[R13+]
Cerita ini bukan tentang dunia per-love-an anak remaja. Bukan juga kisah yang banyak konflik dan teori sana-sini sampai bikin pusing tujuh keliling. Sebagian besar isinya mengandung kekonyolan serta kesolidan 7 kurcaci ini.
"Di foto ini gue k...
Malam itu seorang laki-laki yang tingginya hampir sejajar dengan tinggi deretan laci di atas pantry terlihat anteng melakukan sebuah eksperimen.
Mungkin sedikit terlalu berlebihan disebut begitu, namun pemandangan yang terpampang jelas di dapur itu memang mirip-mirip dengan suasana laboratorium yang sehabis dijadikan tempat praktik karena banyak barang tergeletak bukan pada tempat awalnya.
"Eh, kamu ngapain?" Pertanyaan lembut itu membuatnya menoleh lalu tersenyum saat tahu siapa yang barusan bersuara.
"Bikin kimchi bokkeumbap." jawabnya.
Wanita yang telah menginjak usia kepala empat itu melongok kecil ke arah teflon, lantas mengangguk ringan seraya tersenyum.
"Kayaknya enak." komentarnya.
Si anak sulung sekaligus satu-satunya itu terkekeh. "Kalo Mama mau, I can make this more."
"Sure! Sisain untuk Mama ya, Sayang." Jemari lentiknya menuang air ke dalam gelas kaca lalu wanita itu mendudukkan diri di kursi meja makan. Ia memandangi putranya yang sampai detik ini kadang masih membuatnya tak percaya bahwa malaikat kecil yang datang ke hidupnya delapan belas tahun lalu itu kini sudah tumbuh jadi lelaki yang tampak bisa diandalkan. Bahu dan punggung yang tegap, tubuhnya yang wangi, garis rahang yang tampak tajam dan memberi kesan tegas pada wajah tampannya, hidung mancung, mata elang yang indah, alis tebal, dan lainnya yang mampu membuat orang lain kagum. Mungkin ribuan kalian tidak akan habis untuk mendeskripsikan bagaimana putranya itu tumbuh sebaik ini.
"Special for my pretty mommy."
Denting piring yang diletakkan di depannya membuat wanita itu tersadar dari lamunan singkat.
"Thank you, my Jay!"
"Your welcome, Mom."
Mama Jay mulai menyendokkan nasi berwarna kecokelatan dari sana, mengunyah baik-baik makanan yang dibuat putranya.
"Isit good?"
"Yes, very good! Dua jempol dari Mama." katanya sambil tersenyum bangga.
Jay tertawa. "Glad to hear that then."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
꧁ мι∂∂ℓємσѕт ꧂
Dering telepon yang tersambung terdengar menggema karena suasana malam yang sepi, di tengah enam orang laki-laki yang mengerubungi asal suara.