"Tebak nih tebak," Jungwon berdiri di dekat meja Heeseung dan Sunghoon. Cowok yang memiliki lesung di kedua pipinya itu tengah kunjungan ke kelas dua sohib sekaligus kakak kelasnya.
"Alat musik, alat musik apa yang suka bohong?" tanya Jungwon disertai senyum miring. Telunjuknya terangkat sewaktu melayangkan pertanyaan.
"Emang ada?" Sunghoon malah balik bertanya. "Sejak kapan benda mati bisa bohong? Itu kan sikap yang cuma bisa dilakuin makhluk hidup."
"Ya kan cuma tebak-tebakan...," Jungwon menatapnya jengah. "Sekarang gue tanya, emang hewan sama tumbuhan juga bisa bohong?"
"Enggak."
"Ya udah."
"Ya udah apa?" tanya Sunghoon.
"Ya udah aja. Gak ada lanjutannya."
"Yeee, bocil!"
Heeseung tak bisa menahan untuk tak mendengus kecil ketika percakapan random setengah gila itu dilayangkan kedua temannya.
"Jadi apa jawabannya? Nyerah, nih?" Jungwon kembali menagih jawaban.
"Bentar gue mikir dulu." jawab Heeseung.
"Yah, lama. Ayo dong nyerah aja."
Sejak kapan main tebak-tebakan langsung disuruh nyerah sama yang ngasih pertanyaan? Nyoba jawab aja belum.
"Iyain aja udah, daripada nangis anaknya ntar." ujar Sunghoon pada Heeseung.
Akhirnya Heeseung pun mengangguk menuruti. Membuat mata Jungwon langsung berbinar layaknya balita yang dibelikan mainan baru.
"Jawabannya..." Jungwon bersedekap dada. "Drum!"
"Hah??"
"Asal-usul dari mana kalo drum bisa bohong?"
"Soalnya kan drum kalo dipukul bunyinya, 'DUSTA DUSTA DUSTA'." Jungwon tersenyum penuh kemenangan. "Bener, kan??"
Heeseung dan Sunghoon kompak menghela napas. Mau heran tapi ini Jungwon, orang yang gemar melayangkan celetukan random yang ada di kepalanya tanpa peduli dapat dimengerti temannya atau tidak.
꧁ мι∂∂ℓємσѕт ꧂
"Kiri, kiri! Aduh, jangan nabrak gue dong, aelah."
"Lah lo ngapain mepet-mepet ke gue??"
"Ayo dong, Rik, jangan mau kalah sama Bang Hee!"
"Oy, bang! jangan mau kalah sama Ni-ki." Sunghoon ikut nimbrung sambil makan snack kentang. "Kalo lo kalah, hukumannya aegyo."
"HAHAHA ngadi-ngadi." Jake menyemburkan tawa geli, mengingat bahwa yang diberi tantangan sangat anti dengan hal tersebut.
"Ni-ki, Fighting!" Kali ini Jungwon yang menyemangati. Kedua tangannya terkepal ke atas persis supporter sepak bola.
Saking seru dan gregetnya nontonin Heeseung sama Ni-ki yang lagi main PlayStation, empat orang lainnya saling sorak menyemangati sekaligus ngerusuh sampai bikin keduanya hampir gagal fokus sama permainan itu. Mereka sampai gak sadar kalau ada satu temannya yang gak ikutan nimbrung. Seseorang itu duduk sendiri di sofa tunggal yang terpisah dari teman-temannya yang lain. Dengan posisi tubuh bersandar pada sofa, matanya memejam dan napasnya berembus teratur.

KAMU SEDANG MEMBACA
Middlemost | ENHYPEN ✔
Fanfiction[R13+] Cerita ini bukan tentang dunia per-love-an anak remaja. Bukan juga kisah yang banyak konflik dan teori sana-sini sampai bikin pusing tujuh keliling. Sebagian besar isinya mengandung kekonyolan serta kesolidan 7 kurcaci ini. "Di foto ini gue k...