Niki duduk termenung disofa ruang tamu apartement sedangkan Manda masih sibuk dengan urusan Biel.
Niki menerawang jauh entah apa yang ada didalam pikirannya sekarang. Sikapnya yang justru menyakiti anaknya membuatnya kecewa pada dirinya sendiri.
PLAAAKKK
Suara tamparan menggema memenuhi ruangan yang sunyi. Niki mematung dengan perbuatan Manda membuatnya tersadar bahwa dirinya memang salah.
"Kamu boleh sakitin aku, benci aku, balas aku tapi jangan kamu sakitin Biel" ujar Manda yang sedikit emosi
"Biel anak kamu, anak kandung kamu Niki tega-teganya kamu pergi begitu aja, dia masih kecil belum mengerti apa masalah orang dewasa" kata Manda
"Sikap kamu yang seperti ini membuat aku merahasiakan semuanya, kamu pikir aku punya hubungan lebih sama Ray?? Iya kan??" Kata Manda
"Niki lihat aku" kata Manda yang dengan gerakan kasar mendiring dada Niki dan Manda duduk dipangkuan dan menghadap Niki
"Niki aku ga ada hubungan apapun sama Ray, kami cuma berteman" kata Manda yang menatap Niki yang sekarang melihat kearahnya dengan mata memerah
"Biel cuma mau kamu yang jadi papanya" kata Manda
"Aku ga pernah berhubungan khusus dengan orang lain, cuma kamu Niki.... Cuma kamu" kata Manda berderai air mata dan menangkup kedua pipi Niki
Niki memandangi wajah Manda yang sudah basah karena air mata. Niki juga sudah tidak kuasa menahan air matanya. Dalam keheningan malam ini mereka saling menumpahkan kepedihan yang sudah dipendam sekian lama.
"I love you Georgia Amanda Clavista" Niki mengucap kalimat sakral yang selama ini hanya dipendamnya terlebih membubuhi nama belakangnya yang sebagai pertanda bahwa wanita dihadannya adalah meliknya seutuhnya
Amanda memandang intens sorot mata lawan bicaranya dan yang dilihatnya adalah ketulusan.
"I love you too Nicky Galaxy Clavista" ucap Manda dengan suara serak lalu dengan rakus mencium Niki tepat dibibirnya dan ciuman itu berubah menjadi ciuman kerinduan dan tidak ada nafsu didalamnya
Keduanya berhenti karena kekurangan oksigen dan pagutan bibir mereka terlepas, saling melemparkan senyum. Manda menempelkan keningnya dikening Niki.
"Aku mencintaimu Niki bodoh" kata Manda tersenyum gemas dan sekaligus mengakhiri penantiannya karena menunggu Niki adalah percuma jadi memang harus dirinyalah yang bergerak terlebih dulu
"Mau menikah denganku lagi?" Tanya Niki dengan memasang wajah penuh harap
"Kita ga bisa menikah lagi Niki" jawaban dari Manda membuat Niki mematung dan berpikiran kejadian barusan hanyalah cara Manda meredakan emosinya
"Kita kekamar ya" Manda berdiri dari pangkuan Niki dan menarik tangan Niki untuk mengikutinya masuk kedalam kamar
Manda menyuruh Niki duduk diatas kasur sedangkan dirinya sedang mencari sesuatu dilaci meja riasnya. Sebuah kotak berwarna biru dongker sudah dipegang Manda dan dibawanya.
"Aku mau kamu pakai ini lagi" kata Manda membuka kotak yang berisi cincin pernikahannya dulu
"Tapi kita..." ucapan Niki sudah dipotong oleh Manda yang kembali menciumnya
"Aku dan kamu tidak pernah bercerai" kata Manda yang membuat Niki terkejut
"Aku dan kamu memang sudah tanda tangan surat cerai itu tapi papa dan daddy, tidak pernah mengirimnya kepengadilan aku ga bohong, aku juga baru tahu waktu pernikahan kak Rea" kata Manda