05 || Hello, I'm The Tengil Boy

504 50 1
                                    

Seorang laki-laki yang jika dilihat dari postur tubuhnya, mungkin baru on the way jadi murid putih abu-abu, berada di sebuah ruangan berukuran sedang yang pada setiap temboknya terdapat kaca cermin besar yang permukaannya bersih mengkilat hingga tubuh jangkungnya yang tak terlalu berisi itu bisa dengan mudah dilihat dari segala sisi.

Cowok dengan outfit rapi, dilengkapi beanie hat hitam yang terpasang di kepalanya itu asyik menggerakkan tubuhnya mengikuti alunan lagu yang diputar melalui speaker. Suara penyanyinya menggema ke sepenjuru ruangan berhubung hanya dirinya seorang yang berada di sana. Hanya dalam sekali lihat, semua orang pasti akan langsung terkagum-kagum dengan kelihaiannya dalam melakukan dance.

Lagu berjudul Smooth Criminal milik Michael Jackson mengalun indah, menemani gerakan demi gerakan yang dilakukan cowok itu.

Kriek...

"Oy, Ki!"

"Sunghoon hyung! Aish, siniin topi gueee!"

"Gak mau deket-deket Jay hyung ah, masih muka bantal."

"AAAA Heeseung hyung! Liat tuh Sunghoon hyung."

"Apa lagi sihhh, kalian tuh kayak anak balita rebutan empeng aja, ribut mulu."

"HOLAAA JUNGWON DATAAANG! Oy Ki, kangen kita gak?"

"Enggak."

"Oh, oke. Cukup tau."

Hembusan napas pelan seketika lolos dari mulutnya. Ni-ki lantas berjalan ke sudut ruangan guna mematikan musik. Bukan apa, hanya saja, musik ini tidak membaur bila disetel dalam keadaan seperti sekarang. Keadaan yang super rusuh.

Kedatangan enam teman ajaibnya yang sebenarnya lebih cocok dianggap kakak jika dilihat dari selisih umur mereka, seketika mengubah atmosfer ruangan yang sebelumnya tenang dan damai menjadi lebih hidup.

Ni-ki bersandar pada tembok di dekat pintu. Tidak, ia tidak duduk. Sebab apabila cowok itu memilih posisi seperti itu, bisa-bisa ia sudah terinjak oleh teman-temannya yang sekarang sibuk berulah, mondar-mandir heboh persis seperti anak TK yang senang diajak pergi ke ragunan.

"YIHAAAA!" Itu suara Jungwon yang tengah naik di punggung Jake yang memasang posisi seperti anak bayi yang baru belajar merangkak. Keduanya terlihat seperti seorang sherif dengan kudanya seperti yang pernah Ni-ki lihat dalam film kartun. Ah, bukan. Kalau yang ini, mungkin lebih cocok diibaratkan seperti anak kecil dengan kuda gantengnya.

Ni-ki memilih untuk tak lagi memusatkan tatapan pada dua manusia itu. Bisa ikut gila dia lama-lama. Ah, ralat, bisa ikut tergoda untuk ikutan gila dia lama-lama.

Ni-ki beringsut duduk seraya mengalihkan pandangan, kini atensinya terfokus pada teman-temannya yang lain. Sunoo yang teriak-teriak dan Sunghoon yang sibuk tertawa masih kejar-kejaran entah karena apa, Heeseung yang cuek saja seolah tak terganggu dengan keadaan rusuh itu tengah sibuk melihat pantulan dirinya di kaca besar, dan Jay—

Pandangan Ni-ki seketika terhenti sewaktu menyadari kurangnya kehadiran satu orang di sana.

Lho, di mana Jay?

"Hyung—AW!" Ni-ki meringis saat kaki kirinya yang tengah selonjoran di lantai ditindih sesuatu.

"Wah, ada yang terluka! Jake hyung, ayo kita selamatkan dia!" Jungwon segera mengambil posisi seperti sherif yang menarik tali pada leher kuda agar kuda yang dinaiki segera berlari.

Namun alih-alih berlari, kuda ganteng Jungwon justru tumbang ke lantai. Otomatis juga membuat Jungwon ikut jatuh membentur lantai.

"AAAA eomma—eh, salah," Jungwon merengek layaknya balita. "Heeseung hyung! Kudanya overdosis."

Middlemost | ENHYPEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang