be

3.3K 230 1
                                    

Setelah kejadian seminggu yang lalu sekarang Niki sudah terlihat lebih baik tapi sikap dingin dan cueknya masih mendominasi. Bahkan begitu juga saat dikantor semuanya terasa kaku.

"Heloo boskuuuu" seseorang memanggil Niki dari arah pintu ruangan

"Gue masuk ya" kata orang itu yang memang langsung masuk dan duduk dikursi berhadapan dengan Niki

"Lo ga ada acara kan hari ini soalnya gue udah nanya sekertaris lo tadi didepan, jadi temenin gue nyari cincin okeh" ucapanya tanpa mempedulikan tatapan maut dari seorang Niki

"Gue sibuk" jawab Niki acuh

"Ga usah bohong deh gue tau kok lo cuma cari alasan, pokoknya gue tungguin disini sampe jam4" ucapnya dengan santai berpindah tempat duduk disofa

"Terserah lo Jo" jawab Niki melihat Joya yang sudah mengambil posisi sedikit rebahan disofa panjang

Jam kantor sudah berakhir setengah jam yang lalu tapi Niki masih berkutat dengan layar dihadapannya. Joya berkali kali mengingatkan dan akhirnya suaranya didengar Niki yang kemudian melepas kaca mata dan memijit pangkal hidung dan keningnya.

"Gue mau beli cincin buat kado ulang tahunnya Sarah, lo bantuin pilih yang cocok kan lo tau gimana seleranya juga dan terakhir gue kasih jam tangan pilihan lo dia seneng banget dan tiap hari juga dipake" kata Joya panjang lebar

"Hehh Ki jawab dong malah manggut-manggut doang" Joya kembali melihat Niki

"Iya" jawaban singkatnya membuat Joya merasa kesal tapi mau bagaimana lagi dia harus terbiasa dengan Niki yang sekarang disampingnya

"Lo udah ketemu Amanda, gimana dia?" Joya mencoba mencari tau

"Lo tanya aja sendiri" jawab Niki singkat

"Kan lo udah ketemu duluan, gimana makin cantik ya secara dia udah jadi designer plus model terkenal sekarang" kata Joya

"Iya" jawab Niki dengan malas

"Reuni nanti dia dateng ga Ki?" Lagi Joya bertanya

"Lo tanya aja sendiri" jawab Niki yang semakin ketus

"Hahaha baper" Joya menertawakan Niki yang terlihat kesal dengan topik.pembicaraannya

Joya memang tidak salah pilih dengan meminta bantuan Niki dalam hal memilih barang karena Niki mempunyai selera yang cukup bagus. Joya dengan sangat semangat memilih puluhan cincin yang dipajang sedangkan Niki hanya beberapa kali lihat sudah menentukan pilihannya.

"Ki pilihan lo kenapa mahal semua" kata Joya

"Takut bangkrut lo cuma beli cincin gini doang" balas Niki dengan enteng

"Sembarangan lo, gue ga bakalan bangkrut lah kan semua restoran juga bakalan jadi punya Sarah juga" jawab Joya

"Ya udah buruan yang mana gue belum makan nih" memang benar kalau Niki memang belum memasukan makanan apapun kedalam perutnya seharian ini kecuali dua lembar roti tadi pagi dan dua gelas kopi

"Lo seriusan mau mati muda Ki?" Tanya Joya yang terkejut

Niki tidak menanggapi Joya dan langsung duduk dikursi sambil melihat satu cincin yang menarik perhatiannya sedari tadi.

"Mbak mau yang ini" ucap Niki setelah cukup berpikir

"Lo beli buat siapa Ki?" Tanya Joya yang penasaran

"Buat mommy" jawab Niki seadanya dan Joya hanya manggut-manggut

Keduanya sudah selesai membayar dan sekarang sedang berdebat mau melanjutkan makan dimana. Banyak pasang mata yang melihat perdebatan kedua sahabat itu sehingga orang mungkin berpikir mereka adalah pasangan kekasih.

Another SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang