang mengenalnya pasti tau bahwa yang dikerjakannya sekarang hanyalah pelampiasan semata.

Yang terhitung parah adalah sudah seminggu ini Niki mematikan semua handphone dan memutus komunikasi. Niki bahkan tidak pulang kerumahnya selama seminggu hanya berpindah dari satu hotel kehotel lain dan baru semalam dirinya pulang itu pun ke apartement pribadinya.

Dirumah Manda sedang berusaha menenangkan Biel karena merengek meminta untuk bertemu dengan Niki. Manda sudah mendatangi rumah dan kantor tapi nihil tidak ada yang bisa memberikan jawaban memuaskan. Niki memang memerintahkan bagian frontoffice untuk menolak semua tamu termasuk daddy dan mommy. Dan untuk itu Niki sengaja meminta Dera untuk pergi menggantikannya keluar negeri.

Saat hari mulai gelap Niki baru keluar kantor dan mengendarai mobilnya yang sengaja selalu diganti-ganti. Merenung diapartement melihat langit kota yang gelap hanya cahaya dari lampu penerangan jalanan. Ditemani secangkir kopi hitam ukuran besar, entah apa saja yang dipikirkan karena Niki sangat betah berada diposisi itu berjam-jam lamanya.

.
.

.
.

"Kamu belum bisa menghubungi Niki?" Taya mama saat dikamar

"Belum ma, pasti ini disengaja" jawab Manda frustasi

"Jadi sekarang gimana? Kamu mau bicara semuanya?" Tanya mama

"Justru kalau begini keadaannya Manda ga akan bicara sama dia" jawab Manda

"Rencana kamu apa? Kasihan sama Biel" kata mama sambil mengusap pipi Biel yang sudah bisa tertidur

"Manda mau bawa Biel ke Paris lagi" jawab Manda memandangi wajah polos Biel

.
.

.
.

Genap satu bulan Niki menghilang dan sekarang daddy sudah berada dihadapannya dengan muka menahan amarah.

"Ada yang mau kamu sampaikan?" Tanya daddy dengan suara mengintimidasi

"Maaf dad" jawab Niki

"Maaf mu tidak bisa menyelesaikan masalah, daddy tidak pernah mendidik kamu menjadi seorang pengecut" perkataan daddy membuat Niki menunduk tidak berani menatap daddy

"Kamu bukan anak kecil jadi tidak sepantasnya kamu lari dari masalah seperti ini. Kamu tau Manda kebingungan mencari kamu?" Kata yang membuat Niki kaget

"Iya Manda mencari orang pengecut karena Biel sakit" ucap daddy yang membuat Niki mendongakkan kepalanya melihat daddy

"Biel sakit dad? Sekarang dimana?" Tanya Niki

Daddy langsung keluar dari ruangan Niki tanpa menjawab, sehingga meninggalkan rasa prnasaran. Niki mengusap wajahnya kasar dan buru-buru mengaktifkan handphone, benar saja ada ratusan pesan dari sahabat-sahabatnya dan termasuk Manda. Setelah membaca pesan Manda, Niki langsung berlari keluar dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata. Niki hanya berdoa semoga semuanya belum.terlambat.

Lorong rumah sakit tampak ramai dan Niki tidak peduli dia berlari setelah mengetahui ruangan Biael dari receptionist. Nafasnya memburu dan memcoba menenangkan sebelum masuk kedalam kamar rawat Biel.

Another SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang