18 || The Rusuh Genk

278 29 0
                                    















11 IPA 3 terlihat ramai pagi ini. Ruangan strategis di tengah deretan kelas lainnya di lorong bagian timur lantai 2 itu sedikit lebih penuh dari keadaan biasanya.

"Jungwon, jangan mukul-mukul meja!" Seorang gadis menoleh galak ke arah barisan bangku dekat pintu kelas.

"Mang napa?" sahut si dalang kerusuhan, santai.

"Kasian itu, kesakitan mejanya dipukulin lo." balas Sunoo yang duduk di seberang Jungwon asal.

"Bisa-bisa kena mental." tambah Chan, penghuni kelas yang sama ikut menimpali.

Jungwon terkekeh singkat. "Biarin, gue lagi dendam sama meja dan kawan-kawannya."

"Kenapa?" tanya Ve, murid yang duduk tepat di depan kursi Sunoo, berseberangan dengan deretan bangku yang salah satunya adalah milik Jungwon.

"Kemarin kan gue lagi nyari flashdisk, gue lagi butuh banget karena ada data-data yang cuma gue simpan di sana," tutur Jungwon. "Terus pas gue lagi nyari-nyari di kolong, tiba-tiba mejanya nyosor ke kepala gue sampe bunyi 'duk' kenceng."

Sunoo, Chan, dan Ve yang mendengarnya sontak tertawa.

"Ada-ada aja." ucap Ve tak habis pikir.

"Btw flashdisk apaan emang sampai lo butuhin banget?" tanya Chan.

"Itu, foto-foto metamorfosis gue."

"Hah?" Alis Sunoo bertaut. "Metamorfosis?" ulangnya takut salah dengar.

Jungwon mengangguk. "Iya, foto gue dari kecil sampai sekarang. Itu disebutnya metamorfosis, kan?"

Lagi-lagi Sunoo dibuat tertawa. "Metamorfosa." ralatnya.

Jungwon menggaruk pelipisnya seraya terkekeh. "Oh, iya, itu maksudnya."

"Kecuali lo kupu-kupu, baru tuh ngalamin metamorfosis." ujar Chan.

Ketika percakapan itu kembali berlanjut, Sunoo tiba-tiba merasakan kedatangan beberapa orang dari luar berhubung rombongan para siswi mendadak masuk ke kelasnya hingga membuat oksigen di ruangan itu menipis.

"Yang kaus item jangan sampai lolos."

"Ah, gue mah yang idungnya mancung aja."

"Semuanya juga mancung, ege."

"Iya, gue pilih semuanya, maksudnya."

"Yeu, maruk!"

"Ya kalo bisa pilih semuanya, kenapa harus pilih satu?"

Bisik-bisik tetangga, ralat, bisik-bisik para murid perempuan yang berkerumun dan menatap ke satu titik di tengah kelas itu mampu didengar Jungwon maupun Sunoo dengan jelas. Awalnya mereka tak terlalu memedulikan dan hanya bertanya-tanya dalam hati siapakah subjek yang dimaksud, namun ketika sosok familiar terlihat memasuki kelasnya, dua cowok itu baru mengerti arti dari tatapan terpesona yang dilayangkan para gadis tersebut.

"Ey, bro! Kemana aja kok baru keliatan?" Ve tersenyum menyambut dan membalas tos ala lelaki yang diberikan Heeseung padanya.

"Abis bertelur gue." balas Heeseung dengan jenaka. Tentu saja itu hanya ia katakan dengan asal dan para temannya pun tak menganggapnya serius, justru mereka dibuat tertawa mendengarnya.

Tak lama dari itu, muncul Jay yang langsung mendekat ke kursi Jungwon dan menyuruh cowok itu membagi dua tempat duduknya membuat si pemilik bangku sempat mendesis sebal karena harus bergeser sampai tubuhnya merapat pada dinding. Cowok yang tak lain adalah salah satu subjek yang sempat dibicarakan para gadis, alias yang memakai kaus hitam dengan bawahan celana tartan biru tua sekolahnya itu memberi cengiran tak berdosa pada Jungwon.

Middlemost | ENHYPEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang